Ganjar Dapati Banyak Nelayan dan ABK Tak Bermasker saat Tinjau Pelabuhan Tegal

Konten Media Partner
9 Mei 2021 23:09 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
 Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Minggu (9/5/2021), meninjau Pelabuhan Perikanan Pantai Tegalsari Kota Tegal.
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Minggu (9/5/2021), meninjau Pelabuhan Perikanan Pantai Tegalsari Kota Tegal.
ADVERTISEMENT
TEGAL - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Minggu (9/5/2021), meninjau Pelabuhan Perikanan Pantai Tegalsari Kota Tegal, menyusul adanya informasi bersandarnya 400 kapal nelayan di pelabuhan tersebut.
ADVERTISEMENT
Diketahui, kapal-kapal itu pulang usai berlayar ke sejumlah daerah di Indonesia, seperti Jakarta, Kalimantan, Banjarmasin dan sekitarnya. Terdapat 150 nelayan dan anak buah kapal (ABK) yang turun dari kapal-kapal itu.
Saat Ganjar datang, banyak nelayan dan ABK yang sedang berada di atas kapal. Mayoritas di antara mereka tidak memakai masker dan tidak menjaga jarak ketika mengobrol.
"Ayo dipakai maskernya. Jaga jarak. Kemarin sudah dites?" tanya Ganjar pada beberapa nelayan itu.
Nelayan-nelayan tersebut menjawab sekenanya. Ada yang tidak mengetahui tes apa yang dimaksud Ganjar.
“Kui lho, sing dicucuk irunge (dirapid). Sudah kan?" jelas Ganjar dan dijawab sudah oleh mereka.
"Sampun pak, wingi dicucus (kemarin dirapid). Hasile positif," jawab salah satu nelayan.
ADVERTISEMENT
Ganjar dan rombongan terkejut dengan jawaban itu. Ia pun bertanya sekali lagi, apakah hasilnya positif atau negatif.
"Kan apik hasil positif Pak, daripada negatif,” kata nelayan itu dan tidak tahu maksud positif dan negatif rapid antigen.
Ganjar mengatakan pemeriksaan pada nelayan dan ABK di Tegal penting dilakukan. Sebab, sudah ada 400 kapal yang mendarat dan dipastikan akan bertambah mengingat masih ada beberapa hari sebelum lebaran.
"Maka ini saya cek, pastikan mereka semua dites dan sudah dilakukan. Ditemukan satu yang positif COVID-19 dan langsung dilakukan tindakan. Sementara lainnya negatif," ucap Ganjar.
Kontrol terhadap nelayan dan ABK di pelabuhan lanjut Ganjar sangat penting. Sebab, meski para nelayan itu adalah warga setempat, namun mereka sudah berkeliling ke daerah-daerah lainnya.
ADVERTISEMENT
"Meski kebanyakan orang Tegal, tapi mereka sudah berkeliling-keliling, rata-rata dari Jakarta. Maka saya minta hati-hati betul, apalagi pengetahuan mereka tidak terlalu memahami, saya tanya positif apa negatif saja tidak paham. Jadi ini harus jadi perhatian," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala KSOP Pelabuhan Tegal, Fatah Yasin menerangkan, sudah ada 400 kapal yang mendarat di pelabuhan itu. 40 persen kapal berlayar dari Jakarta.
"ABK-nya kebanyakan dari Brebes, Tegal dan Pekalongan. Sudah kami tes semuanya dan alhamdulillah negatif. Ada satu yang positif, itu ternyata dari darat, bukan termasuk ABK," ucapnya. (*)