Gerakan Desain Grafis ini Gratiskan Desain untuk Usaha Mikro Selama Pandemi

Konten dari Pengguna
9 April 2020 14:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Pandangan Jogja Com tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi desain grafis. Foto : Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi desain grafis. Foto : Pixabay
ADVERTISEMENT
Setiap orang punya caranya masing-masing untuk membantu sesama agar bisa tetap bertahan di situasi sulit ini. Misalnya para desainer grafis yang tergabung dalam gerakan Rencang Rancang yang membuatkan desain poster untuk promosi usaha-usaha mikro yang terdampak pandemi.
ADVERTISEMENT
Sebanyak 20-an desainer ini berasal dari berbagai daerah di Indonesia, di antaranya Jogja, Wonosari, Malang, Surabaya, Semarang, Grobogan, Temanggung, Surakarta, Ponorogo, sampai Ternate.
Panji Nugroho, admin Rencang Rancang mengatakan gerakan ini berawal dari adanya tawaran berbagai hasil panen peternakan yang dijual murah karena tidak terserap pasar di grup-grup WhatsApp para desainer grafis.
“Lalu beberapa kawan desainer sepakat untuk membuat gerakan ini agar para pelaku usaha yang terdampak karena krisis COVID-19 ini bisa dengan mudah dan menarik dalam menawarkan usahanya,” ujar Panji Nugroho ketika dihubungi, Selasa (7/4).
Tidak semua usaha akan dibuatkan desain grafis untuk promosi secara cuma-cuma. Panji dan teman-teman desainer grafis lainnya sepakat hanya melayani usaha-usaha mikro meliputi usaha peternakan dan perkebunan, usaha penjualan bahan makanan, serta alat kesehatan yang dijual dengan harga normal atau masuk akal.
ADVERTISEMENT
“Jadi yang kita layani usaha yang skalanya mikro, karena itu yang paling terdampak,” lanjutnya.
Jadi, semua pesanan akan diseleksi atau divalidasi lebih dulu apakah sesuai dengan kriteria yang sudah ditentukan atau tidak. Setelah itu, baru didistribusikan ke para desainer yang tergabung dalam gerakan ini.
Dalam bahasa Jawa, rencang artinya teman jadi Rencang Rancang secara bahasa berarti menjadi teman dalam merancang (desain penjualan).
Puluhan Pemesan dalam Tiga Hari
Sebagian dari lebih dari 30-an desain gratisan yang sudah dikirimkan ke pemesan.
Gerakan Rencang Rancang sudah berjalan sejak 3 April kemarin. Setelah tiga hari berjalan, total sudah lebih dari 30 pemesan yang desainnya sudah beres dan siap dipublikasikan.
Dede Budiarti, seorang pemilik kedai kopi di daerah Sleman mengaku sangat terbantu dengan gerakan ini. Dia adalah salah seorang pegiat usaha mikro yang memesan desain promosi ke Rencang Rancang.
ADVERTISEMENT
Sudah beberapa hari terakhir, dia harus menutup kedai kopinya karena pandemi. Padahal stok biji kopi masih banyak dan bagaimanapun harus bisa dijual. Apa lagi dia punya tanggung jawab kepada para petani kopi binaannya di Gayolues, Aceh. Sehingga bagaimanapun caranya, dia harus bisa menjual kopi yang dia miliki agar para petani kopi di Aceh pun tetap punya penghasilan.
“Sangat membantu, karena bisa langsung saya bagikan melalui medsos. Jadi walaupun kedai tutup, tapi tetap masih bisa jualan,” ujar Dede.
Rantines Eka Sari, sudah 19 tahun menjual ayam goreng tepung di daerah Jebres, Surakarta. Dia juga mengaku kewalahan dengan situasi paceklik seperti sekarang. Hasil jualannya menurun drastis, tak sampai seperempat dibandingkan dengan sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Akhirnya Rantines juga meluaskan usahanya dengan mulai jualan ayam potong mentah. Selain itu, kini dia juga mulai menjual produknya secara daring. Dia menjadi salah satu pelaku usaha UMKM lain yang memesan desain poster kepada Rencang Rancang.
“Bagus banget mas hasilnya. Jadi lebih gampang saya jualannya, semoga setelah ini dagangan saya makin laris,” ujar Rantines.
Menurut Panji, memang cukup banyak pelaku usaha mikro yang tertarik memesan desain gratis melalui gerakan ini. Bahkan saking besarnya antusias masyarakat, pemesanan kadang harus mengantre.
“Karena kan ada keterbatasan desainer yang kami miliki juga,” kata Panji.
Awalnya gerakan ini menerima penolakan dari para desainer lain yang tidak sepakat karena menggratiskan desain. Namun setelah dijelaskan pelan-pelan tentang sasaran yang dituju dan adanya sistem seleksi yang diterapkan, akhirnya mereka setuju dengan gerakan ini.
ADVERTISEMENT
Panji dan kawan-kawan desainer lain tak tahu sampai kapan gerakan ini akan terus berjalan. Yang jelas, targetnya sampai para pelaku usaha mikro yang terdampak pandemi COVID-19 bisa beraktivitas secara normal lagi.
“Semoga kami selalu dikuatkan,” harapnya.
Bagaimana Memesan Desain ke Rencang Rancang
Panji Nugroho, admin Rencang Rancang
Untuk memesan desain ke Rencang Rancang, syarat pertama adalah usaha yang dimiliki sesuai dengan kriteria yang sudah ditentukan oleh para desainer. Pelaku cukup mengisi form yang berisi nama, nama produk, kontak pemesanan, harga produk, ketersediaan stok, metode pengiriman, metode pembayaran, serta informasi lain yang diperlukan.
“Untuk foto produk dilampirkan secara terpisah dengan ukuran maksimal 1MB per foto,” ujar Panji.
Pemesanan dilakukan melalui pesan WhatsApp ke nomor 0811 2636 500. Setelah jadi, desain akan langsung dikirimkan ke pemesan.
ADVERTISEMENT
“Jangan sampai informasi yang dikirimkan salah, karena kami tidak menerima revisi,” lanjutnya.
Panji berharap pandemi segera berakhir, dan semua bisa kembali berjalan normal. Setiap orang menurutnya juga perlu berkontribusi dengan apa yang mereka miliki. Sebab, memulihkan kondisi ini adalah tanggung jawab kita semua.
“Lewat peristiwa ini, kita semua dapat lebih belajar bahwa kita manusia dalam bentuk komunal menanggung tanggung jawab yang sama untuk memulihkan kondisi ini,” tegasnya. (Widi Erha Pradana / YK-1)