Kisah Pesan dalam Botol yang Lintasi Samudra Pasifik, Laut Arktik, dan Atlantik

Konten dari Pengguna
6 Maret 2020 11:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Pandangan Jogja Com tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Surat dari keluarga penemu pesan dalam botol di Selandia Baru kepada keluarga pelempar pesan dalam botol di Jerman. Foto : DW.com
zoom-in-whitePerbesar
Surat dari keluarga penemu pesan dalam botol di Selandia Baru kepada keluarga pelempar pesan dalam botol di Jerman. Foto : DW.com
ADVERTISEMENT
Dalam sebuah kejadian yang terkenal pada 1992, kapal kargo yang mengangkut 28.800 bebek karet dan mainan bak mandi lainnya dari Hongkong ke AS karam di tengah perjalanan, menumpahkan isinya pada lautan. Perjalanan bebek-bebek mainan ini mengagumkan, sebagian terdampar di Hawaii, ada yang hingga Alaska dan pantai barat Amerika Selatan, sebagian lain ada yang menuju Australia, bahkan ada yang ditemukan membeku di lautan Arctic, beberapa menemukan celah sempit untuk menuju Skotlandia.
ADVERTISEMENT
Bebek-bebek mainan ini mengingatkan kembali pada manusia tentang hebatnya arus laut, dari Samudra Pasifik melintasi Lautan Arctic untuk menyebrangi Atlantik.
Baru-baru ini, sebuah keluarga di Jerman mendapati botol berisi pesan yang mereka lempar sewindu lalu melakukan petualangan yang luar biasa. Sebuah surat balasan dengan alamat Selandia Baru datang ke rumah keluarga Gogos. Botol itu melakukan perjalanan 18.000 km, dari Jerman ke Selandia Baru.
"Untuk Sila, Frida, Maja dan Jon, kami menemukan pesan ini dalam sebuah botol dan mengirimkannya kembali dari Auckland, Selandia Baru," bunyi surat balasan itu seperti dimuat situs berita Jerman, DW. "botol ini melakukan perjalanan yang sangat jauh!" Surat ini ditanda tangani Scott, Julia, Lea and Alice Joy dari Auckland, Selandia Baru.
ADVERTISEMENT
Keluarga Gogos mengatakan bahwa yang melempar botol tersebut adalah anak-anaknya, Maja dan Silas, serta anak-anak dari keluarga temannya, Jon dan Frida.
“Kami masih sangat terkejut menerima balasan setelah sekian lama. Dan kemudian, dari semua tempat, surat ini datang dari Selandia Baru, tujuan wisata impian kami yang sejauh ini sayangnya belum terwujud,” Kata Julia Gogos.
Nyonya Gogos menambahkan,”kami mengirim pesan dalam botol ini 7-8 tahun lalu. Itu hanya tindakan spontan tanpa mengharapkan akan mendengar kabarnya lagi.”
“Pada saat itu saya mendapat sebuah botol kecil yang mengingatkan saya pada botol berisi pesan dalam buku kanak-kanak. Lalu kami ke Sungai Rhine suatu sore dan melemparnya ke sungai sebagai sebuah kesenangan kecil,” katanya pada DW.
ADVERTISEMENT
Kegembiraan Anak-anak
Ilustrasi pesan dalam botol. Foto : theconversation.com
Meskipun pada awalnya sempat mengkhawatirkan botol tersebut tersangkut di suatu tempat di aliran sungai, atau setidaknya ditemukan di Belanda yang merupakan daerah muara sungai. “Anak-anak sangat senang mengetahuinya. Meskipun begitu, putri kami tidak begitu ingat bahwa kami pernah mengirim botol berisi pesan, dia masih berusia 4-5 tahun saat itu.”
Setelah beberapa hari, mereka benar-benar lupa pada botol berisi pesan yang mereka lempar. Botol itu melanjutkan perjalanannya, menyusuri Sungai Rhine menuju Laut Utara lalu entah bagaimana terus berenang ribuan kilometer hingga Selandia Baru.
Sekarang, keluarga dari Bonn ini mencoba mencari keluarga Selandia Baru yang menemukan botol mereka. Christian Gogos, sang ayah, memosting di akun Facebook-nya “perjalanan luar biasa dari sebuah botol kecil!. Kumohon bantu kami untuk menemukan Scott, Julia, Lea dan Alice Joy dari Auckland, kami sangat ingin berterima kasih pada mereka!.” Dalam waktu singkat pesan itu sudah dibagikan dalam jumlah besar.
ADVERTISEMENT
Meskipun sangat menarik, keluarga ini tidak begitu optimis mampu menemukan rute perjalanan yang ditempuh botolnya. Bagaimana botol ini melewati arus dingin Laut Utara, lalu perairan hangat Khatulistiwa, entah itu Pasifik atau Atlantik untuk menemukan kepulauan Selandia Baru.
“Untuk melakukan ini, kami harus berbicara dengan seseorang yang mengerti arus laut. Pada akhirnya kami mungkin tidak akan pernah mengetahuinya.” Kata Julia. Keluarga ini lebih tertarik mengetahui penemu botol mereka, “kami ingin berterima kasih kepada mereka. Surat kalian sangat berharga bagi kami.”
Memang belum diketahui, apakah botol ini mengikuti arus laut secara penuh atau ditemukan di suatu tempat lalu dibawa ke Selandia Baru, namun yang pasti botol ini melakukan perjalanan luar biasa untuk bisa dikirimkan kembali ke pengirimnya di Jerman.
ADVERTISEMENT
Ketika dunia tengah gencar membersihkan lautan dari sampah darat, botol itu selamat hingga tiba di Selandia Baru. Jutaan ton sampah memenuhi lautan tiap tahunnya, dan jika tidak ada perbaikan, World Economic Forum memperkirakan pada tahun 2050 akan ada lebih banyak sampah daripada ikan di lautan. (Anasiyah Kiblatovski / YK-1)
Ilustrasi pesan di dalam botol. Foto: pixabay