Ganja untuk Mengobati Pedihnya Fans Klub Sepak Bola yang Lebih Sering Kalah

Konten dari Pengguna
16 Februari 2020 10:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Pandangan Jogja Com tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi fans sepakbola. Foto : pittsburgmagazine
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi fans sepakbola. Foto : pittsburgmagazine
ADVERTISEMENT
Tidak ada yang lebih sulit daripada menjadi fans Arsenal. Bermain menyerang, sepakbola indah dari kaki ke kaki, cepat dan mematikan. Tapi berapa tropi liga yang mereka dapatkan sepuluh tahun terakhir? Kosong. Di antara semua fans klub top Inggris, fans Arsenal adalah yang paling rentan dihina, mendiami gua terdalam dan tergelap.
ADVERTISEMENT
Untuk ukuran penggemar global klub-klub Eropa, tidak ada yang lebih menderita daripada fans AS Roma. Arsenal masih memenangkan tropi sepuluh tahun terakhir ini, sedangkan AS Roma tidak sama sekali.
Sejak terakhir kali scudetto tahun 2001, AS Roma hanyalah tim pengganggu di Serie A. Selepas tahun juara tadi, rentetan tahun-tahun dominasi Juventus dan AC Milan terjadi, diselingi Calciopoli yang mengubah tatanan mapan Serie A, tahta tertinggi sepakbola Italia dikuasai Inter Milan lalu sekarang kembali lagi ke tangan La Vechia Signora. AS Roma hanya paling top finis di belakang sang juara.
Memang tanpa tropi, tapi Gialorossi memenangkan pertandingan -banyak pertandingan- yang memberi rasa bangga pada pendukungnya di seluruh dunia. Itulah yang membuat fans merasa berarti untuk terus bertahan.
ADVERTISEMENT
Arsenal lebih baik, The Gunners memang tidak menjadi kampiun Liga Primer Inggris lagi sejak The Invincible Team musim 2003/2004, namun masih sanggup memenangkan Piala FA. Sama seperti AS Roma, kedua tim menampilkan permainan cantik, sepakbola menyerang, mencetak banyak gol lalu kebobolan dengan cara konyol. Penggemar kedua kesebelasan ini adalah yang paling tersiksa di antara gerombolan penggemar global klub-klub top Eropa. Namun, kedua tim ini masih merupakan tim papan atas, atau setidaknya disegani di setiap kompetisi yang mereka ikuti.
Kepedihan Warga Ohio
Bagi penggemar dua klub peserta NFL (Liga Football Amerika), Cleveland Browns dan Cincinnati Bengals, yang dialami penggemar global Arsenal dan AS Roma masih lebih belum ada apa-apanya dibanding yang mereka alami. Menjadi pendukung Browns dan Bengals adalah pengalaman pahit, pedih dan perih bagi warga negara bagian Ohio. Keduanya tidak memenangkan apapun dalam Super Bowls dan menjadi sinonim dari dekade penuh keputusasaan dan inkompetensi.
ADVERTISEMENT
Dalam tiga musim terakhir, baik Bengals maupun Browns menyelesaikan kompetisi NFL dengan rekor yang buruk. Jika kita melihat rekor yang dimiliki kedua klub tersebut, kita bisa sedikit memahami penderitaan yang mereka alami. Bengals mengakhiri kompetisi dengan rekor 2-14 untuk finis di urutan terakhir, tepat di atas Browns dengan rekor 6-10.
Sekilas, catatan musim lalu memperlihatkan bahwa Browns tampak (sedikit) lebih baik dari Bengals. Namun statistik 10 tahun terakhir menunjukkan bahwa tim asal Cleveland ini buruk dalam hal kemenangan, dengan catatan pertandingan 42-117 dalam satu dekade terakhir.
Nasib Fans
Menurut kamus Mirriam Webster, fans berarti 1. pemuja yang antusias (seperti olahraga atau seni pertunjukan) biasanya sebagai penonton, 2. pengagum atau penggemar yang bersemangat (seperti selebritas). Digolongkan dalam kata benda, arti fans intinya merujuk pada seseorang yang mengagumi sesuatu, cukup dalam hingga dapat mempengaruhi perasaannya, atau dalam tahap lanjut bisa menyerang fans lain di luar kelompoknya.
ADVERTISEMENT
Ironisnya, penggemar olahraga adalah salah satu kelompok masyarakat dengan perilaku yang tidak sehat. Terlalu banyak makan dan alkohol, begadang dan kurang tidur, yang kesemuanya meningkatkan resiko penyakit jantung, stroke, kanker, diabetes, dan bahkan kematian dini.
Sedih, kecewa, marah dan rasa-rasa negatif lainnya bercampur aduk dalam dada penggemarnya. Bayangkan, bertahun-tahun datang ke stadion hanya untuk menonton tim kesayangannya dikalahkan, dibantai bolak-balik. Hati yang terluka perlu ditenangkan, tubuh yang sakit butuh diobati. Penggemar keduanya, Bengals dan Browns mengajukan petisi untuk mendapatkan ganja atau mariyuana untuk keperluan medis dari penderitaan yang mereka alami sebagai seorang penggemar klub yang selalu kalah.
Petisi Mariyuana
Dari 1 November hingga 31 Desember akhir tahun lalu, dewan kesehatan menerima petisi terkait kondisi-kondisi baru yang bisa dipertimbangkan. Semua surat petisi menyertakan surat dukungan yang diberikan oleh dokter, bukti medis atau ilmiah yang relevan, di antara persyaratan lainnya. Kondisi “menjadi penggemar Bengals/ Browns” ada di urutan kesepuluh dari 28 petisi yang masuk meja dewan hanya kalah dari petisi dari para penderita autism spectrum disorder.
ADVERTISEMENT
Singkatnya, menjadi fans salah satu dari keduanya adalah pengalaman kekecewaan yang teramat sangat, memicu kondisi gelisah, kecewa mendalam dan bahkan depresi, sehingga hadirnya proposal pemakain mariyuana untuk kepeluan medis dirasa sangat perlu.
Di negara bagian Ohio, ganja ilegal untuk rekreasional, namun legal untuk kebutuhan medis dengan pengawasan. Diketahui, mariyuana memiliki manfaat kesehatan dan memiliki masa depan di dunia kesehatan.
Sayangnya bagi mereka, dewan medis negara bagian tidak menyetujuinya. Kelompok pengemar masih akan mengajukan petisi lagi ketika itu dibuka akhir tahun nanti, perjuangan untuk meredakan “sakit” dari mencintai klub masih akan berlanjut, hari-hari berat masih akan dijalani.
Kepedihan itu, kesakitan itu masih belum cukup bagi Dewan Medis Negara Bagian Ohio untuk memberikan resep pengobatan menggunakan Mariyuana.
ADVERTISEMENT
Mencintai memang bukanlah perkara mudah, seperti kata mereka, “cinta ini membunuhku”, ya, mencintai klub yang selalu kalah tidaklah mudah. Berbahagialah glory hunter, anda bertindak logis. (Anasiyah Kiblatovski / YK-1)