Hingga Oktober, Realisasi Realisasi PAD Kabupaten Tegal 2020 Capai 88,33 %

Konten Media Partner
27 November 2020 19:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rakor Pengendalian Operasional Pendapatan (POP) Triwulan III Tahun 2020 di Aula Bappenda Kabupaten Tegal, Kamis (26/11). (Foto: Dok. Humas Pemkab Tegal)
zoom-in-whitePerbesar
Rakor Pengendalian Operasional Pendapatan (POP) Triwulan III Tahun 2020 di Aula Bappenda Kabupaten Tegal, Kamis (26/11). (Foto: Dok. Humas Pemkab Tegal)
ADVERTISEMENT
SLAWI - Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Tegal sampai Oktober 2020 mencapai 88,33 persen. Hasil realisasi ini lebih baik dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai 79,41 persen di periode yang sama.
ADVERTISEMENT
"Dari target sebesar Rp 408,8 miliar, baru terealisasi Rp 361,1 miliar terhitung dari Januari sampai dengan Oktober," kata Sekretaris Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Tegal Harjono dalam siaran pers yang diterima PanturaPost, Jumat (27/11/2020).
Dia menyampaikan, memasuki akhir tahun 2020 ini, lanjut Harjono, untuk Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang belum mencapai target supaya dapat berlari kencang dengan strategi dan caranya masing-masing. 
"Gunakan kesempatan sebaik-baiknya untuk dapat mencapai target yang sudah ditetapkan," pintanya.
Sejumlah OPD yang belum mencapai target salah satunya adalah Dinas Pekerjaan Umum (DPU), Dinas Kesehatan (Dinkes), RSUD Suradadi, Dinas Perhubungan, Bapenda, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan dan Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja. 
Sementara itu, Asisten Administrasi Umum Sekretaris Daerah Kabupaten Tegal, Edi Budiyanto, mengapresiasi kepada seluruh OPD yang terus bekerja keras mengejar target realisasi pendapatannya. Meski pandemi belum juga usai, dirinya menyadari, bahwa dalam situasi sulit ini banyak sektor yang terdampak pandemi.
ADVERTISEMENT
"Sehingga hal ini cukup berpengaruh pada berkurangnya perolehan target pendapatan daerah kita yang secara umum terkontraksi oleh dua faktor, yaitu penurunan aktivitas ekonomi dan pemangkasan anggaran transfer ke daerah," ujarnya.
Meskipun target pendapatan daerah Kabupaten Tegal tahun 2020 lebih rendah yaitu 7,55 persen dari pendapatan tahun 2019 lalu, tetapi pada triwulan yang sama periode Januari sampai Oktober targetnya lebih baik dari tahun lalu. Yaitu di angka 85,84 persen. 
"Di antara ketiga sumber pendapatan daerah tahun 2020, pendapatan daerah yang sah targetnya 1,18 persen lebih tinggi dari tahun lalu. Sementara untuk PAD berkurang 9,14 persen dan dana perimbangan berkurang 11 persen dari tahun 2019," ungkapnya.
Kendati demikian, Edi menegaskan, jika ditinjau dari proporsi PAD pasca perubahan APBD 2020 terhadap pendapatan daerah, sesungguhnya tidak ada perubahan signifikan. Karena masih di kisaran 15 persen. Dimana pada penetapan APBD 2020 lalu berada di angka 15,68 persen, setelah perubahan APBD 2020 menjadi 15,46 persen. 
ADVERTISEMENT
Tetapi, jika pun target PAD tahun ini dapat dicapai, maka secara kinerja sesungguhnya masih tidak lebih baik dibandingkan tahun 2019 lalu yang dipagu 15,73 persen.
"Upaya untuk meningkatkan PAD Kabupaten Tegal ini tidak terlepas dari upaya kita dalam berinovasi. Melakukan terobosan dan menerapkan kerja kreatif di masa pandemi seperti penggunaan teknologi informasi, teknologi finansial yang memudahkan para wajib pajak dan objek retribusi membayar kewajibannya, menjadikan lebih dekat pada akses pembayaran pajak dan retribusinya," pungkasnya. (*)