Peringatan Hari Film Nasional, Gedung Kemendikbud

Harapan Terbaik di Hari Film Nasional

Panji Mukadis
Pegiat film, saat ini merupakan dosen prodi Business Management Swiss German University dan Mahasiswa program Doktor Sains Manajemen ITB
25 Maret 2024 13:34 WIB
·
waktu baca 5 menit
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Berbagai studi menunjukkan adanya paradoks kreativitas dalam film Indonesia dengan capaiannya. Film-film dengan kebaruan ide dan genre belum banyak mencuat di pasar. Secara empiris, hal ini ditunjukkan dengan tren film-film yang mencapai tangga box-office 10 besar antara lain seputar film dari adaptasi, reliji-islam dan horror yang sebagiannya merupakan adaptasi medium lain, dan juga film-film sekuel dari film laris juga.
Sebagai produk dengan biaya produksi yang tidak murah, menjadi lazim bagi production house untuk mengikuti dari film-film yang telah laris di atas yang mana berdasarkan adaptasi medium lain, atau dari genrenya. Namun demikian perlu adanya studi lebih lanjut; pertama, apakah semata genre yang mengakibatkan lakunya sebuah film, kedua, bagaimana film-film di luar pakem atau paling tidak, film orisinal yang ada dapat meraih penonton yang banyak juga di layar bioskop. Seperti halnya bagaimana di Korea Selatan sana, film-film yang di Indonesia dianggap sebagai “film festival” beriringan turut menjadi box-office di negaranya.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
check
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
check
Bebas iklan mengganggu
check
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
check
Gratis akses ke event spesial kumparan
check
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten