Acara Tegal Bahari Jazz Batal, Warga yang Beli Tiket Belum Dapat Ganti Rugi

Konten Media Partner
19 Mei 2022 16:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hendra Saputra (29) warga Desa Setu, Kecamatan Tarub, Kabupaten Tegal menunjukan tiket konser Tegal Bahari Jazz yang sudah dibelinya namun acara batal digelar di Objek Wisata PAI Kota Tegal 5-7 Mei 2022 lalu, Rabu (18/5/2022) malam.
zoom-in-whitePerbesar
Hendra Saputra (29) warga Desa Setu, Kecamatan Tarub, Kabupaten Tegal menunjukan tiket konser Tegal Bahari Jazz yang sudah dibelinya namun acara batal digelar di Objek Wisata PAI Kota Tegal 5-7 Mei 2022 lalu, Rabu (18/5/2022) malam.
ADVERTISEMENT
KOTA TEGAL - Batalnya gelaran Tegal Bahari Jazz pada 5-7 Mei lalu di Objek Wisata Pantai Alam Indah (PAI) Kota Tegal menimbulkan kekecewaan mendalam bagi sejumlah warga. Terutama bagi yang sudah terlanjur membeli tiket.
ADVERTISEMENT
Apalagi, sebelumnya tidak ada pemberitahuan langsung dari pihak penyelenggara tentang batalnya konser yang rencananya dihadiri belasan musisi jazz tanah air.
Mereka pun merugi dan meminta pertanggungjawaban panitia penyelenggara. Mengingat sudah 2 pekan berlalu tidak ada kejelasan.
Salah satunya adalah Dwi Hendra Saputra (29) warga Desa Setu, Kecamatan Tarub, Kabupaten Tegal, dan Ahmad Aji Saputra (32) warga Kota Tegal.
Hendra mengaku sudah membeli lima tiket VIP seharga total Rp 2.500.000. Namun hingga hari H pelaksanaan, ia baru mendapat informasi jika konser dibatalkan. Itu pun dari orang lain bukan pihak penyelenggara.
"Awalnya saya membeli tiket, itu dari pamflet, saya beli melalui EO, itu kan diagendakan tanggal 5-7 Mei, saya dapat lima tiket yang dibeli resmi," kata Hendra, kepada wartawan, Rabu (18/5/2022) malam.
ADVERTISEMENT
"Kebetulan pas hari H pelaksanaan, sesuai yang di tiket tanggal 6. Jam 5 sore dapat info bahwa even batal, info dari orang lain bukan dari EO atau penanggungjawabnya," sambung Hendra.
Karena itu, Hendra mengaku kecewa. Apalagi niatnya membeli tiket yang sudah dibeli sejak H-10 acara, agar bisa menyaksikan langsung penampilan musisi favoritnya Marcello Tahitoe atau Ello.
"Jelas saya kecewa, saya ngefans sama Ello, harapannya bisa nonton langsung karena biasanya di TV. Apalagi event Jazz jarang-jarang ada, di Tegal baru pertama. Saya beli VIP Rp 500 ribu, total Rp 2,5 juta," kata Hendra.
Hendra pun berharap agar uang yang digunakan untuk membeli tiket bisa dikembalikan. "Saya sudah beli tiket ini dengan uang, harapannya dikembalikan, ‎dan ada kompensisasi atas pembatalan seperti apa," kata Hendra.
ADVERTISEMENT
Hendra mengatakan, sejak konser batal, dirinya belum mendapat informasi apapun dari pihak penyelenggara. Termasuk apakah akan ada pengembalian uang.
"Sejak ada pembatalan sampai saat ini belum dapat info terkait pengembalian atau tentang lainnya. Saya minta kejelasan," kata Hendra.
Dalam pemahaman Hendra, jika ada acara maka ada event organizer (EO) atau penanggungjawabnya.
"Sepengatahuan saya, kalau ada acara atau event kan pasti ada tim EO dan penanggungjawabnya. Bisa jadi EO-nya tidak profesional. Bisa menjual tiketnya tapi tidak bisa menggelar acaranya," kata Hendra.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tegal Johardi saat dikonfirmasi meminta agar menghubungi pihak EO. "Tanggung jawab langsung ke EO-nya. Namanya pak Idi," kata Johardi singkat.
Sementara itu, PanturaPost.com mencoba menghubungi pihak EO yakni U-Mind Organizer melalui sambungan telepon namun panggilan telepon dialihkan.
ADVERTISEMENT
Diberitakan sebelumnya, Johardi mengatakan, pihaknya terpaksa mengambil alih acara malam pertama dan menggelar konser musik tanpa kehadiran pihak EO di Balai Kota Tegal, Kamis (5/5/2022) malam. Konser disaksikan para ASN yang sebelumnya sudah membeli tiket gelaran “Tegal Bahari Jazz”.
Johardi mengatakan, pihaknya tidak mengetahui secara persis mengapa “Tegal Bahari Jazz” batal dilaksanakan. Even Organizer (EO) U-Mind Organizer sebagai penanggung jawab penyelenggara susah dihubungi.
“Yang jelas EO-nya ditelpon tidak ada komunikasi. Tidak bisa dihubungi,” kata Johardi.
Kendati demikian, kata Johardi, terakhir kali berkomunikasi pihak EO sempat menyampaikan ada permasalahan teknis.
“Informasinya karena keuangan internal, tapi saya tidak tahu sejauh mana. Yang jelas informasinya masih kekurangan banyak,” sebut Johardi.
Johardi memastikan bahwa even “Tegal Bahari Jazz” bukan Pemkot penyelenggaranya. “(Tegal Bahari Jazz) itu bukan acara Pemda namun resmi acara EO,” kata Johardi. (*)
ADVERTISEMENT