Jalur Pendakian Gunung Slamet di Kabupaten Tegal Kembali Ditutup

Konten Media Partner
12 Juni 2021 18:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Basecamp Permadi Guci, Kabupaten Tegal. (Foto: Bentar)
zoom-in-whitePerbesar
Basecamp Permadi Guci, Kabupaten Tegal. (Foto: Bentar)
ADVERTISEMENT
TEGAL - Meningkatnya angka positif corona di Kabupaten Tegal membuat jalur pendakian Gunung Slamet via Guci kembali ditutup mulai 10-23 Juni 2021. Langkah tersebut sebagai upaya mencegah dan memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
ADVERTISEMENT
Pantauan PanturaPost, terlihat basecamp pendakian Permadi Guci tampak sepi. Tidak ada aktivitas apa pun saat di akhir pekan. Hanya terlihat tulisan pendakian tutup di atas meja registrasi. Padahal, biasanya setiap akhir pekan para pendaki banyak berdatangan dari luar kota dan sibuk registrasi.
"Bukan hanya wisata yang ada di Tegal saja yang ditutup. Jalur pendakian dan tempat camping Ground Jungle Guci juga ditutup," tutur Ali Burhan, Koordinator Basecamp Permadi Guci pada PanturaPost, Sabtu (12/6/2021).
Kebijakan ini dikeluarkan oleh Pemkab Tegal dengan mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor: 443.5/B.848 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Gerakan Kabupaten Tegal Bangkit Melawan COVID-19. Kemudian surat edaran dari Perhutan tentang Penutupan sementara Objek Wisata wilayah KPH Pekalongan Barat di Kabupaten Tegal.
ADVERTISEMENT
"Wisata Guci ikut ditutup, kami ikut tutup. Karena pintu masuk pendakian via Permadi Guci itu harus lewat pintu utama wisata Guci. Dengan penutupan ini, kami akan melakukan evaluasi tentang Prokes yang sudah berjalan dan akan berbenah untuk perawatan lingkungan di jalur pandakian dan camping ground-nya," terangnya.
Dengan penutupan ini, kata dia, berdampak cukup besar. Sebab, banyak agenda untuk pekan ini dan pekan depan.
"Sebenarnya pekan ini dan pekan depan itu agenda camping ground dan pendakian banyak. Karena banyak yang sudah konfirmasi dan booking acara. Dengan adanya surat edaran ini, kami langsung koordiansi dengan semua pihak acara untuk ditunda kegiatannya dengan alasan yang sudah kami jelaskan tersebut."
Kendati banyak agenda dibatalkan, pihak basecamp tidak mempermasalahkan penutupan jalur pendakian selama 14 hari. Hal itu ada dampak positifnya, terutama pada pemulihan ekosistem, evaluasi prokes, dan lainnya. (*)
ADVERTISEMENT