Asal-usul Stadion Karangbirahi Brebes hingga Wacana Penggantian Nama

Stadion Krangbirahi Brebes. (Foto: Fajar Eko Nugroho/Panturapost.id)

BREBES - Wacana penggantian nama Stadion Karangbirahi Brebes menimbulkan kontroversi. Pihak yang mendukung menilai nama karangbirahi berkonotasi negatif, jorok dan seronok. Sementara pihak yang kontra menganggap karangbirahi sebagai peninggalan sejarah yang musti diingat dan tidak boleh dilupakan.

Lalu seperti apa sebenarnya asal-usul terbentuknya Stadion Karangbirahi Brebes?

Sejarawan Brebes, Wijanarto, nama karangbirahi sangat berkaitan erat dengan sejarah tempat itu. “Dari foklor atau cerita yang ada, di situ ada semacam cerita yang berkaitan yang kuda kesayangan Bupati Brebes saat itu, yang tertarik hasrat dengan seorang penari ronggeng. Jadi karang itu tempat, birahi itu kan menunjukkan ketertarikan,” ucap Wijanarto kepada panturapost.id, Jumat 2 Februari 2018.

Dia menjelaskan, nama Karangbirahi diambil bermula dari cerita rakyat Kabupaten Brebes yang diwariskan secara turun-temurun. Cerita itu mengisahkan percintaan seekor kuda gambir dengan penari ronggeng. Kecantikan sang ronggeng yang sangat mempesona disebut dapat menimbulkan birahi seekor kuda. Penari Ronggeng itu kini dipercaya dimakamkan di wilayah Karangbirahi.

"Sisa-sisa sejarah harus dirawat sebagai bukti narasi sejarah tentang peradaban manusia, termasuk cerita rakyat yang berkembang, justru itu harus dituliskan sebagai bukti sejarah," kata dia.

Stadion Krangbirahi Brebes. (Foto: Fajar Eko Nugroho/Panturapost.id)

Dia mengakui jika nama karangbirahi itu memang terkesan seronok. Tetapi, kata dia, masyarakat jangan hanya menilai dari konteks itu. “Jadi kalau mau menambah nama bisa saja, nama bupati siapa, lalu dibelakangnya tetap ada nama Karangbirahi,” kata dia.

"Ini tentang memorial publik tentang sejarah lisan yang berkembang di masyarakat terkait tentang stadion Karang Birahi. Jadi harus dilihat pula dari konteks toponominya, bahwa itu berbeda dengan konteks konotasi yang dianggap kurang baik," imbuhnya.

Sementara itu, menurut Ketua Persab Brebes, Heri Fitriansyah mengaku, tidak setuju dengan wacana nama Stadion Karangbirahi diganti. Menurutnya, wacana itu dinilai bukan hal prioritas atau bahkan bukan hal yang perlu didahulukan. Apalagi, nama Karangbirahi itu mempunyai sejarah tersendiri bagi masyarakat Brebes.

"Jika nama Karangbirahi ini diganti, maka akan hilang nilai sejarahnya. Meski pun namanya terkesan ada hal negatif menurut beberapa orang, saya rasa itu bukan menjadi alasan untuk mengganti nama Stadion Karangbirahi," ucap Heri Fitriansyah.

Tim sepakbola dari SSB Ragunan berpose di Stadion Krangbirahi Brebes. (Foto: Fajar Eko Nugroho/Panturapost.id)

Heri yang juga anggota DPRD Kabupaten Brebes itu menyarankan, jika Pemkab ingin memiliki stadion lagi dengan nama yang baru, lebih baik membangun stadion yang baru. Itu tidak harus megah atau mewah, tetapi untuk kenang-kenangan masyarakat dengan nama yang baru juga. "Nah kalo Stadion Karangbirahi ini tetap saja, tetapi direnovasi agar layak memenuhi standar nasional," katanya.

Penolakan keras juga disampaikan Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah, Sarei Abdul Rosid. Mantan Ketua Persab Brebes di tahun 2000 itu mengatakan, sangat tidak setuju jika nama stadion diganti. Justru pihaknya menyarankan Bupati Brebes untuk belajar kembali sejarah Brebes jika mempunyai rencana untuk mengganti nama Stadion Karangbirahi.

"Jujur saja saya tidak setuju. Meskinya Bupati kembali belajar sejarah Brebes. Kok mempunyai wacana mengganti nama stadion. Mungkin karena dia (bupati) perempuan, sehingga nama karangbirahi terkesan negatif," ungkapnya.

Menanggapi hal itu, Bupati Brebes Idza Priyanti mengatakan, pengantian nama Stadion Karangbirahi itu baru sebatas wacana. Untuk itu, pihaknya perlu menanyakan kepada ahlinya. Apakah nama itu harus diganti atau tidak. "Itu kan baru wacana, dan kami tentu akan menanyakan pada ahlinya apakah harus diganti atau tidak. Kan banyak wacana-wacana yang muncul," ucap Idza Priyanti.

Penulis: Fajar Eko Nugroho

Editor: Muhammad Irsyam Faiz