Pedagang Teras Malioboro 2 Kembali Demo, Tuntut Dilibatkan di Rencana Relokasi

Puluhan PKL Teras Malioboro 2 menggelar demonstrasi di depan Teras Malioboro 2, Rabu (17/7). Foto: Resti Damayanti/Pandangan Jogja

Puluhan pedagang kaki lima (PKL) Teras Malioboro 2 yang tergabung dalam Paguyuban Tri Dharma berdemo siang ini, Rabu (17/7). Demontrasi dimulai sekitar pukul 13.15 WIB di depan Teras Malioboro 2.

Para peserta aksi membawa lebih dari 20 poster yang berisi tulisan soal rencana relokasi tahap 2. Mereka juga membentangkan banner sepanjang sekitar 3 meter yang berbunyi 'Petisi Rakyat untuk Kesejahteraan PKL' dan dibubuhi tanda tangan para pedagang.

Ketua Paguyuban Tri Dharma, Arif Usman, mengatakan pihaknya menuntut adanya relokasi yang partisipatif dan relokasi yang menyejahterakan.

"Tuntutan kita cuma sederhana, kita butuh relokasi ini ada dialog yang dua arah," kata Arif Usman saat berorasi di depan demonstran, Rabu (17/7).

"Relokasi yang partisipatif, transparan, dan relokasi yang menyejahterakan," imbuhnya.

Ketua Paguyuban Tri Dharma, Arif Usman. Foto: Resti Damayanti/Pandangan Jogja

Tak hanya pedagang kaki lima, aksi tersebut juga dihadiri oleh Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta. Aparat kepolisian juga terlihat berjaga-jaga di lokasi demo.

Pantauan Pandangan Jogja, aksi hanya digelar di depan Teras Malioboro 2. Pukul 14.25 WIB para peserta aksi telah membubarkan diri.

Sebelumnya, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebenarnya telah menanggapi persoalan ini setelah demo PKL Teras Malioboro 2 pada Sabtu (13/7) sempat ricuh.

Sultan mengatakan, sejak awal Pemda DIY telah memberi tahu bahwa para PKL hanya akan ditempatkan di Teras Malioboro 2 selama dua tahun. Setelah itu, mereka kemudian akan direlokasi lagi ke tempat yang baru yakni di kawasan Ketandan dan Beskalan.

"Kita sudah bicara bahwa di situ (TM 2) hanya dua tahun. Sudah tahulah," jelas Sultan saat ditemui wartawan di kompleks Kepatihan, Senin (15/7).