Cerita Ibu di Tegal Melahirkan Bayi Kembar Siam: Awalnya Merasa Normal

Konten Media Partner
21 Agustus 2021 18:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Humas RSUD dr Soeselo Slawi, Slamet Solahudin melihat kondisi Mudirah, ibu dari bayi kembar siam dua kepala dalam satu tubuh, Sabtu (21/8/2021).
zoom-in-whitePerbesar
Humas RSUD dr Soeselo Slawi, Slamet Solahudin melihat kondisi Mudirah, ibu dari bayi kembar siam dua kepala dalam satu tubuh, Sabtu (21/8/2021).
ADVERTISEMENT
TEGAL - Mudirah (33), ibu dari bayi kembar siam dengan kondisi dua kepala dalam satu tubuh, masih terbaring lemah di ranjang RSUD dr Soeselo Slawi, Kabupaten Tegal. Kepada wartawan yang berkunjung, ia pun memperkenankan agar kisahnya diekspose ke publik.
ADVERTISEMENT
Mudirah merupakan istri dari Rojikin (36). Keduanya tinggal di Desa Balaradin, Lebaksiu, Kabupaten Tegal. Mudirah mengaku tak merasakan kehamilan yang aneh. Ia merasa kehamilannya normal seperti saat mengandung anak pertama dan kedua.
"Tidak merasakan apapun. Makan normal. Nafsu makan juga biasa," kata Mudirah, sambil terbaring di ranjang rumah sakit usai menjalani proses melahirkan dengan operasi sesar.
Sejak mengetahui hamil, ia pun rajin kontrol ke bidan desa setempat. Setidaknya sebulan sekali ia harus bolak-balik memeriksakan kandungannya ke bidang di Puskesmas Kambangan.
"Tidak mengonsumsi obat-obatan kimia, hanya obat dari bidan saja. Kontrol ke bidan rutin sebulan sekali," kata Mudirah.
Ia baru mengetahui jika janin yang dikandungnya memiliki dua kepala saat usia kehamilan empat bulan. Melalui pemeriksaan USG di dokter spesialis kandungan.
ADVERTISEMENT
"Kehamilan empat bulan sudah ketahuan di USG. Waktu itu periksa di dokter spesialis kandungan," katanya.
Saat itu, Mudirah mengaku sempat syok. Bahkan pada waktu itu ia sempat meminta kepada dokter agar janin diangkat dari rahimnya.
"Waktu itu saya minta ke dokter untuk diambil. Tapi dokter tidak memperbolehkan. Karena sudah ada detak jantungnya," kata Mudirah.
Mudirah pun akhirnya mengaku ikhlas menjalani kehamilan hingga waktunya bayi dilahirkan. Ia berharap, nantinya anak ketiganya tersebut sesuai dirujuk ke RS Kariadi Semarang bisa normal seperti bayi pada umumnya. (*)