Cegah Corona, Pendaki Gunung Slamet Harus Bawa Surat Keterangan Sehat

Konten Media Partner
18 Oktober 2020 21:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para pendaki Gunung Slamet di Basecamp Permadi Guci.
zoom-in-whitePerbesar
Para pendaki Gunung Slamet di Basecamp Permadi Guci.
ADVERTISEMENT
SETIAP pendaki yang akan naik Gunung Slamet harus membawa kartu identitas diri atau Kartu Tanda Penduduk (KTP). Tak hanya itu, para pendaki juga harus membawa atau menunjukkan surat keterangan sehat dari dokter. Tujuannya sebagai pencegahan wabah virus Corona dan meminimalisir kecelakaan saat pendakian.
ADVERTISEMENT
Base camp pendakian gunung tertinggi di Jawa Tengah ini akan menerapkan peraturan baru itu mulai tanggal 17 Oktober 2020. Peraturan tersebut diterbitkan sesuai surat edaran sebelumnya.
Peraturan tersebut sudah diterapkan di posko pendakian via Guci, tepatnya di Jalur Permadi Jungle Desa Guci, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal. Para pedaki sebelum naik puncak Gunung Slamet harus mengikuti peraturan yang baru. Seperti cek suhu tubuh, cuci tangan, menujukkan identitas dan menujukkan surat keterangan kesehatan dari pihak kedokteran atau rumah sakit.
"Peraturan untuk mendaki Gunung Slamet saat ini agak ketat. Para pendaki harus mengikuti peraturan yang ada di setiap base camp pendakian," tutur Koordinator Jalur pendakian Permadi Jungle, Ali Burhan pada panturapost, Minggu (18/10/2020).
ADVERTISEMENT
Para pendaki sebelum naik, kata Burhan, dicek suhu badan, mengisi daftar hadir, mengisi identitas diri atau surat pernyataan. Isi dalam surat pernyataan tersebut adalah tidak mendaki hingga puncak Gunung Slamet atau tidak melintasi dalam radius 1 km titik aman pendakian, tidak membuang sampah sembarangan, tidak melakukan vandalisme, tidak merusak pohon, tidak mengotori mata air, patuh melaksanakan protokol COVID-19, menujukkan surat keterangan bebas COVID-19 (hasil rapid atau swab negatif ) atau surat keterangan sehat (SKD ) dari dokter domisili.
“Peraturan itu kami terapkan sesuai surat edaran yang sudah diterbitkan sebelumnya. Surat keterangan sehat dapat dibuat dari dokter pribadi, rumah sakit maupun puskesmas. Melalui surat keterangan sehat itu, kita bisa melihat kondisi kesehatan para pendaki dan surat keterangan sehatnya harus mengunakan stempel basah bukan scanner," terangnya.
ADVERTISEMENT
"Kami himbau kepada rekan-rekan yang akan naik atau mau mendaki Gunung Slamet untuk mem bawa surat keterangan sehat. Karena, ke depannya banyak libur panjang, biasanya kalau libur panjang mulai berdatangan pendaki dari luar kota. Apalagi, baru dibuka saja udah ada pendaki yang naik. Hayo kita tujukan para pendaki juga bisa menerapkan protokol kesehatan," tegasnya.
Sementara itu, salah satu pendaki Fanni Naswizar asal Pakulaut mengaku sebelum mendaki, dirinya mengecek kesehatan di Puskesmas dan sekaligus bikin surat kesehatan buat sarat pendakian. "Tapi ada bagusnya juga. Para pendaki membawa surat kesehatan dari dokter atau rumah sakit. Jadi petugas basecamp tahu kondisi fisik atau kesehatan pendaki. Apalagi masih di masa pandemi wabah virus Corona." (*)
ADVERTISEMENT