news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Es Lontrong, Cerita Sukses Pedagang Es Meski Hanya di Lontrong

Konten Media Partner
23 Mei 2019 20:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Es Lontrong, Cerita Sukses Pedagang Es Meski Hanya di Lontrong
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
MENJADI pedagang sukses tidak selalu harus dengan modal besar dan barang dagangan yang beraneka ragam. Contoh kecil adalah salah satu pedagang Es Lontrong yang ada di Kota Slawi Kab. Tegal ini. Hanya dengan menjual es serut yang diisi kacang hijau, cincau dan diberi sirup dan santan kelapa, ternyata pedagang tersebut mempunyai banyak pelanggan.
ADVERTISEMENT
Bagi anda yang pernah ke Slawi, pasti penduduk setempat bercerita kalau ada pedagang Es Lontrong asli Slawi yang digemari warga. Apalagi saat bulan puasa. Pelanggan mengantri untuk bisa menikmati Es Lontrong untuk berbuka puasa bersama keluarga.
Para pemudik dari luar kota, bahkan dari luar Jawa Tengah, pun mencicipi sajian Es Lontrong kala melintas Kabupaten Tegal. Penjual Es Lontrong yang sudah cukup terkenal ini berada di Gang Budi Mulya, Desa Slawi Wetan, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal.
Tepat di jantung ibu kota Kabupaten Tegal yakni Slawi, tempat pedagang Es Lontrong ini mudah dijangkau bagi para pemudik yang sedang melintas ke arah selatan Banyumas atau sebeliknya. Gang untuk menikmati Es Lontrong ini berjarak sekira 50 meter dari Ruko Slawi, Jalan AIP KS Tubun ke arah timur.
ADVERTISEMENT
Jika dari Taman Rakyat Slawi (Trasa), pemudik bisa terus melaju ke arah selatan hingga melewati dua perempatan lampu merah, lalu mengambil arah ke kanan jalan. Dari perempatan itu, gang Es Lontrong hanya berjarak sekira 10 meter.
Konon, es ini tidak dijumpai di kota lain. Es lontrong merupakan perpaduan antara es serut, agar-agar, kacang hijau, roti tawar, sirup merah, dan santan. Kacang hijau yang merekah dicampur bersama irisan agar-agar, serasa menyatu dilidah saat diseruput dan dikunyah, sehingga menimbulkan sensasi kesegaran yang luar biasa.
Setiap sore menjelang waktu magrib, para pembeli sudah terlihat mengantre. Biasanya, pembeli menyantap Es Lontrong di tempat yang sudah disediakan oleh penjual. Namun, selama puasa Ramadan, warga lebih banyak yang membungkus untuk menu berbuka puasa di rumah. Saat bulan ramadhan, lapak Es Lontrong ini buka mulai pukul 14.30 WIB setiap hari. Es lontrong ini akan tetap buka selama musim mudik lebaran hingga arus balik mendatang.
ADVERTISEMENT
“Kami paling hanya tutup atau libur sehari saja mas, saat salat idul fitri nanti. Besoknya, kami buka lagi. Jadi selama musim mudik, kami tetap jualan," kata Sri (45), salah satu pelayan Es Lontrong saat menuangkan sirup merah di adonan Es Lontrong.
Menurut sejumlah pembeli, Es Lontrong jauh lebih segar dan gurih karena ada campuran santan dan kacang hijau dibanding es-es lain pada umumnya. Satu-satunya di Slawi dan tidak ada di daerah lain. “Saya sudah berlangganan sejak masih duduk di bangku SMA. Hingga menikah pun saya masih berlangganan,” tutur penggemar Es Lontrong, Amir (40), warga Slawi kepada kepada panturapost.com, Kamis (23/5/2019)
Harga satu porsi Es Lontrong terbilang murah. Hanya empat ribu rupiah per porsi. Masyarakat sekitar meyakini bahwa nama Es Lontrong berasal dari lokasi tempat penjualnya yang berada di dalam Lontrong.
ADVERTISEMENT
Sebelum disajikan, sebagai pemanisnya minuman ini disiram air santan asli dan sirup pandan berwarna merah menggoda. Saat dinikmati, pasti rasanya dingin dan manis di mulut. Hmm... Enak! (*)
Reporter : Bentar
Editor : Muhammad Abduh