Startup Jogja Bangun Marketplace Lokal untuk UMKM Bangkit Lawan Pandemi

Konten dari Pengguna
1 Juli 2020 20:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Pandangan Jogja Com tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi toko sembako. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi toko sembako. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
PatunganYuk, salah satu startup yang berbasis di Yogyakarta baru saja meluncurkan program terbarunya: BeliBarengYuk. Program ini bermula ketika mereka melihat UMKM di Jogja menjadi salah satu sektor yang paling terdampak pandemi.
ADVERTISEMENT
BeliBarengYuk merupakan marketplace yang dirancang khusus untuk pelaku usaha mikro kecil menengah yang ada di Yogyakarta. Komoditas yang dijual di platform tersebut adalah kebutuhan-kebutuhan rumah tangga sehari-hari seperti sayur, sembako, buah, ikan, dan sebagainya. Hal ini menurut CEO PatunganYuk, Intan Wierma Putri, merupakan sesuatu yang sangat mendesak, mengingat intensitas masyarakat untuk belanja secara konvensional secara tatap muka di tengah pandemi ini mengalami penurunan yang sangat pesat.
“Jadi BeliBarengYuk ini adalah local marketplace yang tujuannya untuk bermitra dengan UMKM dan menyediakan platform kebutuhan sehari-hari untuk masyarakat menengah ke bawah,” ujar Intan Wierma Putri, Selasa (30/6).
Karena target utamanya adalah untuk kalangan menengah ke bawah, maka harga komoditas yang dijual di BeliBarengYuk dibuat semurah mungkin. Untuk itu, Intan dan timnya perlu waktu cukup lama untuk mencari UMKM-UMKM yang tepat untuk dijadikan mitra. Karena selain harganya harus bisa lebih murah ketimbang harga di pasaran, kualitas produk yang dijual juga harus terjamin sehingga tidak mengecewakan pembeli.
ADVERTISEMENT
Saat ini, sudah ada lima pelaku usaha UMKM yang dirangkul sebagai mitra, ada pedagang sayuran, buah, sembako, ikan air tawar, serta ikan air laut. Intan mengatakan bahwa untuk sementara mitra yang mereka rangkul memang belum akan banyak dulu. Selama bulan pertama, mereka akan menganalisis dan mengevaluasi dulu bagaimana sistem berjalan serta timbal balik dari pengguna.
“Karena jangan sampai nanti kita nambah merchant malah jadi keteteran, jadi kita pingin menyiapkan semuanya dulu karena kita anggap bulan pertama ini sebagai pilot project,” lanjutnya.
Selain itu, mereka juga harus melatih dan memberikan pendampingan dulu terhadap mitra mereka dalam melakukan penjualan melalui sistem BeliBarengYuk. Misalnya bagaimana melatih mereka membuat nota menggunakan Google Form, mengubah harga sendiri, dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
“Itu juga yang menjadi pertimbangan kami untuk tidak menerima terlalu banyak merchant dulu. Ketika semuanya sudah cukup stabil, maka kita akan buka untuk publik. Boleh menjual apapun, syaratnya cuman satu yaitu lokal,” ujar Intan.
Belanja Lebih Murah dengan Harga Beli Bareng
Salah satu yang menjadi daya tawar BeliBarengYuk ketimbang marketplace lain yang sudah ada adalah adanya fitur Harga Beli Bareng yang memungkinkan pembeli bisa mendapatkan produk yang dia inginkan dengan harga yang lebih murah.
Fitur ini bisa digunakan dengan dua cara, yakni dengan membeli produk minimal dua item atau dengan mengundang pengguna lain untuk membeli produk tersebut bersama-sama. Fitur ini juga hanya akan aktif di waktu-waktu tertentu saja yang akan selalu diumumkan setiap hari.
ADVERTISEMENT
“Jadi BeliBarengYuk ini bukan supermarket online, kita fasilitator, aggregator, jadi pembelian itu tetap dilakukan secara langsung ke UMKM bisa melalui OVO dan GoPay,” ujar Intan.
