news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Ditemukan Tewas di Sawah, Driver Ojol di Tegal Diduga Dibegal

Konten Media Partner
9 Maret 2019 19:22 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Laeli Oktaviani, 26 tahun, istri driver ojol yang diduga jadi korban begal. (Foto: Reza Abineri)
zoom-in-whitePerbesar
Laeli Oktaviani, 26 tahun, istri driver ojol yang diduga jadi korban begal. (Foto: Reza Abineri)
ADVERTISEMENT
TEGAL - Eko Prasetyo (36) pengemudi ojek online Grab ditemukan meninggal dunia di Desa Sigentong, Warureja, Kabupaten Tegal. Dia diduga menjadi korban pembegalan. Sebab, di sekitar mayat korban hanya terdapat helm. Sedangkan sepeda motor diduga dibawa kabur.
ADVERTISEMENT
Istri korban, Laeli Oktaviani, 26 tahun, mengungkapkan detik-detik sebelum peristiwa itu. Menurut Laeli, suaminya saat itu memberi kabar sedang menerima orderan dari seorang penumpangnya menuju ke Pemalang.
"Iya, dapat penumpang dari di Stasiun Kota Tegal. Rabu (6/3) sekitar pukul 19.30 WIB. Malam sebelum ditemukan," kata istri korban Laeli saat ditemui PanturaPost di kediamannya di Kelurahan Krandon, Kota Tegal, Sabtu (9/3).
Laeli terus memantau keberadaan suaminya itu dengan terus berkomunikasi lewat handphone. Ia mengaku hampir sekitar setengah jam, ia berkomunikasi dengan korban.
Saat itu, Eko sempat memberitahu bahwa dia diminta oleh penumpang untuk melewati jalur ke Desa Sigentong, Warureja. Di tengah perjalanan, penumpangnya mendadak meminta untuk berhenti. Alasannya, lantaran ia sedang menunggu temannya yang ada di Warureja.
ADVERTISEMENT
"Sekitar 20.00 WIB, di tengah jalan penumpangnya itu minta berhenti. Katanya lagi menunggu temannya. Kemudian jalan lagi," ungkap Laeli.
Tanpa menaruh curiga, korban lantas menuruti permintaan si penumpang. Kata Laeli, suaminya merasa tidak tega apabila menurunkannya di tengah jalan.
"Suami saya bilang kasihan. Masa ditinggal sendiri. Apalagi kondisinya sudah malam dan belum bayar juga," tuturnya.
Firasat Istri
Karena firasat, laeli pun sempat meminta sang suami untuk melakukan video call. Tujuannya untuk mengetahui situasi sebenarnya ketika itu.
"Saya minta video call. Namun karena di sawah dan gelap, gambar jadi tidak jelas. Makanya saya tutup teleponnya lagi," bebernya.
Seakan untuk menenangkannya, korban pun membagikan peta posisi dirinya lewat Google Maps kepada sang istri. Hal itu dilakukan untuk terus memantaunya selama perjalanan.
ADVERTISEMENT
Tiba-tiba, sekitar pukul 20.16 WIB Laeli tidak mendapatkan respons telepon selular dari korban. Ia beberapa kali berusaha menghubungi telepon suaminya itu.
"Terakhir telepon diangkat pukul 20.16 WIB. Namun pukul 21.00 WIB kembali coba hubungi. Terakhir pukul 02.00 WIB, tapi juga tidak ada respon," ingatnya.
Besok pagi sekitar pukul 08.00 WIB, ia lantas mendatangi rumah orangtua korban untuk memastikan kondisi. Sayang sekali, kabar suaminya tetap nihil.
"Saya cari di situ, karena biasanya kalau pulang pagi, tidurnya di rumah orangtua. Sedangkan kalau belum lewat tengah malam, tidur di rumah," katanya sambil berkaca-kaca.
Kabar Duka
Pada Kamis (7/3) sekitar pukul 14.00 WIB, Laeli akhirnya mendapat kabar dari kepolisian bahwa Prasetyo ditemukan meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
"Saat itu ada beberapa polisi ke sini memberitahu kalau Eko Prasetyo ditemukan meninggal. Saya sempat kaget," kata ayah korban, Cipto Harsono.
Lantas, untuk memastikan bahwa yang ditemukan itu adalah anaknya, dia datang ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soesilo, Slawi. Sampai sana, ternyata benar, jasad yang ditemukan itu merupakan anaknya.
Setelah melalui beberapa tahap pemeriksaan, jasad Eko akhirnya dibawa pulang ke kediamannya di Kelurahan Krandon, Kota Tegal untuk dimakamkan.
Sebelumnya, Kasatreskrim Polres Tegal AKP Bambang Purnomo mengatakan, kuat dugaan korban tewas karena dibunuh. Pasalnya terdapat tanda kekerasan pada jasadnya.
“Ada tanda kekerasan. Namun kami masih selidiki lebih lanjut. Semoga dapat cepat terungkap,” jelasnya.
Reporter: Reza Abineri
ADVERTISEMENT
Editor: Irsyam Faiz