Kisah Beruang Coklat di Spanyol dan Italia di Masa Pandemi COVID-19

Konten dari Pengguna
6 Mei 2020 6:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Pandangan Jogja Com tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrais beruang coklat. Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrais beruang coklat. Pixabay
ADVERTISEMENT
Untuk pertama kalinya dalam 150 tahun terakhir, sebuah beruang coklat menampakkan diri di utara Spanyol baru-baru ini. Ini adalah kabar baik bagi usaha pelestarian beruang di Spanyol.
ADVERTISEMENT
Dalam sebuah gambar yang diambil menggunakan kamera perangkap yang dipasang oleh kru film Montaña ou Morte (Gunung atau Kematian), tampak seekor beruang coklat besar berjalan di taman nasional Invernadeiro di propinsi Galicia.
Kawasan taman nasional ini berada di barat daya Spanyol merupakan rumah bagi kawanan serigala, rusa dan babi hutan. Menurut cerita dari dua polisi hutan yang berkerja sebagai penasehat di proyek film, beruang itu menghabiskan musim gugur di taman itu, mungkin setelah melakukan perjalanannya ke selatan dari gunung Sierra de Caurel.
Ricardo Prieto Rochas dan Tomás Pérez Hernández mengatakan keberadaan beruang di taman menunjukkan bahwa wilayah tersebut dapat memainkan perannya sebagai rumah bagi jenis-jenis beruang.
Beruang coklat adalah satwa yang dilindungi di Spanyol sejak tahun 1973. Dalam sebuah usaha untuk mengembalikan populasi satwa tersebut di wilayah perbatasan Spanyol dan Perancis tersebut, beruang coklat didatangkan dari Slovenia lebih dari dua dekade lalu.
ADVERTISEMENT
Salah satu beruang dinamai Goiat, yang dalam bahasa setempat berarti “anak muda”, menurut The Guardian, merupakan beruang pindahan dari kawasan barat daya Catalunya. Goiat dipindah karena tuntutan dari petani-petani yang melaporkan hewan peliharaannya dimangsa beruang di di daerah Aragón.
Beruang M49 di Italia
Kabar mengenai beruang lainnya datang dari Italia. Beruang yang dinamai M49 akhirnya berhasil ditangkap setelah merasakan hidup bebas selama 10 bulan. Demikian dimuat oleh harian Jerman, DW.
Beruang yang pernah menggemparkan dunia dengan adegan melarikan diri dari taman nasional tersebut berada dalam kondisi sehat dan untuk sementara akan kembali ditempatkan di taman yang dulu ditinggalinya, namun kali ini ditemani oleh beruang betina, menurut keterangan yang disampaikan pemerintah propinsi Trento.
ADVERTISEMENT
Hewan seberat 167 kilogram ini terllihat beberapa kali dalam sebulan terakhir, di alam bebas dan dekat dengan pemukiman manusia. Dia memangsa beberapa hewan pertanian selama kurun waktu tersebut.
Kabar ini mendapat respon beragam. Bagi asosiasi petani Coldirett, keberhasilan menangkap M49 adalah sebuah kabar baik dan melegakan. Namun bagi World Wildlife Federation, kabar ini disebutnya sebagai “kabar buruk dan menyedihkan bagi konservasi alam di negara kita.”
M49 menjadi perhatian banyak pihak karena berhasil menembus sistem keamanan taman nasional, melewati empat pagar yang salah satunya dialiri listrik tegangan tinggi dengan selamat. Selain itu, M49 juga pernah dijadikan target tembak mati oleh presiden propinsi Trento Maurizio Fugatti jika beruang itu menampakkan diri di dekat manusia.
ADVERTISEMENT
Kebijakan ini mendapat kritikan keras dari banyak pihak. Pemerintah mengatakan bahwa tindakan tembak mati adalah tindakan terakhir yang dilakukan, menangkapnya hidup-hidup masih prioritas utama.
Menteri Lingkungan Hidup Italia Sergio Costa mengatakan bahwa Italia sekarang mencari negara Eropa lainnya yang bersedia menampung beruang sakti M49.
“Kami mengumumkan ke seantero taman di Eropa, menghubungi negara-negara yang dimana beruang tipe ini bisa hidup baik dan tanpa risiko, juga mengaktifkan jalur diplomasi,” kata Costa. “Tujuannya adalah memberikan beruang ini, yang kita cinta bersama-sama, rumah terbaik sebisa mungkin.”
Beruang di Spanyol dan Italia di Mei 2020, masa pandemi COVID-19 ini, merupakan cerita tentang dua beruang dengan nasib berbeda. Mari berdoa yang terbaik untuk keduanya. (Anasiyah Kiblatovski/ YK-1)
ADVERTISEMENT