Aksi Mencuri Susu Viral, Pedagang Es itu Merasa Malu dan Kapok

Konten Media Partner
2 Maret 2020 22:30 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota Polsek Pekalongan Selatan Bripka Windo Nur Suhud (kanan) saat berkunjung ke ke rumah HU dan  mengecek stok susu formula milik anak HU.
zoom-in-whitePerbesar
Anggota Polsek Pekalongan Selatan Bripka Windo Nur Suhud (kanan) saat berkunjung ke ke rumah HU dan mengecek stok susu formula milik anak HU.
ADVERTISEMENT
PEKALONGAN - Seorang pedagang es gepeng keliling asal Kelurahan Kalibaros, Kecamatan Pekalongan Timur, Kota Pekalongan, berinisial HU nekat mencuri sekotak susu formula di sebuah mini market. Aksinya menjadi viral di media sosial karena ketahuan.
ADVERTISEMENT
Aksi tersebut terjadi pada Selasa tanggal 29 Oktober 2019, sekitar pukul 13.00 WIB di sebuah mini market di Jalan Hos Cokroaminoto, Kelurahan Kuripan Lor, Kecamatan Pekalongan Selatan.
Saat ditemui Pantura Post, Senin (2/3), ia tengah sibuk merapikan sisa es gepeng yang ia jual keliling menggunakan sepeda motor. Setiap hari ia berjual mulai pukul 08.00 WIB dan pulang sekitar 12.00 WIB. Ia pun kembali berjualan sekitar pukul 13.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB.
"Setiap hari saya jualan. Kalau ada modal, saya bikin es sendiri. Kalau gak ada modal, jual es milik pabrik," katanya.
Kalau membuat sendiri, lanjut HU, ia membutuhkan modal untuk membeli bahan es sebesar Rp 200.000. Modal tersebut bisa untuk membuat 500 potong es gepeng dan dijual Rp 1000 per potong. Jika mengambil dari pabrik, harganya Rp 1000 per potong dan ia jual lagi Rp 2000 perpotong.
ADVERTISEMENT
"Setiap hari ya gak pasti habis. Kalau buat sendiri memang untungnya lebih banyak, tapi saya gak punya modal. Kalau jual milik pabrik saya dapat bersih sekitar Rp 45.000," jelasnya.
Dengan kondisi penghasilan sedikit, HU pun seringkali kesulitan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Apalagi untuk membeli susu formula untuk 2 anaknya yang masih balita, yakni usia 2 bulan dan 2,5 tahun.
"Jadi waktu itu saya benar-benar khilaf. Bingung harus bagaimana sementara susu anak saya di rumah habis. Saya pun terpaksa mencuri," ungkapnya.
Tidak hanya soal penghasilan untuk biaya hidup sampai saat ini ia bersama istri dan 3 anaknya masih tinggal menempati rumah milik saudaranya. Bahkan, sejumlah bantuan dari pemerintah seperti bantuan Program Keluarga Sejahtera (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) tidak pernah ia terima.
ADVERTISEMENT
"Saya benar-benar malu dengan Pak Windo. Saat mencuri bukannya dia menahan saya tapi justru memberikan bantuan susu untuk anak saya. Saya berjanji tidak akan mencuri lagi," pungkasnya. (syaifullah)