50 Tenaga Kesehatan di Kabupaten Tegal Positif COVID-19

Konten Media Partner
2 Desember 2020 13:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi. (Foto: PanturaPost)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi. (Foto: PanturaPost)
ADVERTISEMENT
SLAWI - Sebanyak 50 tenaga kesehatan di Kabupaten Tegal positif terpapar COVID-19. Mereka tersebar di sejumlah rumah sakit dan Puskesmas. Dari jumlah tersebut, ada yang mengalami gejala ringan maupun tanpa gejala.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tegal, Hendadi Setiaji, mengatakan, dari keseluruhan nakes yang terpapar COVID-19, sebagian ada yang menjalani isolasi mandiri. Ada juga yang menjalani perawatan di RSUD dr Soeselo Slawi, RS Mitra Siaga dan RSI PKU Singkil Adiwerna.
"Sebagian memang ada yang isolasi mandiri dan ada yang dirawat di rumah sakit. Namun untuk saat ini sebagian sudah selesai menjalani isolasi mandiri," katanya, Selasa (1/12/2020).
Dari nakes yang terpapar ini, lanjut Hendari, di antaranya adalah dokter, perawat, bidan, tukang cuci baju di puskesmas dan beberapa tenaga kesehatan lainnya. Selain itu, Nakes yang terpapar COVIID-19 mayoritas dari Puskesmas dan sebagian lagi ada di rumah sakit.
"Jadi untuk jumlah keseluruhan nakes yang terpapar COVID-19 50 orang. Mereka merupakan nakes yang ada di 29 Puskesmas dan rumah sakit," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, penularan terhadap para nakes tersebut bisa terjadi saat di rumah, yakni tertular anggota keluarga. Dimungkinkan juga, para nakes ini tertular saat bekerja di Puskesmas atau rumah sakit. ‎
"Ya mungkin saja, misal istrinya bekerja di Puskesmas dan suaminya bekerja di instansi lain. Saat di rumah terjadi penularan. Kalau untuk Nakes, setiap bulan rutin menjalani test swab, mulai dari cleaning servis, perawat, bidan hingga dokter. Karena mereka setiap hari selalu bertemu dengan pasien," ungkapnya.
Untuk Puskesmas yang menjadi klaster penyebaran COVID-19 dilakukan penutupan selama tiga hari untuk sterilisasi. Semua peyanan ditutup kecuali pelayanan gawat darurat, tetap berjalan. Salah satu Puskesmas yang menjadi klaster penyebaran COVID-19 adalah Puskesmas Puskesmas Bojong.
"Kalau ada Puskesmas yang ditemukan menjadi penyebaran COVID-19 ya harus ditutup sementara. Kalau sudah steril baru pelayanan dibuka kembali," jelasnya. (*)
ADVERTISEMENT