Prilly Latuconsina: Di Industri Film Indonesia, Perempuan Bukan Hanya Pemanis

Konten Media Partner
31 Maret 2022 19:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prilly Latuconsina saat konferensi pers Peluncuran FFI 2022, Rabu (30/3). Foto: Widi Erha Pradana
zoom-in-whitePerbesar
Prilly Latuconsina saat konferensi pers Peluncuran FFI 2022, Rabu (30/3). Foto: Widi Erha Pradana
ADVERTISEMENT
Aktris yang juga salah satu Duta Festival Film Indonesia (FFI) 2022, Prilly Latuconsina, mengatakan bahwa selama ini perempuan cenderung hanya dianggap sebagai pemanis dan pelengkap saja di industri perfilman nasional. Padahal, perempuan menurut dia juga punya peran yang sentral dan tidak kalah dengan peran laki-laki.
ADVERTISEMENT
“Karena di industri film Indonesia, perempuan bukan hanya sekadar cantik atau menjadi pemanis, pelengkap saja,” kata Prilly Latuconsina dalam konferensi pers Peluncuran FFI 2022 yang diadakan secara daring, Rabu (30/3).
Apalagi dalam beberapa tahun terakhir, menurut Prilly banyak sekali perempuan yang memberikan andil sangat besar dalam perfilman Indonesia, bahkan berani memimpin suatu produksi. Bahkan film-film yang diproduksi atau disutradarai perempuan menurutnya juga tidak kalah dibanding film yang digarap oleh sutradara laki-laki.
“Kita punya Kak Kamila Andini yang udah ke festival luar negeri dan membawa film Indonesia dilihat oleh mata dunia, kita juga punya Mbak Mira Lesmana, Mbak Nia Dinata, dan masih banyak lagi,” lanjut Prilly.
Tak cuma membuat film yang berkualitas, para perempuan itu menurut Prilly juga berhasil menginspirasi para perempuan yang lebih muda untuk berani berkarya. Sehingga dia juga berharap ke depan akan semakin banyak tokoh-tokoh perempuan yang lahir di tengah industri perfilman Indonesia.
Cut Mini. Foto: Widi Erha Pradana
Duta FFI 2022 lainnya, Cut Mini, mengatakan bahwa sejak dulu sebenarnya perempuan sudah banyak berperan di industri perfilman Indonesia. Banyak aktris-aktris zaman dulu yang menurut Cut Mini sudah berhasil membawa perfilman Indonesia ke luar negeri.
ADVERTISEMENT
Hal itu menunjukkan bahwa perempuan memang bukan hanya sekadar sebagai pemanis di dunia perfilman, tapi juga memberikan pengaruh yang sentral.
“Mereka membuat sebuah karya dengan hatinya, dengan cintanya, untuk menghasilkan sebuah karya yang baik,” kata Cut Mini.
Marsya Timothy. Foto: Widi Erha Pradana
Marsya Timothy, yang juga menjadi Duta FFI 2022 mengatakan bahwa untuk mendorong peran perempuan di industri film Indonesia dibutuhkan ruang aman yang bersahabat dengan perempuan, mengingat bahwa perempuan adalah kelompok rentan yang seringkali jadi obyek kejahatan.
Karena itu, jaminan berupa ruang aman ini diperlukan supaya perempuan bisa merasa lebih aman dan nyaman dalam berkarya tanpa rasa takut atau khawatir pada masalah tertentu sehingga bisa menghasilkan karya-karya terbaik mereka.
Selain itu, dalam perempuan menurut dia juga perlu diberikan ruang yang sama besarnya dengan laki-laki di dalam industri perfilman.
ADVERTISEMENT
“Bagi yang setiap datang ke sana itu didengarkan, bisa berbagi rasa tanpa ada ketakutan dihakimi, dan diharapkan dapat memberikan ketenangan juga rasa aman, dan tentunya solusi jika diminta,” kata Marsya Timothy.