Ada Solusi Perbaikan Jalan Rusak Kretek – Kaligua Brebes, Warga Urungkan Demo

Konten Media Partner
11 Juli 2022 20:38 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Audiensi yang difasilitasi jajaran pihak Kepolisian dan Pemkab Brebes di aula Mapolres Brebes, Senin (11/7/2022).
zoom-in-whitePerbesar
Audiensi yang difasilitasi jajaran pihak Kepolisian dan Pemkab Brebes di aula Mapolres Brebes, Senin (11/7/2022).
ADVERTISEMENT
BREBES – Masyarakat dari sejumlah desa di Kecamatan Paguyangan yang memprotes kondisi jalan rusak di ruas Kretek - Kaligu sepanjang 11,4 kilometer, akhirnya lega. Setelah ada solusi dalam audiensi yang difasilitasi jajaran pihak Kepolisian dan Pemkab Brebes di aula Mapolres Brebes, Senin (11/7/2022). Semula mereka akan demo dengan mengepung kantor Bupati dan Gedung DPRD Brebes untuk menuntut perbaikan jalan di ruas tersebut.
ADVERTISEMENT
Menurut warga Desa Ragatunjung Dukuh Sijampang Kecamatan Paguyangan, M Rihekut Ubaidillah (54), kondisi jalan sepanjang 11,4 Kilometer menuju Kaligua rusak parah hingga memicu banyak kecelakaan. Kerusakan jalan penghubung antar desa itu sudah terjadi sejak lima tahun terakhir. Bahkan, jalan rusak parah tersebar di empat titik meliputi station (STA) 2-3, STA 4-7,1, STA 8,5-12 dan sisanya ujung STA 14,2-14,5. Sedangkan, ruas jalan yang sudah diperbaiki permanen dengan rigid beton hanya 2,6 KM.
Ia menjelaskan, kondisi jalan rusak parah melumpuhkan semua mobilitas masyarakat di tujuh desa. Sebab, selain memicu kecelakaan tunggal, akses perekonomian hingga pendidikan juga sangat terganggu. Kondisi terparah, terjadi mulai Pertigaan hingga Dukuh Sijampang yang tersebar di empat titik.
"Masyarakat makin resah, karena tidak hanya memicu kecelakaan. Bahkan, dua warga meninggal dalam perjalanan menuju RS karena melewati jalan rusak," kata M Rihekut Ubaidillah.
ADVERTISEMENT
Hal senada disampaikan warga Desa Pandansari Kecamatan Paguyangan, Dion (38). Ia mengatakan, parahnya kerusakan jalan sejak lima tahun terakhir sangat mengganggu aktivitas masyarakat mulai ekonomi, pendidikan dan lainnya. Terlebih, sekolah maksimal di wilayahnya hanya jenjang SMP sehingga untuk SMA harus turun ke Purwokerto dan Bumiayu.
"Tuntutan kami, mendesak Pemkab Brebes segera memperbaiki jalan secara maksimal. Minimal rigid beton, tapi harus ada pendampingan pemeliharaan jalan. Mengingat, Pandansari menjadi sektor wisata andalan di Brebes," kata Dion.
Sementara itu, tokoh masyarakat Brebes Selatan, Abdul Rokhmat mengungkapkan, protes masyarakat terkait kerusakan jalan yang parah hampir mencapai puncaknya. Sebab, meski sudah sering diusulkan untuk perbaikan namun tak kunjung terealisasi. Tahun 2021 kemarin, memang ada perbaikan rigid beton jalan tapi hanya sepanjang 2,6 KM. Sedangkan, sisanya jalan sepanjang 12 KM kondisinya masih rusak parah.
ADVERTISEMENT
"Alhamdulilah, Kapolres memfasilitasi mediasi warga dari tujuh desa di wilayah Paguyangan dengan Pemkab. Yakni, Desa Taraban, Kretek, Wanatirta, Ragatunjung, Cipetung, Pandansari dan Wanareja. Semoga ada solusi nyata," kata Abdul Rokhmat.
Audiensi yang difasilitasi Kapolres Brebes didampingi Sekda, Kepala DPU turut mendampingi Kabid Bina Marga dan Wakil Ketua DPRD Brebes.
Kepala DPU Kabupaten Brebes Taryono mengatakan, menindaklanjuti gagasan Kapolres dalam audiensi antara masyarakat terdampak kerusakan jalan di wilayah Paguyangan dengan Pemkab Brebes, disepakati beberapa solusi. Seperti perbaikan jalan senilai Rp 1 miliar yang sudah masuk APBD Perubahan 2022. Kemudian, tahun 2023, mendatang Pemkab sudah mengusulkan Rp 10 miliar dari APBD dan DAK Rp 9,6 miliar. Namun, pihaknya menegaskan, semua masyarakat dan stakeholder terkait untuk terus mengawal prosesnya agar berjalan lancar.
ADVERTISEMENT
"Sekarang, pemeliharaan di sejumlah titik ruas jalan Kaligua juga sudah berlangsung. Anggarannya Rp 350 juta dengan teknis tambal sulam," kata Sutaryono. (*)