Uang Rp 1,4 Miliar Ditemukan di Tempat Sampah di Jepang

Konten dari Pengguna
19 Februari 2020 12:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Pandangan Jogja Com tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Uang senilai Rp. 1,4 milyar yang ditemukan di tempat pembuangan sampah di Jepang. Foto : Tokyoreporter.com
zoom-in-whitePerbesar
Uang senilai Rp. 1,4 milyar yang ditemukan di tempat pembuangan sampah di Jepang. Foto : Tokyoreporter.com
ADVERTISEMENT
Mengumpulkan sampah biasanya merupakan pekerjaan berat, tetapi terkadang justru sangat mengasyikkan dan heboh. Terutama jika mengarah ke penemuan aneh, seperti lukisan Mesir, mesin pemecah kode Perang Dunia II, dokumen rahasia penggulingan presiden, foto mantan, taplak meja jaman Viktoria, hingga mayat bayi.
ADVERTISEMENT
Pada sore hari tanggal 12 Februari, seorang pekerja menemukan sampah yang jelas masih memiliki nilai: uang tunai. Dalam fasilitas pembuangan sampah mereka di Toyota City, uang kertas itu dicampur dengan potongan kayu dari meja yang pecah dan dipisahkan menjadi 10 amplop. Ada 1.118 lembar uang kertas 10.000 yen, 15 lembar uang kertas 5.000 yen, dan 15 lembar uang kertas 1.000 yen, dengan total senilai 11,27 juta yen. Kalau dirupiahkan kira-kira menjadi Rp 1,4 milyar
“Dalam 20 tahun karier saya melakukan pekerjaan ini, ini adalah yang pertama,” kata karyawan Green Clean Fujinooka yang dioperasikan pemerintah kota. Pekerja itu menemukan uang tunai sambil memisahkan logam dari fasilitas sampah yang terlalu besar. "Setelah saya melihat uang kertas 10.000 yen, saya menemukan seluruh amplop," tambah karyawan itu kepada Fuji News Network. "Lalu saya melihat lebih banyak bundel terbungkus. Saya bertanya-tanya apakah itu palsu. "
ADVERTISEMENT
Dia ragu karena satu bundel dibungkus obi strip berangka tahun 2007, cara lama yang digunakan sebelum teknologi anti-pemalsuan diadopsi.
Pekerja yang jujur ini (atau mungkin polos dan lugu) menyerahkan “temuan besarnya” pada pihak berwenang. Besarnya nilai uang belum mampu menggoyahkan iman mereka sebagai seorang pekerja yang berdedikasi penuh dalam pelayanan masyarakat.
Green Clean Fujinooka menangani sampah rumah tangga termasuk komponen logam seperti peralatan dan furnitur, menerima sekitar 110 keping sampah yang tidak mudah terbakar setiap hari. Pemerintah kota menduga bahwa uang tunai tiba di fasilitas sekitar 10 dan 11 Februari. Pemilik uang sekarang memiliki tiga bulan untuk menghubungi polisi untuk mengklaimnya.
Petugas pengambil sampah di Jepang. Foto : Youtube
Polisi masih mendalami bagaimana kejadian ini bisa terjadi. Meskipun ini adalah kejadian yang jarang terjadi, sebenarnya ada beberapa kejadian, seorang manula secara tidak sengaja meninggalkan uang tunai atau membuangnya secara tidak sengaja. Pada tahun 2016, setara dengan $150 juta uang tunai hilang ditemukan di seluruh negeri.
ADVERTISEMENT
Pada 2017 lalu, dua pengumpul sampah diselidiki karena diduga membawa pulang uang tunai sebesar 10 juta yen yang mereka temukan di tempat sampah. Menurut Kantor Polisi Tamura dari Kepolisian Prefektur Fukushima, kedua pekerja itu mengaku telah membawa pulang uang itu, dan polisi berencana mengirim laporan kepada para jaksa penuntut.
Pemerintah kota melaporkan bahwa uang itu ditemukan pada 27 Februari oleh tiga karyawan pusat lingkungan Tamura, yang ditugaskan oleh pemerintah kota untuk pengumpulan sampah, sementara mereka menyortir sampah daur ulang dan yang tidak dapat dibakar di pusat sanitasi di kota. Dua karyawan membagi uang dan membawa pulang harta rampasan mereka tersebut ke rumah.
Setiap rumah tangga di Jepang memilah sampahnya dalam empat kategori: sampah yang bisa dibakar, sampah yang tidak bisa dibakar, sampah yang bisa didaur ulang, dan sampah ukuran besar. Jenis sampah yang berbeda diangkut di hari yang berbeda, frekuensi pengangkutan sampah berbeda tiap jenisnya.
ADVERTISEMENT
Obsesi bebersih orang Jepang yang terkenal seantero jagat itu masih menyisakan ruang keteledoran untuk membuang sesuatu yang sangat bernilai, yaitu uang. Memilah sampah memang menjadi kegiatan yang butuh konsentrasi penuh, akan sangat mudah jika hanya membuang sampah bekas makanan atau pakaian, namun menjadi sulit dan sentimental saat berhubungan dengan barang-barang besar. (Anasiyah Kiblatovski / YK-1)