Nasib Kuliah Praktikum di Tengah Pandemi Corona

Konten dari Pengguna
20 Maret 2020 19:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Pandangan Jogja Com tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi praktikum mahasiswa. Foto : Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi praktikum mahasiswa. Foto : Pixabay
ADVERTISEMENT
Di beranda media sosial saya beredar sejumlah unggahan yang memperlihatkan proses perkuliahan daring menggunakan media teleconference. Unggahan itu memperlihatkan sebuah layar laptop yang berisi wajah sejumlah mahasiswa. Ada yang masih muka bantal, ada yang hanya menggunakan piyama, sayup-sayup terdengar perkataan salah sorang mahasiswa, “Pak, saya belum mandi lho”.
ADVERTISEMENT
Semua tampak menikmati kuliah daring. Terlihat sangat santai dan menyenangkan. Sayangnya tak semua mahasiswa bisa menikmati proses perkuliahan daring semacam itu.
“Kuliah praktik dihentikan sementara dulu mas, sesuai surat edaran dekan,” kata Ratih, seorang mahasiswi Pendidikan Teknik Boga Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Rabu (18/3).
Dekan FT UNY memang telah mengeluarkan surat edaran, yang salah satu poinnya adalah menangguhkan mata kuliah praktikum di laboratorium, bengkel, dan sejenisnya hingga Juni mendatang. Opsi lain adalah mengganti kuliah praktikum dengan memberikan penugasan kepada mahasiswa.
Sebagai mahasiswa teknik, Ratih merasakan dampak pandemi korona sangat berat. Pasalnya, semester ini dia cukup banyak mengambil mata kuliah praktikum, ada mata kuliah katering, entara tematik, inovasi produk, busana rias, hingga micro teaching, sebuah mata kuliah untuk mempersiapkannya melakukan praktik mengajar semester depan.
ADVERTISEMENT
“Mata kuliah praktik, yang benar-benar praktik otomatis berhenti,” lanjutnya.
ilustrasi wanita insinyur. Foto : Pixabay
Hal senada dikatakan oleh Ade Listanto, mahasiswa Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan UNY. Menurutnya, untuk sementara mata kuliah praktikum ditiadakan.
“Dilanjutkan nanti, mulai Juni. Dibrondong (padatkan) semua,” ujarnya.
Di kampus lain, aturan serupa juga diberlakukan. Misalnya di Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta. Proses perkuliahan praktikum di bengkel atau laboratorium untuk sementara juga ditiadakan, diganti dengan metode daring.
“Biasanya diganti dengan tugas-tugas, karena dosen pun ikut aturan dari fakultas,” kata Langgeng Tegar Mandiri, mahasiswa Teknik Elektro USD.
Di Universitas Gadjah Mada (UGM), semua pembelajaran baik teori maupun praktikum dilakukan secara daring. Muhammad Nadafa Isnain, mahasiswa Geografi UGM semester ini mengambil empat mata kuliah praktikum, yakni kimia, survei pemetaan geomorfologi, basis data, serta hidrologi.
ADVERTISEMENT
“Pengajaran dibuat online, praktik di rumah lalu diunggah ke drive. Tapi khusus untuk kimia diliburkan dahulu,” ujarnya.
Beruntung, hampir semua mata kuliah praktik dilakukan menggunakan software, sehingga tidak terlalu jadi persoalan. Yang jadi masih jadi persoalan adalah praktikum kimia, sebab perkuliahannya harus dilakukan di dalam laboratorium.
Mahasiswa Teknik Kimia UGM, Angga Syah Roni mengatakan kuliah praktikum untuk sementara diliburkan selama dua pekan. Beruntung semester ini dia hanya mengambil satu mata kuliah praktikum, yakni komputasi sehingga sistem kuliah daring tak terlalu jadi soal untuknya.
“Yang kasihan itu adik tingkat, praktikumnya masih banyak banget. Apalagi kakak tingkat yang dikejar deadline buat nge-lab penelitian biar bisa lulus,” kata Angga.
