news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Brebes Kekurangan Tenaga Medis hingga Stok Obat dan Oksigen Menipis

Konten Media Partner
28 Juni 2021 17:22 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bupati Brebes Idza Priyanti usai rapat koordinasi penanganan COVID-19 bersama forkopimda di pendapa Bupati, Senin, 28 Juni 2021. (Foto: Fajar Eko)
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Brebes Idza Priyanti usai rapat koordinasi penanganan COVID-19 bersama forkopimda di pendapa Bupati, Senin, 28 Juni 2021. (Foto: Fajar Eko)
ADVERTISEMENT
BREBES - Melonjaknya kasus COVID-19 di Kabupaten Brebes membuat tenaga medis di sejumlah rumah sakit kewalahan. Selain itu, juga tenaga medis yang terkonfirmasi positif mereka melakukan isolasi mandiri (isoman).
ADVERTISEMENT
"Saat ini, Kabupaten Brebes membutuhkan 30 tenaga medis. Untuk mengantisipasi meledaknya kasus COVID-19 di Kabupatan Brebes, Pemkab Brebes mencari tenaga relawan untuk membantu tenaga medis. Saat ini baru ada 10 tenaga yang bersedia membantu penanganan pasien COVID-19 di RSUD Brebes," ucap Bupati Brebes Idza Priyanti usai rapat koordinasi penanganan COVID-19 bersama forkopimda di pendapa Bupati, Senin, 28 Juni 2021.
Ia menambahkan, pihaknya sudah meminta salah satu lembaga pendidikan keperawatan di Brebes untuk meminta mahasiswanya yang hampir lulus untuk menjadi tenaga relawan. Mereka nantinya akan bergabung dengan tenaga medis rumah sakit untuk menangani pasien COVID-19.
"Kami sudah menghubungi pihak Akper Al Hikmah 1 Benda. Karena ada sekitar 40 mahasiswa keperawatan yang mau lulus. Setidaknya mereka bisa membantu menjadi tenaga relawan. Kami sudah menghubunginya dan semoga ini bisa mempercepat penanganan," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Saat ini, lanjut dia, baru ada 10 tenaga relawan yang akan membantu menangani pasien COVID-19 di RSUD Brebes. Padahal, kata dia, beberapa rumah sakit di Brebes juga membutuhkan tenaga medis.
Pihaknya mengaku sudah membuka rekrutmen tenaga kesehatan. Namun faktor ketakutan menangani pasien COVID-19, membuat calon tenaga kerja ini mundur.
"Untuk tenaga relawan ini meskipun ada faktor ketakutan, tapi mereka sudah dibekali ilmu selama pendidikan. Mereka juga mengetahui bagaimana cara kerja menangani pasien COVID-19," jelasnya.
Selain tenaga medis, Bupati juga meminta tambahan stok oksigen cair dan obat-obatan ke Provinsi lantaran ketersediaannya semakin menipis.
"Kami sudah ajukan 5.000 liter oksigen cair dan obat-obatan, karena stoknya sudah menipis. Kami sudah sampaikan kondisi hal ini ke Dinkes Provinsi," beber dia.
ADVERTISEMENT
Menurut Direktur RSUD Brebes, Rasipin, penambahan tenaga medis ini cukup mendesak karena sudah ada 15 perawat RSUD Brebes yang sudah terkonfirmasi positif COVID-19 dan melakukan isolasi mandiri. Pihaknya pun sudah membuka rekrutmen dan mendapatkan 12 pelamar kerja tenaga kesehatan.
"Tapi setelah mereka mengetahui akan melakukan penanganan terhadap pasien COVID-19, mereka mengundurkan diri. Ini memang perlu disampaikan kepada calon tenaga medis ini, agar mereka bisa bekerja tanpa paksaan," kata dr Rasipin. (*)