8,6 Juta Pemudik Diprediksi Masuk Jateng pada Lebaran Tahun Ini

Konten Media Partner
18 Mei 2019 23:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Ganjar Pranowo saat meninjau jalur alternatif Semarang-Magelang. (Foto: Dok. Humas Pemprov Jateng)
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Ganjar Pranowo saat meninjau jalur alternatif Semarang-Magelang. (Foto: Dok. Humas Pemprov Jateng)
ADVERTISEMENT
SEMARANG - Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah, Satriyo Hidayat mengungkapkan jumlah pemudik yang masuk Jawa Tengah pada lebaran kali ini akan meningkat 16 persen. Jumlahnya diprediksi mencapai 8,6 juta orang.
ADVERTISEMENT
Dari jumlah itu, sebanyak 5,6 juta adalah pemudik menggunakan mobil pribadi. Diprediksi pengguna mobil pribadi akan memilih jalur tol dibanding jalur pantura.
“Dari 5,6 juta mobil itu, diprediksikan akan menggunakan jalan tol sebanyak 40 persen. Ini data dari Litbang Kementerian Perhubungan, sehingga harus dilakukan antisipasi,” katanya, Sabtu (18/5).
Satriyo menerangkan, puncak arus mudik tahun ini diprediksi terjadi pada H-5 atau pada hari Jumat (31/5).
Antisipasi Macet
Dia mengatakan, sejumlah jalur alternatif itu lanjut dia sudah disiapkan dengan baik. Nantinya, di pihaknya sudah berkoordinasi dengan penyelenggara jalan tol untuk penambahan rambu-rambu jalan. Rambu-rambu yang biasanya hanya bertulis umum, akan ditambahi informasi jalur alternatif yang dapat dilalui.
“Misalnya di exit tol Pemalang, di bawahnya dituliskan Randudongkal, Belik, Purbalingga, Purwokerto. Jadi pemudik yang hendak menuju arah Purwokerto memiliki pilihan untuk menghindari titik-titik kemacetan,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Selain mengantisipasi kemacetan di pintu-pintu tol dan exit tol, berbagai upaya dilakukan untuk mendukung kelancaran pemudik yang melintas melalui jalan tol tahun ini. Salah satunya adalah dengan penyediaan tempat pengisian bahan bakar yang tersebar di sepanjang jalur tol itu.
“Pada arus balik tahun ini, di ruas tol Jateng sudah tersedia sembilan kios BBM, dua SPBU permanen dan satu SPBU modular. Diharapkan dengan keberadaan pengisian BBM itu, pemudik tidak sampai kehabisan bahan bakar di jalanan,” pungkasnya. (Puji/Jateng Gayeng)