Cerita Pemudik 34 Jam Naik Sepeda dari Tangerang ke Tegal

Konten Media Partner
29 April 2022 14:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Abu Ya'la saat perjalanan mudik dari Tangerang-Tegal naik sepeda. (Foto: Dok. Pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Abu Ya'la saat perjalanan mudik dari Tangerang-Tegal naik sepeda. (Foto: Dok. Pribadi)
ADVERTISEMENT
Abu Ya'la, seorang pria asal Desa Kademangaran, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal nekat mudik dengan naik sepeda. Pemuda 32 tahun itu, menempuh jarak 340 kilometer dari Tangerang ke Tegal dengan waktu tempuh 34 jam dari Rabu-Kamis (27-28/4/2022).
ADVERTISEMENT
Abu berangkat mudik menggunakan sepeda dari Tangerang pada Rabu pagi sekitar pukul 05.30 WIB. Sampai Tegal Kamis sore sekitar pukul 16.00 WIB.
Berbagai persiapan pun dilakukan sebelum berangkat. Salah satunya mendesain sepedanya agar nyaman digunakan saat mudik. Tidak banyak yang diubah. Abu hanya membuat boncengan agar bisa mengangkut barang bawaannya.
Selain menyiapkan sepeda, kondisi fisik juga perlu disiapkan agar tetap prima saat melakukan perjalanan mudik. "Saya berangkat dari Tangerang itu Rabu pagi. Sampai di Tegal Kamis sore," kata Abu saat ditemui PanturaPost di rumahnya, Jumat (29/4/2022).
Abu Ya'la, seorang pemuda asal Desa Kademangaran, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal nekat mudik dengan naik sepeda. (Foto: Irsyam Faiz)
Abu bercerita, selama perjalanan, dia tak menemukan kendala yang berarti. Paling hanya kehujanan saat dia melintas di Indramayu, Jawa Barat. "Sampai Indramayu malam hujan deras. Langsung istirahat, berteduh," katanya.
ADVERTISEMENT
Selama 2 hari perjalanan itu, dia mengaku terpaksa membatalkan puasanya. Karena selain hujan, panas di siang hari cukup menyengat. Apalagi di Jalur Pantura.
Ketika perjalanan hari pertama, aksinya mudik naik sepeda sempat direkam oleh seorang pengendara. Videonya pun viral di tiktok dan mendapatkan respons positif dari warganet.
"Saya kaget, ternyata viral. Banyak teman saya yang kirim videonya," katanya.

Bukan Kali Pertama

Pulang kampung dengan naik sepeda sebenarnya bukan hal yang baru bagi Abu. Dia sudah melakukannya setiap tahun sejak 2014. Artinya dia sudah 9 kali melakukan perjalanan mudik dengan cara gowes.
"3 tahun pertama momentumnya bukan saat puasa, tapi pas akhir tahun atau pas saya ingin pulang," ungkap ayah dari 1 anak itu.
ADVERTISEMENT
Biasanya, dia pulang kampung naik sepeda bersama teman-temannya yang masih satu komunitas. Namun, tahun ini, dia memilih sendiri karena ingin sampai lebih cepat.
"Kalau bareng-bareng lebih lama. Tapi tidak terlalu lelah. Kalau sendiri lebih cepat tapi lebih capek," ungkapnya.
Meski lelah, dia tidak kapok. Rencananya, setelah Lebaran nanti, Abu akan kembali naik sepeda saat balik ke Jakarta.
"Rencananya iya (balik ke Jakarta naik sepeda), tapi nanti lihat situasi dan kondisinya," pungkasnya. (*)