Keseruan Nobar Debat 3 Cawapres di Jogja, Siapa Paling On Fire?

Konten Media Partner
23 Desember 2023 20:23 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Debat Kedua Pilpres 2024. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Debat Kedua Pilpres 2024. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Debat Pilpres seri kedua yang mempertemukan masing-masing calon wakil presiden (cawapres) telah digelar pada Jumat (22/12) malam di Jakarta Convention Center Senayan, Jakarta Pusat.
ADVERTISEMENT
Dalam debat kali ini, Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud MD beradu gagasan dengan tema tema ekonomi kerakyatan dan digital, keuangan, investasi, pajak perdagangan, pengelolaan APBN-APBD, infrastruktur, dan perkotaan.
Di Jogja, tim pemenangan tiap pasangan calon (paslon) menggelar nonton bareng (nobar) di markasnya masing-masing.
Tim Paslon 1 menggelar nobar di dua lokasi, yakni di Menara Kopi Malioboro Jalan Abu Bakar Ali No 1, Kotabaru Yogya dan di Posko Bakorsi Kota Yogya, di Jalan Masjid No 43 Pakualaman.
Tim Paslon 2 menggelar debat di Sekretariat TKD DIY di Kantor DPD Partai Golkar, Jalan Jenderal Sudirman No 58. Sedangkan Tim Paslon 3 menggelar nobar di dua lokasi, yakni di Alra Corner Jl Surami No 846 Mantrijeron, Yogya dan di Sekretariat Relawan Ganjar-Mahfud DIY di Jalan Sagan No 20 Kota Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Tim Pandangan Jogja ikut nobar bersama semua tim pemenangan dari masing-masing paslon.
Suasana nobat debat cawapres oleh pendukung Paslon nomor 1 di Menara Kopi Malioboro, Yogya, Jumat (22/12). Foto: Resti Damayanti/Pandangan Jogja
Pertama, Pandangan Jogja ikut nobar debat cawapres bersama pendukung Paslon nomor 1 di Menara Kopi Malioboro. Di sini, ada sekitar 100 orang pendukung Paslon nomor 1 yang ikut nobar.
Setelah acara debat selesai, Juru Bicara Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Refly Harun, mengaku kurang puas dengan pelaksanaan debat cawapres pertama ini. Ia mengkritik tema yang diangkat oleh KPU, yang menurutnya terlalu luas.
“Sehingga calon tidak bisa mempersiapkan diri secara baik, karena yang paling penting dari kepemimpinan itu bukan hafalan, tapi bagaimana dia mengimplementasi kebijakan,” kata Refly Harun.
Foto bersama pendukung Paslon nomor 1 usai nobar debat cawapres di Menara Kopi Malioboro, Jumat (22/12). Foto: Resti Damayanti/Pandangan Jogja
Terkait dengan performa masing-masing cawapres dalam debat tersebut, menurutnya semuanya biasa-biasa saja. Mahfud MD misalnya, ternyata tidak cukup cerdas seperti perkiraan banyak orang karena hanya terpaku pada satu bidang saja yakni penegakan hukum.
ADVERTISEMENT
Sementara performa Gibran menurutnya sangat terlihat jika materi yang ia sampaikan hanyalah hafalan. Jawaban-jawaban yang ia sampaikan menurutnya bukan tentang apa yang sudah dia lakukan, namun apa yang sudah Jokowi lakukan.
“Kalau Cak Imin dia tepengaruh Anies sudah, Anies jelas paradigmanya itu paradigma pemerataan tetapi dia ingin membesarkan yang kecil tapi tidak ingin mengecilkan yang besar, jadi adil dan makmur untuk semuanya,” kata Refly Harun.
Suasana nobar debat cawapres oleh pendukung Paslon nomor 2 di Sekretariat TKD Prabowo-Gibran DIY pada Jumat (22/12). Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
Di Sekretariat TKD Prabowo-Gibran DIY, para pendukung Paslon nomor 2 juga menyaksikan perdebatan cawapres dengan meriah. Jumlah pendukung yang hadir juga sekitar 100 orang.
Salah satu momen paling meriah adalah ketika Muhaimin Iskandar tak bisa menjawab pertanyaan Gibran tentang SGIE (State of the Global Islamic Economy).
ADVERTISEMENT
Ketua Tim Kemenangan Daerah (TKD) Prabowo-Gibran DIY, Gandung Pardiman, mengaku sangat puas dengan penampilan Gibran dalam perdebatan tersebut. Penampilan Gibran menurutnya telah membungkam semua orang yang sebelumnya memandang Gibran sebelah mata dan akan dibantai oleh lawan debatnya.
“Luar biasa. Pak Gibran nilai 9, yang lain 6. Ini membuka mata kita semua bahwa seorang Gibran membuktikan beliau memiliki visi misi seorang negarawan,” kata Gandung Pardiman.
Suasana nobar debat cawapres oleh pendukung Paslon nomor 3 di Alra Corner, Yogya, pada Jumat (22/12). Foto: Widi RH Pradana/Pandangan Jogja
Sementara itu, nobar pendukung Paslon nomor 3 yang digelar di Alra Corner dihadiri sekitar 50-an orang. Acara nobar tersebut diselenggarakan oleh Program Gotong Royong untuk Ekonomi Sejahtera dan Inklusif (Progresif) Yogyakarta.
Nobar pendukung Paslon nomor 3 ini juga berlangsung meriah. Di akhir debat, mereka sempat melakukan diskusi dan saling menanggapi hasil debat ketiga cawapres.
ADVERTISEMENT
Direktur Wilayah Progresif DIY, Wawan Harmawan, mengaku sangat puas dengan penampilan Mahfud MD dalam perdebatan tersebut. Menurutnya, Mahfud tampil dengan mengungguli kedua cawapres lainnya.
“Semua memberikan komitmen masing-masing dengan gaya masing-masing. Dan di sini juga kelihatan kalau dari cawapres nomor 3, beliau tetap komitmen dan konsisten bahwa pembangunan harus dengan hukum yang ditegakkan,” kata Wawan Harmawan.
Foto bersama pendukung Paslon nomor 2 usai nobar debat cawapres di Alra Corner, Yogya, Jumat (22/12). Foto: Widi RH Pradana/Pandangan Jogja
Dengan adanya kepastian hukum, maka investor merasa lebih aman dan akan berdampak positif bagi pertumbuhan pembangunan dan ekonomi di Indonesia.
Sementara itu, Gibran menurutnya hanya memaparkan apa yang sudah ia kerjakan sebagai Wali Kota Solo. Namun, apa yang dia lakukan tersebut belum tentu relevan jika diterapkan di tingkat nasional karena mengelola kota dan negara menurutnya adalah dua hal berbeda.
ADVERTISEMENT
“Kalau cawapres nomor 1 mengedepankan pada perubahan, perubahan, perubahan, yang selama ini dirasa belum sesuai,” kata dia.