Bupati Batang Taksir Kerugian Banjir Miliaran Rupiah

Konten Media Partner
28 Januari 2019 17:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wihaji saat meninjau paska banjir di SMP N 9 Batang Senin, 28 Januari 2019.
zoom-in-whitePerbesar
Wihaji saat meninjau paska banjir di SMP N 9 Batang Senin, 28 Januari 2019.
ADVERTISEMENT
BATANG - Bupati Batang Wihaji menaksir kerugian akibat bencana banjir di Kabupaten Batang mencapai satu miliar rupiah lebih.
ADVERTISEMENT
"Kerugian pastinya atau resminya belum kita hitung. Kalau dihitung dari kerugian aktifitas sampai kerugian persawahan, harta benda warga dan sekolahan yang terkena banjir bisa mencapai miliaran," ucap Wihaji saat meninjau paska banjir di SMP N 9 Batang Senin, 28 Januari 2019. Menurutnya, yang lebih mengutamakan tindakan darurat yang memprioritaskan warga. Tahap kedua, menindaklanjuti pelayanan publik seperti sekolah - sekolah yang terdampak banjir. "Kita sudah cek langsung ke sekolah - sekolah, tidak bisa untuk proses belajar mengajar, ruang kelasnya penuh dengan lumpur. Perpustakaan dan buku-buku hancur. Padahal baru beli serta dokumen dan soal - soal rusak," kata dia. Untuk mempertangungjawabkan itu, lnjut dia, harus ada koordinasi dengan dinas pendidikan agar dicarikan solusi. Karena, banyak aset yang tidak bisa dipakai sama sekali. "Agar tidak menyalahi keuangan negara harus didata yang rusak dengan membuat berita acara, Tapi tidak kalah penting, proses belajar mengajar secepatnya bisa berjalan. Kalau butuh bantuan yang sangat penting segeralah koordinasikan dengan BPBD," jelasnya. Kepala SMPN 9 Casyanto mengatakan, banjir yang melanda sekolahnya, tahun ini termasuk yang terparah. Ketinggian air mencapai 1 meter. Banyak Surat Pertanggung Jawaban yang berada di bawah terendam air, buku - buku di perpustakaan hampir 50 persen terendam. "Ada buku pelajaran siswa yang belum sempat kita distribusikan untuk semester dua hancur," ucap Casyanto. Banjir juga mengakibatkan terganggunya proses belajar mengajar. Karena, ruang kelasnya endapan lumpur cukup tinggi. Sehingga harus melibatkan siswa untuk kerja bhakti membersihkan lumpur. "Kami sudah minta kepada bupati agar segera upayakan bantuan buku - buku pelajaran agar tidak menggangu proses belajat mengajar, sehingga siswa tidak dirugikan. Dan kami juga butuh air bersih untuk membersihkan lumpur," jelasnya. Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Batang, Achmad Thaofiq menjelaskan, ada belasan sekolah seperti SMK SUPM, SMPN 1 Kandeman, SMPN 2 Batang, dan beberapa SD di Desa dan Kelurahan yang terdampak banjir. Yang terparah di SMPN 9, SDN1 Klidang Lor 1. "Kami sudah menghimbau kepada pihak sekolah. Kalau butuh bantuan air untuk membersihan sekolah segera lapor. Nanti akan kita kirim mobil damkar agar bisa cepat selesai," ucap Achmad Thaofiq. (*)
ADVERTISEMENT
Reporter : Fajar Eko Nugroho
Editor : Muhammad Abduh