Emak-emak di Pekalongan Dilatih Pengelolaan Keuangan Keluarga

Konten Media Partner
2 November 2018 12:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Emak-emak di Pekalongan Dilatih Pengelolaan Keuangan Keluarga
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Pelatihan pengelolaan keuangan keluarga di Pekalongan. (Foto: Humas Pemkab Pekalongan)
ADVERTISEMENT
PEKALONGAN - Sebanyak 500 emak - emak serta pelaku bisnis perempuan di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah dilatih pengelolaan keuangan keluarga, Kamis (1/11) kemarin. Adapun pelatihan pengelolaan keuangan itu, diprakarsai Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Indonesia, Bursa Efek Indonesia, dan BNP Paribas, bersama Dekranasda.
Kegiatan yang dibagi dalam 5 kali kegiatan dan diikuti 100 perempuan di Kota Santri itu. Menurut Ketua Dekranasda Kabupaten Pekalongan Munafah, pelatihan keuangan bagi 500 perempuan dan emak-emak merupakan kegiatan mandiri yang didukung oleh tiga managemen tersebut.
"Kegiatan ini untuk mengedukasi perempuan di Kabupaten Pekalongan. Dari kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada perempuan dalam pengelolaan keuangan keluarga," ucap Munafah yang juga istri Bupati Pekalongan, Asip Kholbihi.
Menurut dia, keuangan keluarga lebih banyak dipegang oleh perempuan. Sehingga berhasil atau tidaknya, bergantung pada pengetahuan perempuan dalam pengelolaan keuangan. Dengan kegiatan tersebut, kata dia, diharapkan kehidupan keluarga berlangsung baik. Sebab, keuangan dapat ditata untuk masa depan ekonomi keluarga.
Emak-emak di Pekalongan Dilatih Pengelolaan Keuangan Keluarga (1)
zoom-in-whitePerbesar
"Kepada para perempuan setelah mengikuti pelatihan ini kedepan dapat menata ekonomi keluarga sebagai pondasi kehidupan lebih baik, serta terencana. Sehingga anak-anak dapat menggapai cita-cita mereka, tanpa ada kendala lantaran sudah dipersiapkan," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Bupati Pekalongan Asip Kholbihi menuturkan, dengan pelatihan ini akan membuat perempuan di Kabupaten Pekalongan dapat mengelola keuangan secara baik, tapi yang pertama harus taat kepada suami, kemudian duit suami dapat dikelola untuk lebih manfaat.
Saat ini, kata dia, negara sedang membangun perekonomian tingkat basis. Tujuannya supaya masyarakat melek permodalan, perlindungan konsumen, paham bagaimana cara managemen keuangan mikro supaya berdaya guna.
"Termasuk diantaranya adalah managemen keuangan keluarga sebagai salah satu perekonomian tingkat basis, karena dengan kemakmuran keluarga di Indonesia, akan menunjukkan keberhasilan bangsa dari segi peningkatan perekonomian," kata Asip.
Asip menambahkan, Kabupaten Pekalongan mempunyai UKM sebanyak lebih dari 53 ribu. 20 ribu di antaranya bergerak di sektor batik dan industri kecil konveksi. Batik dan tekstil menyumbang banyak untuk Kabupaten Pekalongan.
ADVERTISEMENT
"Itu menandakan, uang apabila dikelola dengan baik, hati-hati, dapat berdayaguna dan lebih bermanfaat untuk menghadirkan kemakmuran," pungkasnya.
Reporter: Fajar Eko Nugroho
Editor: Muhammad Irsyam Faiz