Digelar di Hutan Jati, Minggon Jatinan di Batang Sajikan Kuliner Tradisional

Konten Media Partner
22 April 2018 21:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Digelar di Hutan Jati, Minggon Jatinan di Batang Sajikan Kuliner Tradisional
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Pemerintah Kabupaten Batang menggelar Minggon Jatinan yang berlangsung di Hutan Kota Rajawali Batang Minggu, 22 April 2018. (Foto: Solihun/Humas Pemkab Batang)
ADVERTISEMENT
BATANG - Pemerintah Kabupaten Batang menggelar Minggon Jatinan yang berlangsung di Hutan Kota Rajawali Batang Minggu, 22 April 2018. Even ini guna melestaraikan makanan tradisonal dan menghidupkan geliat usaha mikro kecil menengah (UMKM).
Ada 27 jenis makanan tradisional yang disajikan. Di antaranya seperti pecel-pecelan, godog-godogan, minuman jamu, kopi, nasi liwet yang sangit, nasi jagung, hingga srabi kalibeluk yang dikemas secara tradisional.
Masyarakat pun menyambut antusias kegiatan ini. Mereka berbondong-bondong melihat keunikan makanan tradisonal yang selama ini sudah mulai langka. Sehingga baru berapa jam dibuka, makanan langsung ludes terjual.
“Kegaiatan minggon Jatinan sebagai upaya pemerintah daerah mengeliatkan usaha makanan tradisonal, yang selama ini sudah mulai punah," ucap Bupati Batang Wihaji dalam keterangan tertulis yang diterima Panturapost.id.
ADVERTISEMENT
Ia berharap ada inovasi dan kreativitas penyajian makanan tradisonal, tanpa harus meninggalakan kealamian. Dengan begitu, Minggon Jatinan menjadi daya tarika masyarakat sebagai destinasi makanan khas tradisonal khas Batang.
“Minggon Jatinan salah satu program untuk mendukung Visit to Batang 2022 sebagai surganya Asia untuk back to nature atau kembali ke alam,” jelasnya.
Sementara itu, penyelenggara kegiatan, Nur Rohman Asayid menjelaskan kegiatan Minggon Jatainan. Yaitu Minggon itu hari minggu, Jatinan itu letaknya di hutan Jati dengan ribuan pohonya. Kegiatan ini terselenggara berkat kerjasama dengan PKK Kabupaten Batang.
"Jadi kami ingin menampilkan khasnya Batang dengan menggelar even yang kita namai Minggon Jatinan yang sajian minuman, makanan tradisonal, busana dan transaksiinyapun menggunakan koin tradisonal atau kreweng seharga dua ribu,” ucap Nur Rohman Asayid.
ADVERTISEMENT
Selain kuliner, diharapkan even ini bisa menjadi ajang pelestarian permainan tradisional berupa kampung dolanan. Seperti misalnya bakyak, egrang, gangsing, dan segala jenis mainan anak tradisonal lainnya.
Reporter: Fajar Eko Nugroho
Editor: Muhammad Irsyam Faiz