Hanya di Juni Kita Bisa Menikmati Buah Kesemek Terbaik

Konten dari Pengguna
27 Juni 2020 13:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Pandangan Jogja Com tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Buah kesemek siap dipanen. Foto: Bibliotika
zoom-in-whitePerbesar
Buah kesemek siap dipanen. Foto: Bibliotika
ADVERTISEMENT
Tidak setiap hari kita bisa menemukan buah kesemek di pasar maupun toko buah. Bulan Juni merupakan satu-satunya waktu yang tepat untuk berburu buah yang satu ini. Buah ini memang kurang popular di Indonesia padahal di China dan Jepang misalnya, kesemek atau persimon, harganya selangit dan jadi buah kebanggaan sebab banyak berbuah di sana.
ADVERTISEMENT
Di Pasar Induk Buah dan Sayur Giwangan, Yogyakarta, tidak banyak juga pedagang yang menjual kesemek. Satu dari sedikit pedagang yang menjual kesemek di Pasar Induk Buah dan Sayur Giwangan adalah Edi Prasetya, 28 tahun. Di los miliknya, masih ada belasan karung kesemek yang belum terjual meski sudah dua hari dia jajakan. Padahal, kesemek menurutnya paling lama hanya bisa bertahan selama tiga hari. Jika lebih dari itu, maka kesemek akan terlalu masak bahkan bisa saja busuk.
“Peminatnya memang ndak terlalu banyak, kurang populer lah kesemek ini. Gampang-gampang susah jual kesemek itu,” kata Edi Prasetya, Senin (22/6).
Kesemek yang dijual Edi merupakan hasil panenan dari Malang, Jawa Timur. Menurut dia penyuplai kesemek memang tidak terlalu banyak. Selain itu, musim buah ini juga tidak terlalu panjang seperti buah-buah lainnya. Sepanjang Juni ini, menurutnya adalah puncaknya musim kesemek. Di luar bulan itu akan makin sulit mencari buah kesemek di pasaran.
ADVERTISEMENT
“Ya ini sudah akhir-akhir. Kan sebentar tho musimnya, enggak kayak jeruk atau mangga yang musimnya lama,” lanjutnya.
Pasar Induk Giwangan, Yogyakarta. Foto: Widi Erha Pradana.
Selain agak susah menjualnya karena kurang populer, harga kesemek menurut Edi juga kurang menguntungkan. Satu kilogram kesemek yang masih baru, harga jualnya sekitar Rp 7 ribu, itupun sudah termasuk tinggi. Jika kesemek sudah mulai rusak, harganya akan makin anjlok.
“Kalau sudah tiga hari enggak laku-laku ya nanti diobral, siapa yang mau. Harganya juga tergantung tawar-tawaran nanti,” ujar Edi.
Selain agak susah menjualnya, harga kesemek menurut Edi juga kurang menguntungkan.
“Satu kilogram itu kalau masih baru Rp 7 ribu, kalau sudah mulai rusak ya tergantung nanti tawar-tawarnya berapa, diobral nanti,” lanjutnya.
Senada dengan Edi, Ariyanto, 36 tahun juga mengatakan hal serupa. Jual kesemek adalah tugas yang susah-susah gampang. Buah kesemek yang dia jual juga berasal dari Malang, Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
“Yang beli paling dari sekitar sini saja, pedagang-pedagang pinggir jalan. Paling jauh ya mungkin dari Magelang ya,” kata Ariyanto.
Hanya Berbunga Setahun Sekali
Buah kesemek atau persimon sangat popular di Jepang. Foto: ESP
Dalam jurnalnya yang berjudul Potensi dan Wilayah Pengembangan Kesemek Junggo, Peneliti dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur, Baswarsiati menuliskan bahwa buah kesemek hanya berbunga sekali setahun, itupun dari tanaman yang sudah tua antara 7 sampai 10 tahun. Karena itu, untuk keperluan budidaya sebaiknya pohon kesemek diperbanyak secara vegetatif seperti cangkok, tunas akar, bibit hasil sambung, maupun dengan metode kultur jaringan.
Masa berbunga kesemek adalah menjelang musim penghujan, yakni antara bulan Oktober sampai Januari setelah dia istirahat sekitar empat sampai tujuh bulan pada sepanjang musim kemarau. Sementara musim panen biasanya tiba antara bulan April sampai awal Juli.
