Cegah Aksi Borong, Beli Minyak Goreng di Supermarket Brebes Wajib Cap Jari

Konten Media Partner
17 Februari 2022 14:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang konsumen sedang membeli minyak goreng di supermarket wilayah Brebes.
zoom-in-whitePerbesar
Seorang konsumen sedang membeli minyak goreng di supermarket wilayah Brebes.
ADVERTISEMENT
BREBES - Manajemen Supermarket Yogya Mall Brebes membatasi pembelian minyak goreng. Ini menyusul Kelangkaan minyak goreng di Kabupaten Brebes sudah terjadi sejak sepekan terakhir.
ADVERTISEMENT
Untuk menghindari aksi borong, pembeli minyak goreng di supermarket itu, harus mencelupkan jari kelingking ke dalam tinta. Seperti pemilu. Ini sebagai tanda pengunjung tersebut sudah membeli minyak goreng.
Menurut manajemen Yogya Mall, langkah ini dilakukan sebagai pembatasan pembelian minyak goreng. Sehingga, tidak terjadi aksi borong minyak goreng di supermarket tersebut.
Bagi pengunjung yang sudah membeli minyak goreng di hari itu, maka ia tidak lagi membelinya di hari yang sama.
Pihak manajemen Yogya Mall Brebes, Natalia mengatakan,  jika harga minyak goreng di Yogya Mall Brebes tetap mengacu pada anjuran pemerintah. Khususnya untuk minyak goreng kemasan.
Ia mengaku di Yogya Mall ini, minyak goreng dijual dengan harga maksimal Rp14 ribu per liter. "Ya memang kita batasi pembelian setiap konsumen maksimal pembelian 2 liter minyak goreng," kata Natalia, Kamis (17/2/2022).
ADVERTISEMENT
Sementara itu, pembeli minyak goreng Sulastro mengaku kaget dirinya harus mencelupkan jari kelingkingnya ke dalam tinta. Menurutnya, pembelian minyak goreng di supermarket tersebut mirip seperti pelaksanaan Pemilu.
"Beli minyak goreng di supermarket sekarang mirip Pemilu. Harus mencelupkan jari ke dalam tinta. Itu wajib tadi kata mbak kasirnya," kata Sulastro.
Pitaloka, pembeli lainnya mengaku, jika dirinya merasa kesulitan membeli minyak goreng di sejumlah toko. Ia mengaku sudah beberapa hari ini sulit mendapatkan minyak goreng untuk keperluan sehari-hari.
Ia pun berspekulasi mendatangi supermarket untuk mencari minyak goreng.
"Setelah di kasir, pembeli diminta mencelupkan jari ke tinta. Infonya biar tidak ada aksi borong minyak goreng di supermarket. Ya sudah saya ikutin aja yang penting sudah mendapat minyak goreng," kata Pitaloka. (*)
ADVERTISEMENT