Dindikpora Brebes Minta Bansos PPKM ke Sekolah, Bupati: Dibatalkan

Konten Media Partner
22 Juli 2021 20:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bupati Brebes, Idza Priyanti
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Brebes, Idza Priyanti
ADVERTISEMENT
BREBES - Beredar informasi melalui pesan whatsapp jika Pemkab Brebes melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) meminta sumbangan kepada sekolah untuk bantuan sosial (Bansos) kepada warga terdampak PPKM Darurat pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Permintaan sumbangan itu ditujukan kepada kepala sekolah negeri tingkat SD dan SMP. Informasi yang beredar menyebutkan, setiap SD dimintai bantuan beras 20 paket beras dengan harga tiap paket Rp 50 ribu, sehingga totalnya tiap SD Rp 1 juta. Sedangkan untuk tingkat SMP masing-masing diminta bantuan 50 paket beras, sehingga masing-masing sekolah dibebani Rp2,5 juta.
Bahkan, permintaan sumbangan itu, juga ditujukan kepada sekolah yang jumlah siswanya antara 100-200 anak, dengan meminta bantuan 10 paket beras atau sekitar Rp 500 ribu. Sedangkan untuk SD yang jumlah siswanya kurang dari 100 anak, tidak diwajibkan membantu warga terdampak PPKM Darurat. Permintaan sumbangan tersebut atas nama Kepala Di Dindikpora Brebes, Sutrisno.
Menanggapi informasi yang beredar tersebut, Kepala Dindikpora Brebes, Sutrisno saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya berusaha membantu dengan mengajak Pegawai Negeri Sipil (PNS) guru untuk saling berbagi dengan warga yang terdampak PPKM Darurat. Untuk pengumpulan sumbangan itu nanti di masing-masing wilayah.
ADVERTISEMENT
"Ya nanti dikumpulkan di masing-masing wilayah, baik di wilayah Utara, Tengah dan Selatan. Ini sudah dirapatkan dengan Ibu Bupati juga," kata Sutrisno, Kamis (22/7).
Menanggapi ramainya perbincangan terkait informasi permintaan sumbangan tersebut, Bupati Brebes, Idza Priyanti menegaskan bahwa permintaan itu dibatalkan.
Bupati menyatakan, sudah ada bantuan beras dari CSR berbagai perusahaan, pemerintah daerah, BUMD, Kemensos, dan lainnya dianggap sudah mencukupi untuk membantu warga terdampak PPKM Darurat.
"Hari ini kita batalkan (permintaan bantuan sekolah). Karena ini sudah ada bantuan dari CSR berbagai perusahaan, pemerintah daerah, BUMD, Kemensos, dan lainnya, Insyaallah mencukupi," kata Idza Priyanti.
Sementara itu, menurut Asisten I Sekda Brebes, Apriyanto Sudarmoko mengatakan, sempat terjadi miskomunikasi terkait informasi permintaan bantuan tersebut.
ADVERTISEMENT
Ia menerangkan, sebelumnya Bupati Brebes Idza Priyanti saat memimpin rapat berinisiatif untuk mengajak semua OPD dan ASN untuk membantu warga terdampak PPKM Darurat.
"Itu ditujukan bukan ke sekolah, tapi ke ASN-ASN untuk bisa membantu warga terdampak PPKM. Ini bukan paksaan tapi dengan kesadaran masing-masing. Tapi setelah selesai rapat mekanisme penyampaian ke bawahnya itu ada miskomunikasi, sampai ada penyampaian yang berbunyi soal angka," kata Apriyanto.
Apriyanto menerangkan, yang menjadi niat baik Pemkab Brebes adalah mengajak jajarannya untuk bersama-sama membantu warga terdampak PPKM Darurat, seperti TNI dan Polri.
Untuk bantuan tersebut, lanjut dia, tidak menyebutkan nominal, tapi hanya bentuk beras. Melalui BPBD Brebes juga pihaknya akan memberikan bantuan beras tersebut ke masyarakat.
ADVERTISEMENT
"BPBD juga sudah dianggarkan Rp200 juta untuk bantuan beras melalui dana bencana nonalam," pungkasnya. (*)