Polisi Minta Semua Pengelola Parkir di Yogya Pasang Banner Harga selama Lebaran

Konten Media Partner
14 April 2023 17:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi pers persiapan lebaran di Balai Kota Yogyakarta. Foto: Widi RH Pradana
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi pers persiapan lebaran di Balai Kota Yogyakarta. Foto: Widi RH Pradana
ADVERTISEMENT
Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol Saiful Anwar, menegaskan kepada para pengelola parkir swasta atau mandiri di Yogya tidak ‘nuthuk’ tarif parkir selama masa libur Lebaran 2023. Dia juga mengatakan kepolisian akan melakukan tindakan tegas jika menjumpai pengelola parkir yang memberlakukan tarif di atas aturan yang berlaku.
ADVERTISEMENT
Dalam situasi Lebaran seperti sekarang, pengelola parkir swasta atau mandiri menurut dia hanya bisa menerapkan tarif parkir maksimal lima kali lipat dari tarif dasar. Adapun tarif dasar parkir untuk sepeda motor adalah Rp 2.000, sedangkan untuk mobil Rp 5.000.
“Tolong betul-betul ini dipatuhi. Dan saya imbau agar dipasang banner di lokasi parkirnya tersebut dan tetapkan tarifnya agar ditulis di bannernya itu,” kata Saiful Anwar saat konferensi pers di Balai Kota Yogyakarta, Jumat (14/4) sore.
Jika masyarakat atau wisatawan mendapati ada tempat parkir yang menetapkan tarif melebihi ketentuan, maka Saiful mempersilakan untuk melaporkan kepada kepolisian.
“Akan kita tindak tegas ini, orang-orang yang seperti ini. Karena itu akan merusak nama Yogyakarta,” kata dia.
ADVERTISEMENT
Selain pengelola parkir, Saiful juga meminta kepada para pedagang makanan di lingkungan Yogyakarta, terutama di kawasan wisata, untuk menetapkan harga yang jelas juga. Hal ini dimaksudkan supaya tidak terjadi lagi masalah yang kerap terjadi pada tahun-tahun sebelumnya yang merusak citra Yogya karena ada pedagang yang viral lantaran menetapkan harga yang terlalu tinggi.
“Karena itu nanti yang akan merusak, yang rugi kita sendiri warga Jogja, karena kita terkenal kota yang ramah, kota yang murah, tapi kalau makan gudeg sepiring harganya Rp 200 ribu kan enggak masuk akal,” tegas Saiful Anwar.