Dua Kelompok Pelajar di Tegal Saling Lempar Batu

Konten Media Partner
10 Januari 2019 16:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dua Kelompok Pelajar di Tegal Saling Lempar Batu
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Iring-iringan pelajar menggunakan sepeda motor di jalan kampung dekat lokasi tawuran. (Foto: Nur)
ADVERTISEMENT
TEGAL - Tawuran terjadi di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kelurahan Panggung, Tegal Timur, Kota Tegal, Kamis, 10 Januari 2019 sekira pukul 11.00 WIB. Saat kejadian puluhan massa yang berstatus sebagai pelajar tersebut sempat saling melemparkan batu.
Pantauan di lokasi seusai peristiwa tersebut, sejumlah batu yang diperkirakan sisa tawuran terlihat berserakan di jalan sekitar lokasi. Menurut saksi yang juga pedagang makanan sekitar, Rasito, mengatakan tawuran dipicu saat puluhan sekelompok massa pelajar dari sekolah lain berkumpul di depan SMK DWP Kota Tegal.
"Awalnya ada kerumunan massa sekitar 50 motor berkumpul di gerbang sekolah. Menggeber motor dan menyalakan petasan," katanya.
Saat membuat suara bising tersebut, mereka melempar benda seperti batu ke arah pagar. Diduga aksi tersebut untuk memprovokasi sebuah sekolah. Padahal, ketika itu jam belajar mengajar sedang berlangsung, sehingga gerbang serta pagar sekolah pun dikunci.
ADVERTISEMENT
Geberan motor dan lemparan batu dari massa di luar sekolah lalu dibalas dengan lemparan yang sama. Tiba-tiba, tawuran terjadi. Aksi saling serang pun tidak terelakkan antara kedua kubu massa pelajar tersebut.
"Mereka lantas saling lempar batu. Ada yang hendak keluar pagar sekolah namun tidak bisa karena diberi kawat berduri," ungkapnya.
Rasito menuturkan, massa yang awalnya membuat bising lantas bubar dengan menyebar ke gang depan sekolah. Namun gang kampung tersebut buntu, membuat mereka kembali ke Jalan Perintis Kemerdekaan.
"Mereka masuk ke gang sini. Namun karena buntu, mereka balik lagi dan lari ke arah utara (Pasar Martoloyo) dan selatan," kata warga lainnya Nur.
Beberapa ornamen gerbang gang tersebut rusak akibat lemparan batu. Sambil mengintip pagar rumahnya, Nur sempat melihat beberapa di antaranya membawa senjata tajam. Beberapa di antara mereka juga sempat menggedor-gedor pagar rumah milik Nur.
ADVERTISEMENT
"Ada yang bawa parang. Namun karena mereka ada yang melotot, saya masuk rumah. Takut ketahuan," bebernya.
Reporter : Reza Abineri
Editor : Muhammad Abduh