Jalan Pantura Cimohong Brebes Rusak, Diduga karena Irigasi Tersumbat

Konten Media Partner
26 Maret 2019 20:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jalan Pantura Cimohong, Bulakamba, Brebes rusak parah. (Foto: Fajar Eko Nugroho)
zoom-in-whitePerbesar
Jalan Pantura Cimohong, Bulakamba, Brebes rusak parah. (Foto: Fajar Eko Nugroho)
ADVERTISEMENT
BREBES - Kondisi jalan nasional Pantura Cimohong Bulakamba Kabupaten Brebes tepatnya di Desa Bulakparen mengalami rusak yang cukup parah. Kondisi ini menjadi sorotan tim Binamarga dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana Kementerian PU-PR.
ADVERTISEMENT
Kondisi itu terjadi sejak tahun 2017 lalu. Penyebabnya, ada saluran irigasi primer yang melintang di Jalur Pantura kondisinya tersumbat. Sehingga setiap kali hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi, membuat luapan air merendam ruas jalan pantura. Akibatnya, jalan jadi cepat rusak.
Menurut Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) jalan nasional Brebes-Tegal, Bina Marga Wilayah 1 Jawa Tengah, Yudi Harto Suseno, persoalan Jalan Pantura Cimohong Bulakamba Brebes di KM 192/100 ada pada perlintasan irigasi yang melintang ke sisi utara.
"Jadi kalau hujan sedikit saja, luapan air melimpas ke badan jalan pantura. Jelas ini mengganggu jalan, dan menjadi sumber masalah karena jalan otomatis rusak," ucap Yudi Haryo Suseno usai meninjau lokasi sumbatan air saluran irigasi tersebut, Selasa (26/3).
ADVERTISEMENT
Untuk itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak BBWS Pemali Juwana terkait solusi yang akan diambil. Sehingga persoalan itu bisa segera diselesaikan.
"Seharusnya secara teknis, saluran irigasi yang tersumbat ini dibongkar dulu. Ada kesulitan apa nanti diselesaikan agar aliran airnya lancar. Untuk masalah pengaturan air dari hulu ke hilir nanti pihak BBWS yang tau ataupun teknis mengaturnya," ungkapnya.
Tim dari PPK Jalan Wilayah 9 Bina Marga dan BBWS Pemali Juwana meninjau lokasi tersumbatnya saluran irigasi di Cimohong, Brebes. (Foto: Fajar Eko Nugroho)
Di sisi lain, keberadaan drainase jalan dan drainase saluran irigasi seharusnya terpisah. Sehingga aliran airnya berfungsi secara optimal.
"Tapi di sini lihat saja sendiri, malah saluran irigasinya membantu mengalir ke saluran drainase jalan. Padahal drainase jalan itu, berfungsi mengalirkan air dari jalan ke drainase jalan. Jadi jangan sampai kebalik dong," beber dia.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, petugas teknis lapangan BBWS Pemali Juwana Irigasi Rawa I , Rendra Arif Yudiarso, mengakui jika saluran irigasi tersebut tersumbat. Namun dia belum mengetahui benda apa yang meghambat saluran tersebut.
Dia juga belum mengetahui berapa limpasan air yang masuk dan keluar dari saluran irigasi itu. Sehingga pihaknya belum bisa mengambil keputusan apakah nanti akan dibongkar atau tidak.
"Jadi kalau hujan besar kemudian menimbulkan limpasan air permukaan tersumbat, kalau masih di bawah tanggul enggak masalah," ucap Rendra Arif Yudiarso.
Reporter: Fajar Eko Nugroho
Editor: Irsyam Faiz