Soal Ancaman Omicron, Sri Sultan HB X: Sekolah dan Kampus Buka 100% Tak Masalah

Konten Media Partner
24 Januari 2022 16:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur DIY, Sri Sultan HB X saat melayani wawancara doorstop wartawan di Kompleks Kepatihan, Senin (24/1). Foto: Widi Erha Pradana
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DIY, Sri Sultan HB X saat melayani wawancara doorstop wartawan di Kompleks Kepatihan, Senin (24/1). Foto: Widi Erha Pradana
ADVERTISEMENT
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, mengatakan tak perlu khawatir dengan ancaman COVID-19 varian Omicron. Bahkan, dia mengatakan bahwa tak masalah kalau institusi pendidikan baik sekolah maupun kampus ingin menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) penuh 100 persen.
ADVERTISEMENT
“Sekolah 100 persen ya enggak ada masalah, yang penting kan, seperti kampus buka bagi saya juga enggak ada masalah,” kata Sri Sultan kepada awak media di komplek Kepatihan DIY, Senin (24/1).
Menurutnya, masyarakat juga tidak perlu khawatir berlebihan dengan adanya varian Omicron ini mengingat sebagian besar masyarakat saat ini telah menerima vaksinasi. Meski begitu, yang perlu jadi catatan untuk sekolah maupun perguruan tinggi adalah tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
“Enggak usah ada kekhawatiran lebih, wong sudah vaksinasi kok,” lanjutnya.
Sultan mengakui bahwa saat ini sekolah-sekolah di Jogja memang memiliki kendala kapasitas kelas jika mau memberlakukan PTM 100 persen. Karena itu, sekolah menurutnya perlu memberlakukan mekanisme tertentu supaya di dalam kelas siswa bisa tetap menjaga jarak satu sama lain. Beberapa cara yang bisa dilakukan misalnya dengan membagi kelas menjadi dua, sehingga bisa tetap menjaga jarak.
ADVERTISEMENT
“(Dibagi) pagi satunya (yang masuk), (satunya) siang. Atau satunya masuk satunya enggak, itu terserah bagaimana sekolah mengaturnya,” ujarnya.
Lebih lanjut, Sultan juga mengimbau kepada masyarakat supaya tidak terlalu khawatir dan membesar-besarkan penyebaran Omicron tersebut. Asalkan masyarakat menerapkan protokol kesehatan, pakai masker, mencuci tangan, dan jaga jarak, ancaman tersebut dapat dikendalikan.
“Asal kita sudah vaksin dan punya imunitas, nanti 10 hari lagi disuntik kan juga sudah negatif. Ndak usah dibesar-besarkan,” kata Sultan.
Kabar terakhir perkembangan persebaran virus corona varian Omicron di DIY, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM, tengah memeriksa 33 sampel pasien COVID-19 dari DIY yang dicurigai merupakan virus corona varian Omicron. Sampel yang berasal dari 4 kabupaten dan kota selain Gunungkidul itu diperiksa di Whole Genome Sequencing (WGS).
ADVERTISEMENT
Ketua Pokja Genetik FK-KMK UGM, Gunadi, mengatakan hari ini data sampel tersebut sudah selesai di-running, namun belum bisa dibaca. Selanjutnya, sampel tersebut akan dicoba di Fakultas MIPA agar bisa segera dibaca.
“Kalau genomenya sudah selesai hari ini, kita coba convert tapi kalau kemudian apakah mungkin Omicron sudah ada di Jogja ya mungkin tinggal menunggu hasilnya saja ya,” kata Gunari, dikutip dari Kumparan News. (Widi Erha Pradana / YK-1)