DPRD DIY Ungkap Sekolah di Yogya Sering Diperas dan Diintimidasi LSM Abal-abal
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua DPRD DIY, Huda Tri Yudiana, mengungkapkan bahwa sekolah-sekolah di DIY kerap didatangi oleh LSM-LSM abal-abal untuk mencari-cari kesalahan sekolah. Adapun kesalahan yang dicari-cari dari sekolah oleh LSM abal-abal tersebut menurut Huda biasanya berkaitan dengan dana pendidikan.
ADVERTISEMENT
"Biasanya LSM itu kemudian minta uang ke sekolah, seperti memeras ya, dan karena terintimidasi sekolah terpaksa memberikan," kata Huda Tri Yudiana dalam keterangan tertulis, Kamis (16/3).
Huda meminta kepada sekolah-sekolah di DIY tak perlu takut dengan LSM-LSM abal-abal tersebut jika memang sekolah tak melakulan pelanggaran apapun.
"Jika ada LSM abal-abal mengintimidasi jangan ikuti, jawab saja baik baik. Jika keterlaluan laporkan ke DPRD atau ke dinas pendidikan," lanjutnya.
Tak adanya payung hukum yang jelas terkait dengan pendanaan pendidikan menurut Huda jadi celah bagi LSM-LSM abal-abal untuk mencari-cari kesalahan dan mengintimidasi sekolah.
Karena itu, DPRD DIY saat ini tengah mempersiapkan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang pendanaan pendidikan untuk menjamin rasa aman bagi sekolah dan orang tua siswa.
ADVERTISEMENT
Dalam regulasi yang sedang digodok ini, Huda menjelaskan bahwa biaya pendidikan minimal di sekolah negeri tetap harus dipenuhi negara baik lewat APBD maupun APBN sehingga tidak ada pungutan yang bersifat wajib kepada wali murid.
"Jadi jangan apriori dulu dengan Raperda. Justru Raperda ini untuk menyelesaikan masalah dana pendidikan ini. Kita bikin terbuka dan jelas supaya tidak lagi multi tafsir. Kita di Yogya sangat concern dengan pendidikan, itu semangatnya," kata Wakil Ketua DPRD DIY, Huda Tri Yudiana.