Dikabarkan Hilang, Pemuda asal Muba Ternyata Mendaftar Persekat Academy

Konten Media Partner
15 Januari 2021 14:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Manajer Persekat, Ersal Aburizal (kanan) mengantarkan Ridho sampai Stasiun Tegal.
zoom-in-whitePerbesar
Manajer Persekat, Ersal Aburizal (kanan) mengantarkan Ridho sampai Stasiun Tegal.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
SEORANG pemuda asal daerah Musi Banyuasin (Muba), Ridho Irawan (19), yang ingin menjadi pemain sepak bola profesional dikabarkan hilang dan membuat khawatir orang tuanya.
ADVERTISEMENT
Orang tua pemuda itu, Bambang Irawan, warga Dusun VII Air Putih Ulu, Kecamatan Plakat Tinggi, Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan sempat resah. Anak laki-laki itu tidak pulang ke rumah dan tidak dapat dihubungi sejak Senin (4/1/2021) siang.
Bapak dan anaknya terakhir bertemu di pagi hari, saat mengantar Ridho kuliah hingga gerbang kampus STIE Rahmaniyah, Musi Banyuasin. Mendapati anaknya tidak pulang-pulang, Selasa (5/1/2021), Bambang melapor ke Polres Musi Banyuasin. Berita kehilangan pun sempat viral di berbagai media massa dan media sosial setempat.
Ternyata Ridho ternyata merantau ke Tegal untuk mencoba mengikuti seleksi Persekat Academy. Telepon genggamnya dijual sebagai modal perjalanan ke Tegal sehingga tidak dapat dihubungi keluarga dan teman-temannya.
Dedy Rosadi dan M. Yusuf, anggota Skaterz Jabodetabek menemani Ridho Irawan (tengah) di Stasiun Pasar Senen Jakarta.
Ridho merasa orang tua tidak sepenuhnya mendukung ia bermain sepakbola. Mereka mengharapkan Ridho menjadi pekerja kantoran. Tetapi ia merasa tidak cocok. Merasa tidak akan mendapat restu dari orang tua, Ridho pergi menuju Tegal tanpa pamit. Niatnya ingin masuk program Persekat Academy. Ridho memperoleh informasi tentang Persekat Academy di Tegal dari media sosial dan internet.
ADVERTISEMENT
"Saya yakin suatu saat Persekat dapat menembus Liga 1 dan menjadi klub yang besar. Karena, peduli dengan pembinaan pemain-pemain muda. Saya juga ingin membuktikan dan menujukkan kepada keluarga bahwa saya bisa berprestasi dan membuat bangga keluarga melalui sepakbola," kata Ridho menjelaskan alasan kenekatannya.
Manajer Persekat, Ersal Aburizal menanggapi positif petualangan Ridho. “Dari kejadian ini, kita bisa melihat. Dari luar pulau saja, ada yang begitu tertarik untuk bergabung bersama Persekat. Oleh karena itu, pemuda-pemuda Tegal harus lebih bersemangat dan berjuang untuk mengharumkan daerahnya sendiri. Tim Talent Scout kami juga telah memantau pemain-pemain potensial yang bermain di kompetisi internal Divisi I dan II Kabupaten Tegal yang akan diajak bergabung ke dalam Academy," tutur Ersal, Jumat (15/1/2021).
ADVERTISEMENT
Sayangnya karena datang tanpa konfirmasi, Ridho tidak tahu kalau program Persekat Academy belum berjalan sehingga Ridho terpaksa dipulangkan. Ridho hanya sempat berlatih ringan dan bermain dalam Trofeo Persekat, kompetisi internal yang mempertemukan tiga tim teratas Divisi I Kabupaten Tegal pada Minggu (10/1/2021) di Stadion Tri Sanja.
"Pada awalnya kami tidak tahu kalau dia ke Tegal tanpa pamitan dengan orang tuanya. Kami memulangkannya karena program Academy memang belum berjalan, dan karena dia tidak membawa bekal yang cukup, kami bantu akomodasi dan transportasinya," kata Ersal.
Sementara itu, salah satu anggota Skaterz , Dedy Rosadi mengatakan, seminggu lebih tidak ada kabar, keluarga Ridho akhirnya mulai mendapat titik terang saat akun media sosial Skaterz, kelompok suporter Persekat, membuat postingan tentang perjalanan pulang Ridho. Postingan tersebut rupanya viral dan dibaca oleh teman-teman Ridho di Musi Banyuasin, yang segera menyampaikan kabar tersebut kepada orang tua Ridho.
ADVERTISEMENT
“Skaterz Jabodetabek memang mendapat tugas khusus dari manajemen Persekat untuk mengawal dan menemani Ridho di Jakarta sampai travel yang akan mengantarnya ke Palembang menjemputnya di Stasiun Pasar Senen," tutur Dedy Rosadi, anggota Skaterz Jabodetabek yang sehari-hari berprofesi sebagai driver ojek online.
"Rabu siang (13/1) kami dihubungi manajer Persekat Ersal Aburizal, agar membantu dan memastikan Ridho bisa kembali ke kampungnya. Karena, manajemen Persekat telah menyediakan transportasi kereta api dari Tegal ke Jakarta. Disambung travel dari Jakarta ke Palembang. Kereta sampai stasiun pukul 19.30 WIB dan travel baru menjemputnya pada pukul 23.00 WIB, dan selama itu kami menemaninya," pungkas Dedy. (*)