Ganjar Pranowo Sebut Ada Potensi 1 Juta Pemudik Datang ke Jawa Tengah

Konten Media Partner
9 Mei 2021 13:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Ganjar Pranowo mengimbau warga saat mengecek posko penyekatan di depan pintu masuk Terminal Bus Kota Tegal, Minggu (9/5/2021). (setyadi/panturapost.com)
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Ganjar Pranowo mengimbau warga saat mengecek posko penyekatan di depan pintu masuk Terminal Bus Kota Tegal, Minggu (9/5/2021). (setyadi/panturapost.com)
ADVERTISEMENT
TEGAL - Potensi pemudik yang memasuki Jawa Tengah bisa mencapai 1 juta orang seperti tahun sebelumnya. Hal tersebut dikatakan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat melakukan pengecekan posko penyekatan Terminal Bus Kota Tegal, Minggu (9/4/2021).
ADVERTISEMENT
Tingginya angka tersebut membuat Ganjar meminta bupati dan wali kota siaga dan melakukan pengawasan pemudik hingga tingkat bawah di level Jogo Tonggo.
"Ada dua catatan yang masuk ke aplikasi Jogo Tonggo, mencatat baru 6-8 persen yang melaporkan. Angkanya baru sekitar 10 ribuan pemudik. Tapi catatan dari Perhubungan dari asumsi-asumsi angkutan yang masuk, sudah ada 632 ribuan pemudik," kata Ganjar.
"Kalau melihat pengalaman tahun lalu sekitar 1 jutaan, maka kita sudah memperkirakan sebelumnya. Maka kita minta pengetesan hingga di level paling bawah," sambung Ganjar.
Dalam pengecekan itu, Ganjar didampingi Wali Kota Dedy Yon Supriyono, Dandim 0712 Letkol Inf. Sutan Pandapotan dan Kapolres AKBP Rita Wulandari.
Menurut Ganjar, sepanjang perjalanannya hingga ke Kota Tegal, arus lalu lintas pemudik terpantau sepi.
ADVERTISEMENT
"Mudah-mudahan bisa menjaga agar masyarakat tetap aman dan sehat. Saya menyampaikan terima kasih atas partisipasi masyarakat untuk taat mengikuti ketentuan 6-17 Mei ini," katanya.
Disampaikan Ganjar, masyarakat yang nekat mudik dan lolos penyekatan, setiba di desa akan dicek oleh Jogo Tonggo hingga dilaporkan ke tingkat kelurahan.
"Seperti pengalaman di Banyumas menarik sekali karena suami pulang mudik dilaporkan oleh istrinya untuk cek kesehatan dulu. Di Banyumas yang datang harus isolasi 5 hari. Memang tidak semua kabupaten kota melakukan itu," kata Ganjar.
"Dan ini cara yang paling bagus meskipun saat dicek negatif. Ketentuan pemudik ketahuan ya isolasi 5 hari dan ini yang dipakai Banyumas dan cukup mengedekuasi masyarakat," Sambung Ganjar.
Ditambahkan Ganjar, pemerintah tidak sedang melarang orang bepergian, hanya saja di tengah pandemi COVID-19 mengantisipasi agar penyebaran COVID-19 tidak semakin meluas.
ADVERTISEMENT
"Kita tidak sedang melarang orang bepergian, namun ini dalam konteks untuk menjaga agar penularan pandemi tidak meluas, bisa kita tahan, sebagai antisipasi," katanya.
Usai mendatangi posko penyekatan pemudik di Terminal Bus, Ganjar selanjutnya mengecek Rusunawa Tegalsari sebagai tempat isolasi pasien COVID-19, dan Pelabuhan Jongor Tegalsari, Tegal Barat. (*)