news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Jalan di Kota Tegal Ditutup Beton, Warga Kebingungan

Konten Media Partner
14 Juli 2021 18:45 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penutupan jalan menggunakan beton di Jalan Sumbodro dekat Pasar Langon Kota Tegal. (Foto: Irsyam Faiz/PanturaPost)
zoom-in-whitePerbesar
Penutupan jalan menggunakan beton di Jalan Sumbodro dekat Pasar Langon Kota Tegal. (Foto: Irsyam Faiz/PanturaPost)
ADVERTISEMENT
TEGAL - Sedikitnya 37 titik jalan di Kota Tegal ditutup. Jumlah jumlah itu bertambah setelah sebelumnya 25 titik dan 36 titik. Kini tidak hanya jalan raya yang ditutup. Tapi jalan menuju gang-gang menuju perkampungan juga disekat dengan beton.
ADVERTISEMENT
Penutupan jalan memang bertujuan untuk membatasi mobilitas warga saat PPKM Darurat hingga 20 Juli 2021. Namun, langkah tersebut membuat masyarakat kebingungan. Mereka tidak bisa beraktivitas dengan maksimal karena tidak tahu harus lewat mana. Bukan hanya warga Kota Tegal saja, tetapi juga warga kabupaten di sekitarnya.
Salah satunya Mansur, 50 tahun. Dia kebingungan mencari jalan pulang ke rumahnya di Kemantran, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal. Mansur yang baru saja menyelesaikan sebuah urusan di Kota Tegal mengaku sudah berputar-putar mencari jalan pulang. Tapi tidak ketemu.
"Saya tadinya mau pulang lewat Mejasem, ternyata ditutup. Mau lewat jalan Kaligayam juga ditutup. Terus lewat mana ini," katanya saat ditemui di dekat jembatan Sungai Perpil, Mejasem. Dia pun terpaksa putar balik lagi untuk mencari jalan keluar.
ADVERTISEMENT
Hal yang sama juga dialami sejumlah pengendara lainnya. Salah satunya Andi, 34 tahun. Dia mengaku keluar rumah pagi-pagi beberapa jalan masih dibuka. Tapi saat mau pulang tiba-tiba jalan sudah ditutup beton. Misalnya di Jalan Sadewa dekat Perempatan Pasar Langon.
"Tadi pagi masih dibuka loh. Sekarang sudah ditutup. Terus lewat mana lagi ini," katanya kesal. Dia pun sempat mencari jalan alternatif lain tapi ditutup juga.
Menurutnya, langkah pemerintah menutup jalan malah menyusahkan rakyat. Karena ini justru menimbulkan masalah baru. Apalagi sekarang banyak ambulans mondar-mandir membawa pasien dan jenazah.
"Sekarang coba bayangkan, kalau jalan ditutup semua, evakuasi pasien jadi terhambat. Apalagi ini ditutup pakai beton yang tidak bisa fleksibel atau buka tutup," ungkapnya.
Jalan menuju perkampungan ditutup beton. (Foto: Irsyam Faiz)
Selain itu, masalah lainnya adalah terjadinya kerumunan di jalan-jalan di perkampungan. Banyak pengendara yang akhirnya mencari jalan tikus. "Ini virus corona bukannya hilang malah nular ke warga di kampung-kampung," katanya.
ADVERTISEMENT
Dia berharap, pemerintah bisa mengevaluasi kebijakan penutupan jalan ini. Misalnya penutupan tidak menggunakan beton agar lebih fleksibel. "Kalau pakai beton kan tidak bisa digeser-geser," katanya.
Tak hanya pengendara, pedagang kecil pun mengaku sangat terdampak pada penutupan jalan ini. Salah satunya Supar, 55 tahun, pedagang bakso yang biasa mangkal di Jalan AR Hakim, Kota Tegal. Dia mengaku pendapatannya menurun drastis sejak sejumlah ruas jalan ditutup.
"Saya biasanya 100 porsi habis. Sekarang 50 porsi saja tidak sampai," katanya.
Dia juga terpaksa pulang lebih awal karena lampu-lampu penerangan jalan di sejumlah jalan protokol dipadamkan. Dia khawatir pemadaman lampu itu justru berpeluang terjadinya tindak kejahatan.
"Sebelumnya buka sampai jam 21.00, sekarang isya jam 19.00 sudah tutup," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Dia pun berharap agar pemerintah bisa memperhatikan pedagang kecil sepertinya. Sebab, masih banyak yang tak bisa mencari nafkah karena terdampak kebijakan PPKM Darurat ini.
Sebelumnya, Kepala Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Tegal Kota, AKP Nur’aini Rosyidah mengatakan, pihaknya menambah titik penutupan jalan menjadi 37 titik. Penutupan tersebut untuk membatasi akses mobilitas masyarakat saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa-Bali hingga 20 Juli mendatang.
“Awalnya 25 ditambah menjadi 36 dan ditambah lagi satu jalan (menuju) Desa Kademangaran menjadi 37 titik Jalan yang ditutup,” kata Aini. (*)