ADVERTISEMENT
“Umur panen buah tiga sampai empat bulan setelah berbunga. Buah paling banyak muncul pada bulan Juni,” tulis Baswarsiati dalam jurnalnya.
Setelah berbuah, sepanjang musim kemarau pohon kesemek akan menggugurkan daunnya, sementara tunas muda akan mulai bermunculan pada awal musim penghujan. Pengguguran daun ini penting bagi pohon kesemek supaya hormon bunga alami bisa terakumulasi. Karena itu, di musim kemarau sebaiknya dilakukan pengguguran daun kesemek serta cabang-cabangnya dilengkungkan supaya bunga muncul merata pada semua titik tumbuh.
Ketika berbuah, pohon kesemek dewasa bisa menghasilkan buah sebanyak 400 sampai 500 kilogram. Di tempat asalnya, China dan Jepang, pohon kesemek biasa dijumpai di daerah subtropis dan dataran tinggi daerah tropis.
Di daerah tropis, umumnya pohon kesemek dijumpai pada ketinggian di atas 1.000 mdpl. Di Jawa, pohon kesemek bisa tumbuh dengan baik pada ketinggian 1.000 sampai 1.500 mdpl dengan curah hujan yang tinggi.
ADVERTISEMENT
“Karena kesemek menyukai daerah beriklim sejuk dan lembab,” lanjut Baswarsiati.
Memilih Kesemek Terbaik
Edi Prasetya, satu dari sedikit pedagang yang menjual kesemek di Pasar Induk Buah dan Sayur Giwangan. Foto: Widi Erha Pradana.
Edi Prasetya yang sudah bertahun-tahun menjual kesemek berbagi cara bagaimana memilih kesmek dengan kualitas terbaik. Buah kesemek yang sudah masak optimal menurutnya akan berwarna oranye mendekati merah. Jika diraba, kulit kesemek akan terasa halus, tidak berkerut.
Jika melihat kesemek di pasaran, kita akan melihat kulit kesemek seperti diberi bedak berwarna putih. Menurut Edi, bubuk putih itu adalah sisa-sisa larutan kapur yang digunakan untuk menghilangkan rasa sepat kesemek.
“Jadi sebelum diperam, kesemek ini direndam dulu pakai air kapur, biar ndak sepat,” kata Edi.
Ketika ditekan, kesemek yang masih baik memiliki tekstur yang empuk namun tidak terlalu lembek. Jika buah masih keras, artinya kesemek masih mentah. Tapi jika sudah lembek dan kulitnya sudah mulai kehitaman, artinya kesemek sudah terlalu masak atau bahkan busuk.
ADVERTISEMENT
Hal senada juga dituliskan oleh Baswarsiati dalam jurnalnya. Dia menuliskan bahwa kesemek yang masak pohon akan berwarna merah dengan tekstur yang empuk. Sementara kesemek yang muda memiliki warna hijau dan akan mulai berubah warna menjadi kekuningan atau oranye mengkilap pada saat menjelang masak.
“Buah yang masak pohon atau over ripe terasa sangat manis tanpa ada rasa kelat, lunak, dan banyak mengandung air atau tidak renyah. Buah yang seperti ini dapat dimanfaatkan untuk jelly,” tulis Baswarsiati.
Kesemek yang sudah masak memiliki bobot antara 170 sampai 210 gram, atau sekitar 5 sampai 6 buah per kilogramnya. Lingkar buah kesemek berkisar antara 21 sampai 23 cm, lebar 7,5 sampai 8,5 cm, dan panjang 8 sampai 8,5 cm. Pada pangkal buah terdapat kelopak bunga yang terdiri atas empat kelopak. Pangkal buah agak cekung ke dalam dan ditutupi dengan kelopak bunga yang berwarna hijau kecoklatan. Bagian ujung buah agak meruncing sehingga bentuk buah secara keseluruhan menarik.
ADVERTISEMENT
“Tampilan buahnya sangat menarik, berwarna oranye bila telah masak optimal. Bila sudah matang, buah berwarna merah seperti tomat dan lunak,” tulis Baswarsiati. (Widi Erha Pradana / YK-1)