Sejak resmi diluncurkan pada 17 Juni silam, sampai sekarang sudah ada seribu lebih pengguna yang melakukan registrasi. Sementara untuk pengguna yang melakukan pembelian, dalam sepekan terakhir sudah mencapai angka 50 sampai 75 pengguna.
“Selisih harga normal dengan harga beli bareng bisa mencapai Rp 2 ribuan lebih per item untuk beberapa produk, tapi rata-rata sekitar Rp 1.500-an,” lanjutnya.
Akan Menambah Fitur untuk Reseller
Setelah sekitar dua pekan berjalan, ada beberapa orang yang menghubungi BeliBarengYuk untuk meminta menjadi reseller. Karena itu, BeliBarengYuk kini sedang menyiapkan fitur baru untuk menerima reseller.
ADVERTISEMENT
Nantinya, reseller ini bisa membeli produk dalam jumlah tertentu dan mendapatkan harga khusus untuk selanjutnya dia jual kembali. Misalnya ibu rumah tangga membeli sembako atau bumbu dapur dan kemudian dia jual lagi ke tetangga-tetangganya. Dengan begitu, harapannya BeliBarengYuk juga bisa membuka lapangan kerja lebih banyak orang untuk mendapatkan penghasilan tambahan.
“Jadi ke depan BeliBarengYuk juga akan menyasar B2B, bukan hanya B2C,” kata Intan.
BeliBarengYuk juga masih terus melakukan pendekatan kepada pelaku-pelaku usaha yang memiliki produk namun kesulitan untuk mendistribusikannya ke pasar. Misalnya petani atau peternak yang kesulitan menjual produknya di tengah pandemi ini.
Salah satu kelemahan belanja online adalah adanya ongkos kirim yang kadang justru biayanya lebih mahal ketimbang harga belanjaan itu sendiri. Ini juga yang menjadi salah satu persoalan terbesar BeliBarengYuk, yakni mencari mitra kurir yang bisa menawarkan harga bersahabat.
ADVERTISEMENT
“Itu yang bikin persiapan kami jadi lama juga. Sekarang kami pakai Bebox, mereka perusahaan kurir baru di Jogja yang kebetulan bersedia memberi harga yang cukup bersahabat,” lanjutnya.
Belanja dengan BeliBarengYuk
Karena sasaran utamanya, baik bagi penjual maupun pembelinya merupakan masyarakat menengah ke bawah, sistem yang dibangun oleh BeliBarengYuk juga diusahakan sesederhana mungkin supaya mudah untuk digunakan. Mekanisme dalam berbelanja juga dibuat sesimpel mungkin, calon pembeli tinggal masuk ke laman www.belibarengyuk.id.
Bagi pengguna baru, sebelum berbelanja harus melakukan registrasi dulu dengan mengisikan informasi berupa nama, nomor WhatsApp, serta email. Setelah itu, dia bisa langsung berbelanja produk-produk yang dibutuhkan, entah itu sembako, sayur, bumbu dapur, ikan, dan sebagainya.
Satu item produk ada yang per 500 gram, ada juga yang per 250 gram. Jika ingin mendapatkan harga beli bareng, selain waktunya harus sesuai juga harus membeli minimal dua item produk atau mengundang pengguna lain. Jika semua syarat itu sudah terpenuhi, maka secara otomatis harga beli bareng akan aktif.
ADVERTISEMENT
“Kalau syaratnya tidak terpenuhi, maka harga yang berlaku tetap harga normal,” kata Intan menjelaskan.
Setelah mendapatkan produk yang dicari, maka pembeli bisa langsung menambahkannya ke keranjang dan melakukan checkout. Tapi sebelum melakukan pembayaran, maka pembeli harus mengisi alamat lengkap dulu supaya produk yang dia beli bisa dikirimkan.
“Terakhir tinggal lakukan pembayaran saja, selesai. Tinggal tunggu belanjaannya diantar,” ujarnya. (Widi Erha Pradana / YK-1)