Difabel di Kabupaten Tegal Disuntik Vaksin Corona

Konten Media Partner
31 Juli 2021 20:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota Komisi IX DPR RI Dewi Aryani memantau pelaksanaan vaksinasi massal bagi penyandang disabilitas di Rumah Produksi Difabel Kreatif di Desa Tembok Banjaran, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal, Sabtu (31/7/2021).
zoom-in-whitePerbesar
Anggota Komisi IX DPR RI Dewi Aryani memantau pelaksanaan vaksinasi massal bagi penyandang disabilitas di Rumah Produksi Difabel Kreatif di Desa Tembok Banjaran, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal, Sabtu (31/7/2021).
ADVERTISEMENT
TEGAL - Penyandang disabilitas di Kabupaten Tegal akhirnya mendapatkan giliran untuk disuntik vaksin COVID-19, Sabtu (31/7/2011). Mereka mengikuti vaksinasi di Rumah Produksi Difabel Kreatif di Desa Tembok Banjaran, Kecamatan Adiwerna.
ADVERTISEMENT
“Vaksin khusus masyarakat berkebutuhan khusus ini merupakan yang pertama kali di Kabupaten Tegal. Mereka harus mendapatkan prioritas juga agar segera dapat terbentuk kekebalan tubuh dan aman dalam melaksanakan aktivitas sehari-sehari," kata Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Dewi Aryani selaku inisiator vaksinasi itu.
Dewi menyebut selain di rumah produksi difabel kreatif, juga dilaksanakan di tempat lain secara serentak bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Tegal. Sedikitnya ada 10 lokasi vaksinasi.
Menurut Dewi, setiap lokasi ditargetkan 100 orang bisa mendapat suntikan vaksin. Termasuk 100 orang penyandang disabilitas untuk mendapat suntikan dosis pertama.
Lokasi tersebut yakni di Desa Kepunduhan, Kramat, Tembok Luwung, Pendapa Kecamatan Slawi, Kabunan, Dukuhwaru, Balaradin, Kesuben, dan Lebakgowah.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, vaksinasi harus dilakukan secara masif oleh pemerintah agar herd immunity dapat segera terbangun secara cepat apalagi saat ini sudah muncul varian-varian virus covid baru yang lebih ganas.
"Jika masih banyak kelompok rentan yang belum divaksinasi, serta tidak menerapkan protokol kesehatan dengan baik, maka kekebalan kelompok belum terbentuk. Sehingga bisa menjadi sumber transmisi dan kemunculan mutasi virus dengan varian baru," pungkas Dewi.
Penyandang disabilitas Slamet Nugroho (28) dan Rustanto (48) mengaku senang bisa mendapatkan suntikan vaksin Covid-19. Hal itu sudah mereka tunggu sejak lama.
Dengan menggunakan kursi roda, keduanya datang bersama puluhan penyandang disabilitas lainnya yang tergabung dalam Difabel Slawi Mandiri (DSM).
Slamet menyebut dirinya telah lolos screening kesehatan hingga akhirnya bisa mendapat vaksin dosis pertama. "Alhamdulillah senang rasanya biar imun semakin kuat, sehat dan aman," kata Slamet, warga asal Desa Balamoa, Kecamatan Pangkah.
ADVERTISEMENT
Sementara Rustanto menyatakan dengan mendapat suntikan vaksin, diharapkan imunnya bisa meningkat sehingga bisa terhindar dari Covid-19.
"Memang sudah ditunggu-tunggu. Karena memang selama ini belum ada akses untuk vaksin," kata Rustanto, warga asal Desa Tembok Lor, Kecamatan Adiwerna.
Slamet dan Rustanto sendiri saat ini tinggal di rumah Loka Bina Karya (LBK) Dinas Sosial Tegal. Di LBK, keduanya berkumpul dengan penyandang disabilitas lainnnya untuk mengembangkan potensi yang dimiliki masing-masing.
Slamet mengaku sudah mengalami kelumpuhan fisik sejak kecil dan harus menggunakan alat bantu kursi roda.
Sementara Rustanto, mengalami kelumpuhan di kaki akibat penyakit tumor yang pernah dideritanya.
"Sejak tiga tahun lalu, ada tumor di punggung, kemudian operasi diangkat, namun saraf kaki lumpuh," katanya.
ADVERTISEMENT
Rustanto mengaku senang dengan adanya komunitas Difabel Slawi Mandiri yang dinaungi Yayasan Difabel Tegal Inklusi.
"Tinggal di LBK dan belajar menjahit. Alhamdulillah sekarang banyak menerima orderan jahitan. Di LBK senang banyak teman dan bisa saling berbagi ilmu," pungkas Rustanto. (*)