Pengguna Pertamax Pindah ke Pertalite, Pertamina: Stok Pertalite di Jogja Aman

Konten Media Partner
6 April 2022 19:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Spanduk pemberitahuan harga terbaru BBM jenis Pertamax yang terpasang di SPBU Pertamina Jl Kemang Raya Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Minggu (3/4/2022). Foto: Akbar Maulana/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Spanduk pemberitahuan harga terbaru BBM jenis Pertamax yang terpasang di SPBU Pertamina Jl Kemang Raya Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Minggu (3/4/2022). Foto: Akbar Maulana/kumparan
ADVERTISEMENT
Naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax menjadi Rp 12.500 per liter membuat banyak pengguna Pertamax beralih ke Pertalite yang harganya masih Rp 7.650, hampir selisih Rp 5 ribu dengan Pertamax. Pergeseran itu ditengarai dengan adanya peningkatan konsumsi BBM Pertalite secara nasional antara 10 sampai 15 persen sejak ditetapkannya harga baru Pertamax pada 1 April kemarin.
ADVERTISEMENT
Meski ada peningkatan konsumsi, namun Senior Supervisor Communication & Relations PT Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah (JBT), Marthia Mulia Asri mengatakan bahwa sampai hari ini stok BBM jenis Pertalite untuk wilayah Daerah Istimewa Jogjakarta (DIY) masih aman.
“Stok kita di tangki itu mencukupi untuk 11 hari ke depan, itu dilihat dari rata-rata penyaluran setiap harinya,” kata Marthia melalui sambungan telepon, Rabu (6/4).
Peningkatan konsumsi Pertalite di DIY menurut dia terjadi pada akhir pekan kemarin setelah pemerintah memberlakukan harga baru untuk Pertamax. Namun mulai pekan ini, sejak Senin sampai Selasa kemarin jumlah konsumsi Pertalite di DIY perlahan sudah mulai menurun.
“Mungkin takut kesiangan, telat kerja, jadi dia akhirnya isinya Pertamax, jadi memang konsumsi Pertalite tingginya di weekend,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Marthia memprediksi pergeseran pengguna Pertamax ke Pertalite ini hanya akan berlangsung sementara. Pergeseran tersebut terjadi karena masyarakat masih kaget dengan kenaikan harga Pertamax, dimana selisihnya dengan Pertalite hampir mencapai Rp 5 ribu per liter.
Namun masyarakat menurut dia sudah mulai teredukasi tentang manfaat dan pentingnya menggunakan BBM berkualitas dengan RON tinggi, baik untuk kesehatan mesin kendaraan maupun untuk keramahan terhadap lingkungan. Apalagi saat ini seluruh kendaraan bermotor keluaran baru sudah didesain untuk menggunakan bahan bakar dengan RON di atas 91.
“Kenaikan konsumsi ini menurut kami wajar ya, karena baru ada perubahan harga, tapi prediksi kami ini tidak akan berlangsung lama, masyarakat akan mulai menggunakan Pertamax lagi,” kata Marthia.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menetapkan Pertalite sebagai jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) menggantikan Premium. Karena menjadi BBM bersubsidi, kuota Pertalite kini dibatasi.
Tahun ini, Kementerian ESDM menetapkan kuota Pertalite sebesar 23,05 juta KL. Namun berdasarkan realisasi distribusi per Februari 2022 ini, tercatat ada lonjakan jumlah konsumsi bahan bakar jenis Pertalite. Pada dua bulan pertama 2022 ini, konsumsi Pertalite sudah mencapai 4,25 juta KL, atau melebihi 18,5 persen dari kota year to date (ytd).