Baru Dibangun, Bagian Depan Gedung Museum Manusia Purbakala di Brebes Ambruk

Konten Media Partner
12 Mei 2022 21:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bagian depan gedung Museum Manusia Purbakala di Desa Galuhtimur, Kecamatan Tonjong Kabupaten Brebes ambruk. (foto istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Bagian depan gedung Museum Manusia Purbakala di Desa Galuhtimur, Kecamatan Tonjong Kabupaten Brebes ambruk. (foto istimewa)
ADVERTISEMENT
BREBES – Baru selesai dibangun akhir tahun 2021 lalu, gedung Museum Manusia Purbakala di Desa Galuhtimur, Kecamatan Tonjong Kabupaten Brebes saat ini telah ambruk di bagian depannya.
ADVERTISEMENT
Atas kejadian itu, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dinbudpar) Kabupaten Brebes meminta rekanan pembangunan museum itu bertanggung jawab atas ambruknya atap bangunan tersebut. Pasalnya, proyek senilai Rp 752 juta di tahun 2021 itu masih dalam masa pemeliharaan dan menjadi tanggung jawab rekanan.
"Ambruknya atap bangunan Museum Manusia Purbakala ini, kami sudah melayangkan surat teguran ke rekanan karena masih masa pemeliharaan. Rekanan harus bertanggung jawab," tandas Kepala Dinbudpar Kabupaten Brebes, Roriq Qoidul Adzam, Kamis (12/5/2022).
Selain itu, kata dia, pihaknya meminta instansi terkait, di antarannya Konsultan Pengawas, Rekanan Pelaksana, Bagian Pembangunan selaku pengendali, Inspektorat, Bagian ULP, DPKAD dan Tim Teknis Museum. Mereka diundang untuk meminta klarifikasi atas ambruknya atap bangunan tersebut yang terjadi beberapa hari setelah Lebaran 2022.
ADVERTISEMENT
"Besok (Jumat) kami mengundang semua pihak terkait untuk meminta klarifikasi atas kejadian ini,"tegasnya. .
Sementara itu, berdasarkan data situs resmi http://lpse.brebeskab.go.id, diketahui Pemkab Brebes melelang proyek pembangunan gedung museum dengan pagu anggaran Rp 940.515.000, dengan sumber anggaran APBD tahun 2021.
Proses lelang diikuti sebanyak 40 peserta, dan selaku pemenang tender CV Sakura Group, dengan nilai penawaran Rp 752.405.600. Sementara pada papan proyek yang dipasang di lokasi proyek nilai kontraknya hanya Rp 572.405.000.
Terkait perbedaan nilai kontrak antara di LPSE dengan papan proyek, Rofiq menjelaskan, dari hasil klarifikasi kepada rekanan, nilai kontrak yang tercantum dalam papan proyek diakui rekanan salah.
"Sudah kita klarifikasi, yang benar Rp 752 juta, tulisan di papan proyek diakui rekanan salah," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Museum itu digunakan untuk menyimpan ribuan fosil hewan purba yang lebih dulu ditemukan. Areal situs Bumiayu sendiri meliputi wilayah Bumiayu, Tonjong dan sebagian Bantarkawung. (*)