Isolasi Wilayah Kota Tegal di Hari Ketiga Belum Optimal

Konten Media Partner
1 April 2020 17:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan pada kendaraan yang masuk Jalan Proklamasi, tepatnya di depan Kantor Dinas Kesehatan Kota Tegal, Rabu (1/4/2020). (foto: setyadi)
TEGAL – Hari ketiga, Rabu (1/4/2020), isolasi wilayah Kota Tegal belum optimal. Aktivitas warga keluar masuk ke dalam dan luar kota masih cukup ramai.
ADVERTISEMENT
Pantauan Panturapost.com di lapangan, hanya satu dari empat akses masuk yang dijaga petugas dan paramedis. Sementara tiga akses masuk lainnya, masih bisa dilalui kendaraan tanpa melalui pemeriksaan.
Di Jalan Proklamasi, tepatnya di depan Kantor Dinas Kesehatan, sebagai akses masuk utama, terdapat tiga petugas medis dibantu personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Perhubungan.
Tidak ada personel polisi dari Satuan Lalu Lintas. Polisi justru berada di posnya sendiri di Pos Polisi Gudang Garam yang berada di sisi barat.
Sementara itu, pengendara yang melintas, dicek suhu tubuhnya, dan kendaraan yang dibawanya harus disemprot disinfektan. Meski terdapat bilik disinfektan, namun tak selalu digunakan.
Warga lebih memilih bergegas melanjutkan perjalanan setelah dinyatakan sehat. Sementara bilik lebih banyak dimanfaatkan pengunjung Kantor Dinas Kesehatan.
ADVERTISEMENT
Sementara di tiga akses masuk di Jalan Sultan Agung perempatan RSUD Kardinah, Jalan Jenderal Sudirman sebelah Hotel Pramesti, dan Jalan Perintis Kemerdekaan yang diperuntukan khusus kendaraan roda dua juga tanpa dijaga petugas.
Di Jalan Sultan Agung, meski berdiri tenda posko kesehatan, lagi-lagi tanpa petugas paramedis. Polisi juga hanya menduduki posnya sendiri. Pengendara dari dua arah masih bisa keluar masuk menuju dalam kota meski ada blokade beton yang memang dibuka sebagian.
Terbatasnya petugas jaga di akses pintu masuk menuju dalam kota membuat warga masih bisa keluar masuk tanpa melalui pemeriksaan. Hal itu belum ditambah akses gang perkampungan menuju kota dari jalan nasional maupun provinsi yang masih bisa dilalui sepeda motor.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Pemkot memang hanya akan membuka satu akses, namun hasil rekomendasi dari Satuan Lalu Lintas Polres Tegal Kota ada tiga akses lain yang harus dibuka.
Wali Kota Dedy Yon Supriyono, sebelumnya mengakui, belum semua akses jalan sudah dijaga paramedis. Selain sementara bertugas di akses utama, juga di titik lainnya yang dianggap cukup penting seperti terminal bus dan stasiun kereta api.
Di dua tempat itu, penumpang yang turun juga harus dicek kesehatannya. "Memang petugas kita masih kurang. Segera akan ditambah. Karena mereka bekerja 24 jam," kata Dedy saat meninjau lapangan ke akses utama di Jalan Proklamasi di hari kedua isolasi wilayah, Selasa (31/3/2020).
Menurut Dedy, meski sebagian besar warga sudah mulai sadar, namun masih ada warga yang keluar rumah tanpa dilandasi keperluan mendesak. Melalui pembatasan akses tersebut, harapanya bisa menyukseskan program physical distancing untuk memutus mata rantai virus corona.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Wakil Wali Kota M. Jumadi mengatakan, pihaknya mengajak Ormas dan LSM untuk turut serta menjadi relawan menghadapi pandemi corona.
Salah satunya untuk bertugas di posko, baik di akses masuk maupun tempat publik lainnya. "Seperti terminal, stasiun, dan pintu masuk. Kan perlu tenaga banyak karena berjaga 24 jam. Intinya kalau LSM dan Ormas mau berpartisipasi bagus. Mereka bisa menghubungi tim gugus tugas," pungkas Jumadi. (*)