Harga Emas Capai Rekor Tertinggi: Jual Atau Beli untuk Dipakai saat Lebaran?

Konten Media Partner
3 April 2024 19:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi emas batangan. Foto: Aditia Noviansyah
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi emas batangan. Foto: Aditia Noviansyah
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Harga emas Antam terus merangkak naik mendekati Lebaran 2024. Per Rabu (3/ 4), harga emas bahkan telah mencapai rekor tertinggi di angka Rp 1.274.000 per gram, naik sebesar Rp 18.000 dari hari sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Harga ini juga naik pesat sejak awal Ramadan, di mana pada 12 Maret lalu harganya masih di angka Rp 1.210.000.
Dengan harga yang sedang tinggi-tingginya, apa langkah terbaik yang bisa kita lakukan? Apakah menjual semua emas yang kita punya agar dapat untung banyak, atau membelinya biar bisa dipakai saat kumpul keluarga di momen Lebaran?
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Gadjah Mada (UGM), Bowo Setiyono, mengatakan dengan harga emas yang sedang meningkat ini masyarakat bisa menjual atau menggadaikan emas yang mereka punya jika memang sedang ada kebutuhan yang mendesak.
“Tapi jika tidak ada kebutuhan yang mendesak, sebaiknya disimpan sebagai investasi,” kata Bowo Setiyono saat dihubungi Pandangan Jogja, Rabu (3/4).
Ekonom FEB UGM, Bowo Setyono. Foto: FEB UGM
Ia memprediksi, harga emas akan terus naik hingga kuartal III tahun ini, sekitar Bulan Juli-September 2024. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya permintaan di pasar utama dunia seperti Cina, AS, dan Eropa. Selain itu juga didorong pembelian emas oleh bank sentral dunia, yang meskipun sedikit melambat menjadi sekitar 200 ton pada tahun 2024, tetapi tetap lebih tinggi dibandingkan sebelum tahun 2022.
ADVERTISEMENT
Karena itu, jika masih bisa menyimpannya lebih lama atau bahkan menambah kepemilikan emas, maka keuntungan yang didapat akan lebih besar.
“Misalnya uang THR bisa dibelikan emas untuk investasi jangka panjang,” ujarnya.
Menurutnya, investasi emas menawarkan keuntungan dengan risiko yang relatif kecil sehingga cocok untuk investor dengan profil risiko rendah hingga menengah.
Ilustrasi perhiasan emas. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Hal ini dibenarkan oleh Pimpinan Cabang Pegadaian Syariah Kusumanegara Yogyakarta, Eka Sri Yuliani. Ia bilang, masyarakat juga tidak memerlukan modal besar untuk berinvestasi emas.
“Apalagi emas itu tergolong produk yang kebal inflasi,” kata Eka.
Ia menambahkan, jika pada momen Lebaran ini masyarakat punya kebutuhan mendesak, maka menggadaikan emas adalah pilihan yang lebih baik daripada menjualnya.
Sebab dengan menggadaikan emas, artinya masyarakat mempertahankan kepemilikan gramasi emasnya meskipun dengan catatan adanya penurunan HPP dibanding harga emas saat ini.
ADVERTISEMENT
Reporter: Mawar