Dengan Mata Buta Sebelah, Meiwan Terus Berjuang Menafkahi Keluarga

Konten Media Partner
24 Januari 2020 21:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dengan Mata Buta Sebelah, Meiwan Terus Berjuang Menafkahi Keluarga
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
BADANNYA terlihat sehat. Bisa dibilang gemuk. Namun lelaki itu hanya bisa melihat dengan sebelah mata. Mata sebelah kanan Meiwan Faxhriza R, warga Balapulang Wetan Kecamatan Balapulang Kabupaten Tegal, yang kini sudah berusia 45 tahun, sudah lama tidak bisa melihat.
ADVERTISEMENT
Waktu kecil divonis menderita kanker mata. Dan, harus menjalani operasi. Namun setelah operasi, mata kanannya malah tidak bisa melihat. Sejak itu Meiwan harus menjalankan aktivitas dengan penglihatan yang kurang.
Saat ditemui panturapost di rumahnya, Meiwan sedang duduk di depan rumah. Sedang ngobrol dengan buah hatinya di depan rumah dengan kamar mandi di luar. Terlihat bagian genteng ada yang bolong.
"Iya, saya di sini ngontrak. Setiap bulan saya bayar kontrakan. Saya ngontrak dengan keluarga. Yah seperti ini lah kondisi keluarga kami," ujar Meiwan sambil tersenyum pada panturapost, Jumat (24/1/2020)
Meiwan menceritakan, tahun 2006, ia menikah dengan perempuan bernama Susilowati. Dari pernikahannya itu dikaruniai anak perempuan bernama Ananda Nurchaliza. R yang kini berusia 13 tahun. Dengan keterbatasan penglihatan, Meiwan berusaha apa saja untuk menafkahi keluarga. Setiap hari ia menjadi tukang bersih-bersih di Puskesmas Balapulang dan Pasar Balapulang.
ADVERTISEMENT
“Alhamdulilah masih bisa usaha apa aja. Yang penting tidak merepotkan orang lain,” ujarnya.
Setiap Subuh, Meiwan sudah bangun. Setelah menjalankan ibadah sholat Subuh, ia jalan kaki menuju Puskesmas Balapulang buat bersih-bersih.
“Jaraknya yah lumayan. Agak jauh. Setelah di Puskesmas sampai pagi, jam 07.00 pagi saya pulang ke rumah untuk istirahat sejenak dan di siang harinya langsung ke pasar untuk bersih-bersih sampai sore,” ungkapnya.
“Ini semua demi keluarga agar bisa makan dan kebutuhan lainnya," tambah dia.
Dengan keterbatasannya, Meiwan bertekad untuk tidak merepotkan orang lain. Ia terus beraktivitas. Apalagi istrinya, dua tahun kebelakang, ada benjolan agak besar dan keras di bagian kepala sebelah kanan. Anaknya juga ternyata sejak lahir menderita tuna grahita.
ADVERTISEMENT
"Belum ada uang untuk mengecek kondisi istri. Memang ada bantuan KIS. Barangkali bayar periksa itu. Sempet dapat KKS tapi sudah tidak keluar lagi,” ujarnya. (*)