Konten Media Partner

Tuding ITNY Yogya Kampus Pencetak Maling, Pria Ini Ternyata Alami Gangguan Jiwa

27 Juni 2024 16:28 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung Kampus ITNY. Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Gedung Kampus ITNY. Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seorang pemuda alumni kampus swasta di Semarang, berinisial FL menuding Institut Teknologi Nasional Yogyakarta (ITNY) sebagai "kampus pencetak maling".
ADVERTISEMENT
Tuduhan ini dilontarkan FL melalui akun TikTok @ibukostgwgalakbgtlochhh. Permasalahan bermula ketika FL menuduh mahasiswa yang sebenarnya adalah alumni kampus ITNY telah mencuri ijazah S1 miliknya.
Tidak berhenti di situ, FL juga melayangkan tuduhan lain yang menyeret nama kampus ITNY. FL menyebut ITNY sebagai "kampus pencetak maling" serta tempat berbahaya. Selain itu, FL menuduh dosen ITNY sebagai penipu dan mengunggah foto wajahnya yang tampak terluka, mengklaim bahwa ia dipukuli oleh alumni yang bersangkutan.
Melalui pesan singkat kepada akun Instagram kampus ITNY pada Senin (13/5), FL meminta pihak kampus untuk bertanggung jawab membantunya menyelesaikan permasalahan itu.
Menanggapi aduan tersebut, ITNY meminta FL untuk menjelaskan duduk permasalahan yang ia alami agar bisa ditindaklanjuti. Namun FL justru melemparkan kalimat kasar dan ancaman.
Proses mediasi antara ITNY dengan FL. Foto: Humas ITNY
ITNY kemudian berusaha mengadakan mediasi terhadap FL dan alumni mereka yang dituduh telah mencuri ijazah FL. Hingga Jumat (31/5) kampus kembali mengundang FL untuk berdialog dengan alumni yang dituduh. Dari beberapa mediasi yang telah disepakati, FL hanya datang satu kali.
ADVERTISEMENT
Saat mediasi, alumni tersebut menyatakan bahwa ijazah FL tidak dicuri. Ia bisa mengambil ijazahnya kapan saja asalkan FL meminta maaf karena telah merusak fasilitas rumah milik orang tua alumni itu.
Tetapi FL bersikukuh ijazahnya telah dicuri. Ia lantas terus menyebarkan tuduhannya di media sosial TikTok, bahkan menjejaki kolom komentar Instagram kampus dan google review ITNY.
Sebagai respon atas tindakan FL karena terus menyebarkan berita yang tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya, ITNY mengambil langkah tegas dengan menempuh jalur hukum.
“Kami di ITNY, berkomitmen penuh untuk menjaga integritas dan reputasi institusi serta melindungi hak-hak seluruh civitas akademika. Kami selalu menempatkan kepentingan mahasiswa sebagai prioritas utama, termasuk kepentingan saudara FL agar mereka dapat mendapatkan masa depan yang baik dan terhindar dari masalah yang tidak perlu selama menjalani pendidikan,” jelas Rektor Institut Teknologi Nasional Yogyakarta, Setyo Pambudi dalam keterangan tertulis.
Rektor ITNY, Dr. Ir. Setyo Pambudi, MT. Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
Setelah proses hukum berjalan, FL akhirnya meminta maaf dan melakukan klarifikasi secara terbuka.
ADVERTISEMENT
Dalam klarifikasinya, FL mengaku bahwa tuduhannya tidak benar dan ia telah mengarang cerita tentang dirinya dihajar oleh mahasiswa ITNY. Foto wajahnya yang terluka, menurut FL, adalah akibat kecelakaan yang terjadi jauh sebelum kasus ini.
"Saya menyatakan seluruh pernyataan tersebut tidak benar dan tentang wajah saya yang terluka itu adalah saat saya kecelakaan lalu lintas jauh sebelum kasus ini ada," kata FL saat memberikan klarifikasi di Kampus ITNY pada Selasa (26/5).
FL menyatakan tidak akan mengulangi perbuatannya yang merugikan banyak pihak terutama ITNY. Jika tetap mengulangi perbuatannya, FL mengaku siap diproses hukum.
Orang tua FL yang tinggal di luar Jawa bahkan sampai harus terbang ke Jogja untuk ikut mengklarifikasi masalah tersebut kepada ITNY. Dan pada kesempatan itu, orang tua FL mengatakan bahwa motif FL melakukan aksi tersebut didorong oleh gangguan kejiwaan yang ia alami.
ADVERTISEMENT