41 Warga Positif COVID-19, Satu Pedukuhan di Tegal Lockdown

Konten Media Partner
1 Juni 2021 8:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dukuh Duren, Desa Kajenengan, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal di-lockdown akibat munculnya klaster permukiman.
zoom-in-whitePerbesar
Dukuh Duren, Desa Kajenengan, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal di-lockdown akibat munculnya klaster permukiman.
ADVERTISEMENT
TEGAL - Dukuh Duren, Desa Kajenengan, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal di-lockdown akibat munculnya klaster permukiman. Sedikitnya 41 orang di pedukuhan tersebut terpapar COVID-19.
ADVERTISEMENT
Pintu masuk ke Pedukuhan Duren pun ditutup atau diportal menggunakan bambu. Akses keluar dan masuk pedukuhan juga dijaga ketat.
Bukan hanya warga positif yang dilarang keluar masuk selama empat belas hari. Namun warga yang hasil tes swab PCR negatif pun tidak diperbolehkan keluar dari pedukuhan. Total ada 150 warga Pedukuhan Duren yang saat ini terpaksa harus terkena lockdown.
Salah seorang penjaga portal, Kamari (53) Selasa (1/6/2021) mengatakan, ia tidak mengizinkan warga keluar tanpa izin. Termasuk orang lain yang akan masuk ke Pedukuhan Duren.
"Saya tidak izinkan orang keluar masuk pedukuhan ini. Kalau ada warga yang ada keperluan untuk belanja, biar dititipkan di sini dan saya yang akan belanjakan," katanya.
Kasus klaster permukiman ini berawal dari satu orang warga yang dirawat di rumah sakit karena positif COVID-19. Setelah dilakukan tracking, diketahui 41 orang hasilnya positif.
ADVERTISEMENT
"Atas kesepakatan bersama, Pedukuhan Duren akhirnya di-lockdown untuk mencegah penyebaran," ucap Kepala Desa Kajenengan, Tolkhani.
Untuk kebutuhan warga selama menjalani karantina, pemerintah desa setempat pun memberikan bantuan sembako. Selain itu, warga saling memberikan bantuan melalui Satgas Jogo Tonggo untuk memenuhi kebutuhan selama menjalani karantina.
"Kebutuhan sudah dipenuhi dan alhamdulillah warga secara sukarela menjalani karantina ini," ujarya.
Sementara itu, warga pun cukup patuh mematuhi aturan pemberlakuan lockdown. Warga yang terpapar COVID-19, setiap pagi dan sore selalu berolah raga untuk menjaga kesehatan tubuh.
"Kita selalu pakai masker kalau berada di luar rumah untuk berjemur. Dan selama dilockdown kami tidak keluar kampung," tutur salah seorang pasien COVID-19, Saefudin. (*)