10 Tahun Memakai Pompa Hidram, Warga Suniarsih Nikmati Air Bersih

Konten Media Partner
9 Juli 2019 21:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
10 Tahun Memakai Pompa Hidram, Warga Suniarsih Nikmati Air Bersih
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
HAMPIR 10 tahun warga Desa Suniarsih Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal memanfaatkan air bersih dari sumber mata air. Menggunakan pompa kintel atau hidram, warga memindahkan air dari mata air yang ada ke rumah - rumah mereka.
ADVERTISEMENT
Pompa yang menggunakan tenaga air ini dipasang di mata air untuk dialirkan ke rumah -rumah warga. Alhasil, pompa hidram atau sebutan warga pompa kintel itu cukup efektif dalam mengatasi air bersih untuk kebutuhan sehari - hari.
Sekdes Suniarsih, Ulul azmi mengatakan, pompa kintel (hidram) ini sudah 10 tahunan. Dulu masyarakat di sini susah air bersih. Pada saat itu ada seorang dari Bumijawa membeli pompa hidram untuk digunakan di daerahnya. Tapi saat dipakai tidak bisa dan akhirnya mencoba di sungai atau mata air di desa Suniarsih, dan ternyata bisa.
Pada saat itulah pompa kintel (hidram) digunakan di mata air yang ada di Suniarsih. Kebetulan memang susah air bersih.
“Tidak tahu kenapa di sini untuk pembuatan sumur itu susah. Ada yang buat sudah sampai kedalaman 25 meter, airnya belum keluar juga. Dan akhirnya masyarakat menggunakan pompa hidram atau kintel tersebut,” tutur Sekdes.
ADVERTISEMENT
Pompa Hidram atau kintel adalah suatu alat yang digunakan untuk menaikkan air dari tempat rendah ke tempat yang lebih tinggi secara automatik dengan memanfaatkan energi yang berasal dari air itu sendiri. Alat ini sederhana dan efektif digunakan pada kondisi yang sesuai dengan syarat-syarat yang diperlukan untuk operasinya. Dalam kerjanya, alat ini memanfaatkan tekanan dinamik air yang ditimbulkan memungkinkan air mengalir dari yang rendah ke tempat yang lebih tinggi.
Pompa hidram atau kintel ini dari mata air ke rumah jaraknya sampai 2 kilo dan bisa menarik air dengan ketinggian 50 meter. Dengan adanya pompa hidram atau kintel ini bisa menampung air bersih buat kebutuhan sehari – hari. Semisal untuk mandi, air minum, masak dan lainnya, sekarang sudah bisa mengalirkan air ke masyarakat Desa Suniarsih sejumlah 500 rumah.
ADVERTISEMENT
Jadi mau musim kemarau atau hujan masyarakat tidak kekurangan air bersih. Biar pun air yang mengalir dari pompa hidram yang mengalirkan ke masyarakat dengan pipa itu tidak besar, tapi cukup buat kebutuhan masyarakat setiap harinya.
Biasanya dalam satu pompa hidram atau kintel bisa menampung 10 rumah dan dulunya setiap rumah itu iuran untuk pembuatan pompa hidram atau kintel itu sebayak Rp 2,5 juta per orang tinggal di kali sepuluh rumah. Dan kini jumlah pompa hidram yang ada di mata air desa Suniarsih itu sudah banyak.
Mata air yang ada di Suniarsih ini pun suka dipakai oleh warga sekitar buat mandi, cuci pakaian dan cuci motor. "Pompa hidram atau kintel ini tidak menggunakan listrik jadi warga tinggal cek kondisi pompa hidram seminggu sekali."
ADVERTISEMENT
Sementara itu salah satu warga desa Suniarsih Waid mengatakan, beberapa kali seminggu suka mengecek pompa hidram ini. “Takutnya ada yang mampet atau apa. Jadi biar air lancar mengalirnya.”
Sejauh ini proses perbaikan lebih banyak pada penggantian paralon, peralatan mesin yang jebol, dan penggantian klep. Agar tak menjadi mahal, warga mensiasati dengan penggunaan klep dari ban bekas. Sebab, secara mekanis pompa ini tak memerlukan tenaga listrik atau bahan bakar minyak. Pompa yang telah dimodifikasi ini diklaim mampu mengangkat air hingga ketinggian vertikal 50 meter. Selain biaya perawatan, nyaris tak ada beban ekonomi yang dipikul warga pengguna air.
Banyak warga sini yang suka mengecek pompanya di mata air ini. Di sini mata airnya jernih dan bersih jadi bagus untuk digunakan kebutuhan warga setiap hari. Dengan adanya pompa hidram ini sangat membantu warga dalam air bersih, pompa hidram yang dibuat ini adalah kerjasama dan swadaya masyarakat sekitar yang memerlukan air bersih.(*)
ADVERTISEMENT
Reporter : Bentar
Editor : Muhammad Abduh