Merekam Praktik di Rumah
Alat-alat praktikum mahasiswa tata boga. Foto : Pixabay
Setiap dosen dan mahasiswa punya inisiatif masing-masing dalam menjalankan kuliah praktik daring. Ratih misalnya, dalam melaksanakan praktik busana rias, dia dan teman-temannya harus melakukan praktikum di rumah masing-masing dengan peralatan seadanya berdasarkan materi dan panduan yang sudah dikirimkan oleh dosen.
ADVERTISEMENT
“Kita diminta membuat video, dikirimin materi, lalu kita coba sebisa kita, otodidak,” ujar Ratih.
Namun tak semua mata kuliah praktik bisa dilakukan dengan metoda seperti itu. Kuliah praktik lainnya terpaksa ditunda karena harus dilakukan di laboratorium dan lapangan sehingga harus berinteraksi dengan banyak orang.
“Kemarin sempat ada yang guyonan kalau kita boga, praktiknya via game cooking mama,” lanjutnya berkelakar.
Teguh Imam Perdana, mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin UNY tetap harus melakukan praktik micro teaching secara daring. Dia dan teman-temannya harus membuat video ketika mereka mengajar lalu dikirimkan ke dosen.
“Ribet, soalnya musti nyari tempat, media belajar, dan sebagainya dulu,” ujarnya.
Video yang dibuat benar-benar harus menyerupai ketika mereka melakukan praktik micro teaching seperti biasa, misalnya harus ada audiens minimal empat orang sebagai siswa yang diajar. Sebenarnya oleh dosennya diizinkan menggunakan media teleconference seperti Skype, namun metoda pembelajaran yang digunakan oleh Teguh kurang memungkinkan untuk menggunakan media itu.
ADVERTISEMENT
“Soalnya metoda pembelajaran yang disepakati kan saintifik, jadi kalau daring susah soalnya kan ada pengelompokan sama presentasi dari siswa juga,” lanjutnya.
Menggunakan Software untuk Simulasi
Ilustrasi bekerja di depan komputer. Foto : Pixabay
Salah satu mata kuliah praktikum yang diambil oleh Langgeng dan harus dilakukan di laboratorium adalah embedded system. Namun karena kampus mengeluarkan kebijakan kuliah daring, baik dosen dan mahasiswa harus memutar otak bagaimana supaya mata kuliah praktiktikum tetap bisa dilakukan tanpa harus ke laboratorium.
“Dosen dari elektro kasih solusi untuk alat-alat diganti dengan simulasi lewat software. Itu pun aplikasinya setiap mahasiswa punya, jadi praktik di rumah pun masih bisa dilakukan,” ujarnya.
Hal serupa dilakukan oleh UGM, khususnya di jurusan Nadafa dan Angga. Setiap mata kuliah praktikum yang bisa digantikan dengan software sebagai simulasi, tetap dilakukan secara daring. Namun untuk praktikum yang benar-benar harus dilakukan di laboratorium, sejauh ini masih diliburkan sementara.
ADVERTISEMENT
Angga berharap supaya kebijakan kuliah daring yang telah mengorbankan banyak hal ini dimanfaatkan sebaik mungkin, terutama oleh mahasiswa. Mahasiswa menurutnya sebisa mungkin tetap di rumah atau kos, mengoptimalkan segala yang ada untuk menunjang perkuliahannya, bukan malah liburan ke mana-mana.
Selain itu, dia juga berharap supaya ada kebijakan dari kampus terutama untuk mendukung mahasiswa-mahasiswa tingkat akhir yang sudah dikejar waktu lulus supaya tetap bisa melakukan praktikum dengan aman.
“Misal diganti studi literatur buat jurnal, pakai data alumni sebelum-sebelumnya, atau apapun itu pokoknya yang terbaik lah. Jadi tidak mengganggu urusan akademik namun tetap aman,” harapnya. (Widi Erha Pradana / YK-1)