Tiada Hari Tanpa Nanas, Buah yang Tak Mengenal Musim

Konten dari Pengguna
31 Juli 2020 12:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Pandangan Jogja Com tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi nanas. Foto: Pixabay.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi nanas. Foto: Pixabay.
ADVERTISEMENT
Hari raya kurban datang, saatnya berburu nanas. Sebab nanas dikenal sebagai salah satu kunci untuk mengempukkan daging dengan cara alami. Ya, nanas mengandung zat asam dengan jumlah tinggi yang bisa membuat daging kambing empuk.
ADVERTISEMENT
Nah, bukan kebetulan, nanas salah satu buah yang ada tak mengenal musim sehingga sangat mudah untuk mendapatkannya. Pada pertengahan tahun ini misalnya, variasi buah di Pasar Buah Gemah Ripah Gamping, Sleman, Yogyakarta, tidak sebanyak biasanya. Salah satu yang paling banyak dijumpai hanyalah nanas yang memenuhi banyak kios di pusat buah di Daerah Istimewa Yogyakarta itu. .
“Nanas ada terus setiap hari, bukan musiman soalnya,” kata Aceng, salah seorang penjual nanas di Pasar Buah Gemah Ripah Gamping, Rabu (29/7).
Aceng, salah seorang penjual nanas di Pasar Buah Gemah Ripah Gamping
Nanas-nanas yang Aceng jual berasal dari Jawa Timur, tepatnya Blitar dan Kediri. Sekali datang, rata-rata ada 6 sampai 7 ton nanas ke losnya. Jika sedang ramai, tidak sampai sehari nanas sebanyak itu bisa ludes diborong orang dari berbagai daerah.
ADVERTISEMENT
“Ada dari Wonosobo, Purworejo, Cilacap, Purwokerto juga ada,” lanjutnya.
Di los yang lain, Dani Wicaksono baru saja selesai menyortir nanas yang dia jual berdasarkan ukurannya dari grade A yang paling besar sampai grade C yang paling kecil. Karena bukan termasuk buah musiman, harga nanas sejauh ini menurut dia cukup stabil.
“Dijual per biji. Yang grade A sampai Rp 5 ribu, grade B Rp 3.500 sampai Rp 4 ribu, kalau grade C Rp 2.500 sampai Rp 3 ribu per buah,” ujar Dani.
Nanas yang Dani jual juga berasal dari Blitar, Jawa Timur, dikenal dengan nama nanas batu. Dibandingkan dengan nanas madu yang terkenal dari Pemalang, tekstur nanas batu jauh lebih keras karena kandungan airnya tidak sebanyak nanas madu. Tapi karena itu, nanas batu justru lebih tahan lama ketimbang nanas jenis lain. Tanpa mesin pendingin, nanas batu bisa bertahan hingga satu pekan tanpa mengalami penurunan kualitas yang berarti.
ADVERTISEMENT
“Kalau untuk rasa, kurang lebih sama. Tapi kalau sama-sama masak pohon, itu malah lebih manis nanas batu,” lanjutnya.
Terlebih keunggulan nanas batu ini bisa dipetik sebelum benar-benar masak di pohon. Asal usianya sudah cukup tua, nanas batu sudah bisa dipetik sehingga bisa bertahan lebih lama di masa pascapetik. Berbeda dengan nanas madu yang ketika dipetik sudah harus masak atau paling tidak setengah masak dengan ciri warna yang kekuning-kuningan.
“Kalau nanas madu enggak bisa dipetik pas masih hijau kayak gini,” ujar Dani.
Agar Aman Mengonsumsi Nanas
Tumpukan nanas di salah satu kios buah Pasar Gamping, Sleman, DIY. Foto: Widi Erha Pradana.
Nanas bisa dikonsumsi dengan berbagai cara, bisa dimakan langsung, dibuat lotis, jus, atau selai. Asal nanas yang dikonsumsi benar-benar sudah masak, kata Dani nanas aman untuk dikonsumsi.
ADVERTISEMENT
“Soalnya kalau masih muda kan getahnya keras ya, itu yang agak bahaya,” ujarnya.
Karena memiliki tingkat keasaman yang cukup tinggi, diusahakan tidak mengonsumsi nanas dalam keadaan perut kosong. Terlebih untuk seseorang yang memiliki penyakit pencernaan seperti asam lambung.
“Ya kalau bisa makan dulu, apalagi kalau pagi-pagi ya,” lanjutnya.
Salah satu masalah yang sering dialami oleh seseorang setelah mengonsumsi nanas adalah lidah terasa gatal. Aceng berbagi tips, supaya nanas tidak menimbulkan rasa gatal di lidah setelah memakannya.
Pertama, nanas yang dimakan perlu dipastikan sudah benar-benar masak, pasalnya nanas yang masih muda menurutnya masih mengandung getah yang bisa membuat lidah gatal. Bagian tengah atau bonggol nanas juga perlu dibuang, karena bagian ini juga yang biasa menyebabkan rasa gatal pada lidah.
ADVERTISEMENT
“Biasanya kan pada pelit, bonggolnya ada yang sampai kemakan karena enggak mau rugi,” ujar Aceng.
Setelah itu, agar nanas yang dimakan terasa lebih manis dan tidak menyebabkan gatal, rendam dulu nanas yang telah dikupas dan dipotong-potong ke dalam air garam beberapa menit.
“Tapi secukupnya aja, kalau kebanyakan nanti malah jadi asin rasanya,” lanjutnya terkekeh.
Memilih Nanas Terbaik
Tumpukan nanas di salah satu kios buah Pasar Gamping, Sleman, DIY. Foto: Widi Erha Pradana.
Memilih nanas terbaik bukanlah perkara sulit, dari segi ukuran, nanas dengan kualitas terbaik memiliki ukuran yang penuh dan besar. Untuk nanas batu, nanas dengan kualitas terbaik ditandai dengan mata pada kulitnya yang sudah lebar maksimal.
“Kalau matanya masih kecil-kecil berarti masih muda,” ujar Dani Wicaksono.
Untuk beberapa jenis nanas, misalnya nanas madu, jika matang maka ditandai akan ditandai dengan perubahan warna kulit menjadi kuning. Tapi pastikan tekstur buah tidak lembek, jika ketika ditekan tekstur buahnya lembek kemungkinan nanas tersebut sudah busuk atau terlalu matang.
ADVERTISEMENT
Dari segi aroma, nanas yang sudah masak akan mengeluarkan aroma manis dan harum yang cukup kuat. Memastikan nanas sudah masak atau belum sangat penting, terutama jika nanas akan diolah menjadi selai. Jika nanas yang dipakai untuk membuat selai belum masak, maka aroma harum selai nantinya tidak akan keluar.
“Jadi kalau mau dibikin selai biasanya perlu diperam dulu dua atau tiga hari kalau masih hijau begini, kalau enggak aromanya enggak keluar,” ujarnya. (Widi Erha Pradana / YK-1)